Intoleransi

Kevin Wu Geram Siswa Kristen Retret Alami Kekerasan di Sukabumi, Aksi Pelaku Tak Ada Tempat di RI

Kevin Wu Geram Siswa Kristen Retret Diusir Paksa di Sukabumi, Sebut Aksi Pelaku Tak Ada Tempat di RI

Dokumentasi PSI
GERAM INTOLERANSI SUKABUMI - Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kevin Wu menyampaikan keprihatinannya, terhadap kondisi keberagaman di tanah air soal adanya pembubaran acara retret pelajar Kristen di Sukabumi, Jawa Barat pada Jumat (27/6/2025) lalu. Ia mengaku geram dan menyebut aksi pelaku tidak ada tempat di Indonesia. 

Saat kunjungannya itu, dia berjanji akan memberikan uang ganti rugi Rp100 juta kepada pemilik rumah singgah yang dirusak warga tersebut.

 Pada momen tersebut, Dedi juga mengatakan tidak akan mengintervensi proses hukum yang sedang dilakukan aparat.

“Ranah hukum biarkan berjalan secara objektif berdasarkan kaidah alat bukti, saya tidak akan mengintervensi. Urusan hukum silakan saya serahkan kepada aparat hukum,” ujarnya, dikutip dari Tribun Jabar.

Dia menegaskan, sebagai pemimpin memiliki kewajiban untuk menjaga kerukunan antarwarga.

"Tugas Gubernur kan memastikan warganya rukun, memastikan tidak ada pelanggaran hukum. Kalaupun ada pelanggaran hukum, biarkan aparat yang bekerja,” katanya.

Sebelum berkunjung ke Cidahu, Dedi juga sempat bertemu terlebih dahulu dengan pemilik rumah singgah yang dirusak warga tersebut.

Dalam video yang diunggah di akun Instagram milik Dedi Senin, korban menegaskan bangunan yang dirusak warga bukanlah tempat ibadah tetapi rumah pribadi.

Dia mengungkapkan rumah tersebut digunakan untuk tempat berkumpul atau kegiatan retret.

"Itu rumah pribadi yang diperuntukan bagi kawan-kawan kita yang kurang beruntung biar menginapnya tenang atau mungkin kegiatan pembinaan mental atau retret," jelasnya.

Korban pun mengucapkan terima kasih kepada Dedi karena mau membantunya menyelesaikan kasus yang dialaminya tersebut.

"Saya berterima kasih dan saudara-saudara saya ini kepada Pak Dedi atas kepeduliannya," katanya.

Di sisi lain, kasus ini sempat viral di media sosial lewat unggahan video yang diposting oleh akun Instagram @sukabumi_satu pada Sabtu (28/6/2025) lalu.

Dalam video tersebut, tampak sejumlah massa merusak bangunan hingga memecahkan jendela.

Bahkan, ada salah satu pelaku perusakan yang sampai mengambil kayu berbentuk salib dan menjatuhkannya ke lantai.

Kayu itu juga digunakan massa untuk memecahkan jendela.

Sumber: Warta Kota
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved