Korupsi

Ada Potensi Korupsi, Abraham Samad Laporkan Agung Sedayu Group dan PSN di PIK 2 ke KPK

Eks Ketua KPK Abraham Samad bersama Said Didu memberanikan diri lapor ke KPK soal potensi korupsi PSN di PIK 2.

Editor: Valentino Verry
kompas.com
KORUPSI DI PIK 2 - Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad bersama koalisi masyarakat sipil mendatangi Gedung Merah Putih KPK di Kuningan, Jakarta, Jumat (31/1/2025).Mereka lapor ke KPK terkait potensi korupsi PSN di PIK 2. (KOMPAS.com/Haryanti Puspa Sari) 

Juru Bicara Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian Haryo Limanseto mengatakan, pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Ekowisata Tropical Coastland akan dibiayai dengan dana di luar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). 

Proyek ini juga disertai komitmen dari Badan Usaha Pengusul untuk melakukan pembangunan secara bertahap. 

Dengan nilai investasi sekitar Rp 65 triliun, proyek tersebut diharapkan dapat menyerap 6.235 tenaga kerja langsung dan 13.550 tenaga kerja sebagai efek pengganda.

Terpisah, Wakil Ketua Komisi II DPR RI Dede Yusuf Macan menyinggung gaya hidup Kepala Desa (Kades) Kohod, Arsin bin Asip, yang memiliki mobil mewah Rubicon.

Dede pun sampai merasa heran dengan hal tersebut.

Pasalnya, menurut Dede, anggota DPR saja belum tentu bisa membeli Rubicon.

"Bahkan, saya dengar katanya kepala desanya naik Rubicon. Kami (anggota DPR) saja belum tentu kebeli di sini," ungkap dia dalam rapat antara Menteri ATR/BPN dan Komisi II DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (30/1/2025).

Dede menduga harta bergelimang yang dimiliki Arsin itu merupakan pertanda ada "permainan" pengembang di Desa Kohod.

Desa itu memiliki hak guna bangunan (HGB) paling banyak terkait pagar laut sepanjang 30 km di Kabupaten Tangerang.

Sebab, di desa lain di Kabupaten Tangerang, tidak ditemukan HGB pagar laut sama sekali, kalaupun ada hanya tiga bidang saja.

"Jadi, ini menandakan bahwa ada permainan antara pengembang atau pengusaha dengan wilayah-wilayah tertentu yang dimudahkan dan uniknya, ini Kabupaten Tangerang ini cukup banyak," ungkap Dede.

"Agak unik karena Desa Kohod ini hampir mayoritas 263 bidang (HGB) 390 hektar ada di situ. Di desa lain malah enggak ada, mungkin ada satu desa yang 3 bidang," ujar Dede.

Dede lantas mempertanyakan alasan Desa Kohod menjadi lokasi yang paling banyak memiliki HGB pagar laut. 

Padahal, di wilayah Desa Kohod sebenarnya tidak ada perluasan proyek strategis nasional (PSN). 

"Pertanyaan saya yang terbesar adalah kenapa Desa Kohod? Kenapa harus di situ yang banyak? Padahal, kalau kita lihat, perluasan PSN tidak ada sama sekali."

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved