Cakupan Layanan Air Bersih PAM Jaya di Jakarta Sudah Capai 70,29 Persen pada Tahun 2024
Hingga tahun 2024, persentase wilayah Jakarta yang sudah dialiri air bersih oleh Perumda PAM Jaya mencapai 70,29 persen.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Sigit Nugroho
"IPA Pesanggrahan ini tentu akan banyak dirasakan oleh warga Jakarta, khususnya yang bersebelahan atau yang berdampingan dengan Tangerang. Misalnya di wilayah selatan Jakarta dan agak ke arah barat, ke arah Meruya, ke arah Kedoya," jelas Syahrul.
Sementara, untuk IPA Ciliwung progresnya baru 2,25 persen setelah mulai groundbreaking pada November 2023.
Baca juga: Melalui Program Mekaar Wash, PNM Berikan Akses Air Bersih dan Sanitasi bagi Nasabah PNM Mekaar
Setelah proyek rampung, ditargetkan PAM Jaya akan memiliki 15.000 tambahan pelanggan baru.
Wilayah yang akan merasakan manfaatnya berada di sepanjang Sungai Ciliwung.
Mulai dari Jati Padang, Pejaten Barat, Kebagusan, Duren Tiga, Pengadegan, dan Rawa Jati.
Tantangannya dalam proyek ini adalah meyakinkan masyarakat bahwa air olahan dari Sungai Ciliwung bisa diminum.
Sebab, selama ini air Sungai Ciliwung memiliki kesan kotor dan tak higienis.
"Dengan kondisi Sungai Ciliwung yang kita tahu semua keadaannya, mungkin orang melihatnya agak malas, karena warnanya coklat. Apa iya bisa nanti diminum? ini proposalnya bisa diminum," ungkap Syahrul.
Sementara itu, ahli planologi Nirwono Joga mendukung penuh langkah PAM dalam meningkatkan cakupan layanan air bersih di Jakarta.
Baca juga: Pelanggan Bertambah, Politisi Demokrat Minta Perumda PAM Jaya Benahi Kualitas Layanan Air Bersih
Namun, dia mengingatkan agar PAM terus menjaga prinsip K3, yakni Kualitas, Kuantitas, dan Kontuniuitas.
"Kalau kualitas dan kuantitasnya tidak tercukupi, masih sulit untuk mendorong warga berpindah ke air PAM," kata Nirwono.
Nirwono berpesan, PAM Jaya memrioritaskan penambahan sambungan air di wilayah Jakarta Utara, khususnya pesisir.
Sebab, penggunaan air tanah berlebihan akan mengakibatkan penurunan muka tanah yang membahayakan masyarakat.
"Beberapa riset menunjukkan, beberapa titik yang pengambilan air tanahnya itu dikurangi, bahkan dihentikan, penurunannya itu melambat," ujar Nirwono.
"Jadi berita baik kalau diimbangi dengan pemasangan jaringan perpipaan yang cepat," ucap Nirwono. (faf)
Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News
Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09
Forum Tanah Air Ngadu Dugaan Ijazah Palsu Jokowi ke DPR RI |
![]() |
---|
Foto-foto Pembangunan Tangki Septik Komunal Mulai Dikebut |
![]() |
---|
Hendak Antar Pesanan, Driver Ojol Ini Mengaku Ditembaki Gas Air Mata di Sekitar DPR |
![]() |
---|
Kenali Gejala Wasir dan Penanganannya, Nyeri Panjang Pascaoperasi Tinggal Kenangan |
![]() |
---|
Cerita Judika Pakai Odol di Bawah Mata saat Main Sepakbola di Senayan Jakarta Pusat, Ini Sebabnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.