Pemilu 2024

DKPP Prihatin Masih Banyak Penyelenggara Pemilu Tidak Netral di Pemilu 2024

Berdasar data DKPP per 29 Desember 2024, terdapat 38 aduan yang diterima DKPP terkait keberpihakan penyelenggara Pemilu selama 2024.

Penulis: Alfian Firmansyah | Editor: Feryanto Hadi
warta kota/alfian firmansyah
Ketua DKPP Heddy Lugito (kiri) 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Alfian Firmansyah 


WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Heddy Lugito mengatakan, DKPP masih melihat adanya ketidaknetralan dari penyelenggara Pemilu dalam perkara-perkara yang diperiksa selama tahun 2024.

"Yang paling memprihatinkan adalah keberpihakan penyelenggara Pemilu ketika berlangsung pemungutan dan perhitungan suara ini menempati angka tertinggi. Jadi pengaduan terbesar adalah keberpihakan, ini catatan," kata Heddy dikutip Selasa (31/12/2024).

Kata Heddy, berdasar data DKPP per 29 Desember 2024, terdapat 38 aduan yang diterima DKPP terkait keberpihakan penyelenggara Pemilu selama 2024.

Baca juga: Tak Kunjung Gelar Pemungutan Suara Ulang, Tim Pemenangan RIDO Bakal Laporkan Bawaslu Jaktim ke DKPP

Aduan tentang keberpihakan penyelenggara Pemilu ini menempati peringkat teratas dalam kategori aduan nontahapan Pemilu atau Pilkada.

"Artinya netralitas, jujur, adil yang menjadi tagline kita itu masih disoal oleh publik," tuturnya. 

Selanjutnya Heddy berujar,  29 Desember 2024 DKPP telah menerima 693 aduan sepanjang tahun ini.

Dari seluruh aduan tersebut, 267 aduan berkaitan dengan tahapan Pemilu 2024 berjumlah, 142 aduan tentang tahapan Pilkada 2024, dan 284 aduan masuk dalam kategori nontahapan Pemilu atau Pilkada.

Lantas Heddy menyampaikan, jajaran KPU dari tingkat provinsi dan kabupaten/kota,  Pemilu dan Pilkada sebagai sebuah ritual pemberian mandat dari rakyat kepada calon-calon pemimpin atau orang yang dianggap dapat mewakili rakyat. 

Selayaknya ritual lanjut Heddy, Pemilu dan Pilkada harus dihormati oleh semua pihak.

Namun, ironisnya ritual ini disebutnya justru dikhianati oleh penyelenggara Pemilu yang tidak netral dan independen.

Baca juga: Anggota KPUD dan Ketua Bawaslu Kabupaten Bungo Dilaporkan ke DKPP, Ini Penyebabnya

"Dosa besar jika ada pengkhianatan terhadap ritual, ini tidak boleh terjadi. Tapi pergeseran suara ini mewarnai (pelaksanaan Pemilu dan Pilkada, red.), ini harus kita sadari," jelasnya. 

Kendati demikian, Heddy juga mengapresiasi kinerja seluruh jajaran KPU di penjuru negeri karena telah berhasil menyelenggarakan Pemilu dan Pilkada pada tahun ini.

Menurutnya, tidak ada satu pun negara yang dapat menyelenggarakan dua pemilihan umum pada tahun yang sama.

"Saya sendiri sangat takjub dengan kerja teman-teman semua, di mana KPU bisa menyelenggarakan Pemilu dan Pilkada sekaligus. Ini tidak terjadi di mana pun, bahkan di Amerika pun tidak seperti ini. Mungkin kalau Bandung Bondowoso masih hidup juga tidak akan bisa melakukan ini. KPU kita luar biasa," imbuhnya. (m32).

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved