Fasos Fasum

Protes Soal Fasos Fasum, Ketua RT dan RW di Bogor Mundur Massal, Minta Dedi Mulyadi Turun Tangan

Protes Soal Fasos Fasum, Ketua RT dan RW di Bogor Mundur Massal, Minta Dedi Mulyadi Turun Tangan

Warta Kota/Yudistira Wane
FASOS FASUM DIPROTES -- Foro merupakan ilustrasi bangunan di fasos fasum yang diprotes warga. Aksi protes warga di Perumahan Tamansari Bukit Damai, Desa Padurenan, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor kembali menyeruak terkait dugaan penyalahgunaan fasos fasum di wilayah mereka, di mana sedikitnya seorang Ketua RW dan 5 Ketua RT secara serentak mengembalikan stempel kepengurusan kepada pihak desa sebagai tanda protes dan mundur. 

Hal itu dibenarkan oleh salah seorang pengurus RT yang ikut hadir dalam mediasi tersebut, Yohanes Sri Purnama. 

"Kami menyayangkan sikap pasif Kepala Desa dan perwakilan Kecamatan Gunung Sindur saat situasi memanas. Forum itu tak sehat. Banyak wajah asing yang memprovokasi. Tapi kepala desa dan Kasie Satpol PP kecamatan hanya diam,” katanya. 

Baca juga: Banyak Pengembang di Tangsel Belum Serahkan PSU dan Fasos Fasum, Fajar: Berpotensi Terjadi Korupsi

Beruntung, katanya kehadiran Babinsa dan Bhabinkamtibmas mengawal warga keluar dari forum dengan aman.

Dugaan adanya “bekingan” oknum pejabat desa dan kecamatan atas para pedagang liar menjadi pemicu utama pengembalian stempel oleh para pengurus lingkungan. 

“Kami merasa tidak lagi diberi ruang untuk melindungi hak warga. Karena itu, kami sepakat menggantungkan jabatan sebagai bentuk perlawanan moral,” tegas ketua RT 01 RW 07, Bunaji.

Ia mengungkapkan adanya dugaan praktik jual beli ilegal atas lahan PSU yang dilakukan pedagang. 

“Lahan itu diperjualbelikan dari satu tangan ke tangan lain secara ilegal, bahkan digunakan untuk memperoleh bantuan dari Dinas Pertanian, yang nilainya ratusan juta,” tambah Bunaji.

Ketua RW 07, Alan Suharlan berharap Pemerintah Kabupaten Bogor dan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, segera turun tangan.

“Kami minta ada audit menyeluruh terhadap aparat desa dan kecamatan. Jangan sampai lahan publik terus dikuasai pihak-pihak yang berlindung di balik kekuasaan apalagi memperjualbelikan lahan fasos fasum,” kata Alan.


Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News dan WhatsApp
 
 
 
 
 
 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved