Berita Nasional
Keberatan Koalisi Masyarakat Sipil Soal Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
Keberatan Koalisi Masyarakat Sipil Soal Soeharto Dicanangkan Sebagai Pahlawan Nasional
Prasetyo menyebutkan, Presiden RI Prabowo Subianto kerap menyatakan bahwa Indonesia dapat berkembang hingga saat ini berkat pada pendahulu.
"Jangan selalu melihat yang kurangnya, kita lihat prestasinya. Sebagaimana Bapak Presiden selalu menyampaikan bahwa kita itu bisa sampai di sini kan karena prestasi para pendahulu-pendahulu kita," jelasnya.
Saat disinggung soal integritas Soeharto selama menjadi Presiden RI, Prasetyo justru menyatakan bahwa manusia memang tidak ada yang sempurna.
"Pendahulu kita mulai dari Bung karno dengan segala dinamika dan permasalahan yang dihadapi masing-masing, kemudian Pak Harto, Pak Habibi, dan seterusnya, Gus Dur, Bu Mega, Pak SBY, Pak Jokowi, semua punya jasa. Tidak mudah menjadi Presiden dengan jumlah penduduk yang demikian besar. Permasalahan-permasalahan yang selalu muncul dihadapi itu tidak ketahui. Jadi menurut saya tidak ada masalah. Tapi kita belum membahas itu secara khusus,"katanya.
"Semangatnya kita itu adalah kita itu harus terus menghargai, menghargai, memberikan penghormatan apalagi kepada para Presiden kita," pungkasnya.
Sebelumnya, Pemerintah berencana untuk menjadikan Presiden kedua sebagai salah satu pahlawan nasional tahun 2025.
Untuk menjadikan seseorang menjadi pahlawan nasional tentu harus melalui proses terlebih dahulu.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengungkapkan, bagaimana proses yang sudah dilalui Kemensos.
Sehingga Presiden ke-2 Republik Indonesia Soeharto diusulkan menjadi pahlawan nasional untuk tahun 2025.
Dalam proses itu, Gus Ipul menjelaskan bahwa usul menjadikan Soeharto sebagai pahlawan datang dari Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi yang meneruskan masukan dari bupati, wali kota, dan masyarakat.
"Tentu awalnya adalah masukan dari gubernur. Gubernur mendapatkan masukan dari bupati, wali kota, yang sebelumnya bupati dan wali kota itu adalah masukan dari masyarakat lewat seminar dan lain sebagainya," kata Gus Ipul di Kompleks Widya Chandra, Jakarta, Minggu (20/4/2025) malam.
Sebelum sampai di meja gubernur, kata Gus Ipul, usulan tersebut juga sudah melalui tahapan yang melibatkan sejarawan dan tokoh di masing-masing daerah.
"Setelah seminar selesai, ada sejarawannya, ada tokoh-tokoh setempat, dan juga narasumber lain yang berkaitan dengan salah seorang tokoh yang diusulkan jadi pahlawan nasional. Setelah itu, nanti prosesnya naik ke atas, ke gubernur, ada seminar lagi, setelah itu baru ke kami," ungkapnya.
Setelah menerima usulan, Kemensos melalui Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial membuat tim terkait usulan Pahlawan Nasional 2025 ini. Tim itu diisi oleh berbagai pihak, mulai dari akademisi, sejarawan, tokoh agama, hingga tokoh masyarakat.
"Membahas usulan-usulan dari gubernur-gubernur, dari berbagai gubernur seluruh Indonesia," ucap Gus Ipul.
"Nah, setelah itu nanti kita matangkan, saya akan mendiskusikan, memfinalisasi, kami tanda tangani, langsung kita kirim ke Dewan Gelar," imbuh dia.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.
| Ikut Perintah Prabowo, Purbaya Siapkan Rp20 Triliun untuk Lunasi Tunggakan Iuran BPJS |
|
|---|
| RUU Keamanan Siber Dinilai Ancam Kebebasan Berekspresi dan Demokrasi |
|
|---|
| Raisa Resmi Gugat Cerai Hamish Daud, Ini Jadwal Sidang Perdananya |
|
|---|
| Purbaya Wanti-wanti Dedi Mulyadi Soal Simpanan Giro Provinsi Jawa Barat |
|
|---|
| Purbaya Buat Bos Pertamina Menunggu Hampir 1 Jam Saat Pertemuan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.