Berita Jakarta

Mampu Layani 1 Juta Warga, Proyek Pengolahan Air Limbah di Pluit Jakut Ditarget Rampung 2027

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung meninjau pembangunan Jakarta Sewerage Development Project (JSDP) Zona 1 Pluit, di dua lokasi, Kamis (30/10/2025).

Warta Kota/Yolanda Putri Dewanti
AIR LIMBAH - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung meninjau proyek pembangunan JSDP Zona 1 Pluit, di dua lokasi, Jalan Waduk Pluit Selatan dan Jalan Pluit Selatan Raya, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (30/10/2025). Proyek itu ditargetkan rampung pada 2027 yang diharapkan mampu melayani 220.000 rumah tangga atau kurang lebih 1 juta penduduk. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung meninjau proyek pembangunan Jakarta Sewerage Development Project (JSDP) Zona 1 Pluit, di dua lokasi, yaitu Jalan Waduk Pluit Selatan dan Jalan Pluit Selatan Raya, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (30/10/2025).

Berdasarkan pantauan Wartakotalive.com, Pramono didampingi Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekda DKI Jakarta, Afan Adriansyah, dan Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Ika Agustin. 

Pramono mengatakan, pembangunan tersebut dimulai sejak 2023 dan ditargetkan rampung pada 2027.

JSDP Zona 1 Pluit diharapkan mampu melayani 220.000 rumah tangga atau kurang lebih 1 juta penduduk.

"Sebenarnya, proyek ini proyek yang sangat-sangat strategis. Sebagai kota global, kota inklusif, kota untuk ke depan, maka penanganan air limbah itu harus diatur dengan baik. Sekarang yang sudah selesai baru di Zona 0 yang ada di Setiabudi dan Zona 1 di sini, dan kemudian akan dimulai di Zona 6," jelas dia.

Pramono menuturkan, setiap pembangunan punya tantangan tersendiri. 

Salah satunya, saran dan kritik publik atas gangguan lalu lintas yang muncul selama pekerjaan proyek dilakukan.

Kendati demikian, proyek JSDP tetap dijalankan karena sangat berguna untuk kepentingan publik jangka panjang.

Ia pun telah menginstruksikan jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk berkolaborasi dengan pemerintah pusat dalam pengaturan air bersih dan air limbah.

Dengan pengaturan itu, akan berdampak lebih baik bagi masa depan Jakarta yang berkelanjutan serta memudahkan warga Jakarta mendapatkan air bersih, sekaligus memastikan buangan air limbah tidak mencemari lingkungan.

Baca juga: Pramono Anung Klaim Penanganan Banjir di Jakarta Lebih Cepat Dibandingkan Daerah Sekitar

"Kritik pasti ada dan menjadi tantangan kita. Tapi, setelah saya lihat sendiri, saya tahu bahwa proyek ini ternyata bekerjanya di bawah (tanah). Bahkan, yang tadi tempat pertama itu kedalamannya 30 meter. Di sini kurang lebih 20 meter dan mereka beraktivitas di bawah (tanah). Sehingga, ini adalah proyek yang memang benar-benar diperlukan untuk Jakarta agar persoalan limbah bisa tertangani secara baik," jelas Pramono.

Sementara itu, Direktur Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) RI, Dewi Chomistriana, menambahkan, pembangunan JSDP selain untuk mengurangi pencemaran air tanah, juga sangat penting untuk kesehatan masyarakat.

Hal ini karena JSDP mampu memisahkan antara saluran air limbah dengan saluran air bersih dan bisa dipisahkan dengan drainase.

"Ini sangat penting untuk Jakarta, untuk warga Jakarta, dan proyek Zona 1 ini baru melayani 7,8 persen dari total penduduk DKI Jakarta. Jadi, tantangan kita masih banyak. Tentunya, ini kami juga meminta dukungan dari semua masyarakat Jakarta agar bisa sama-sama mewujudkan proyek JSDP. Apalagi, nanti kita akan mulai dengan segera untuk Zona 6," jelas Dewi Chomistriana.

Area pelayanan JSDP Zona 1 Pluit mencakup wilayah seluas 4.901 hektare, meliputi area Jakarta Utara dan Jakarta Barat. Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) JSDP Zona 1 Pluit terletak di area sebelah Barat Laut Waduk Pluit.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved