Pemilu 2024

MK Tidak Koreksi Hasil Pilpres 2024, Siap-siap Ada Gerakan Masyarakat Sipil Selamatkan Indonesia

Langkah Mahkamah Konstitusi (MK) apabila tidak mengoreksi proses Pilpres 2024 kemarin, diyakini bakal ada menimbulkan gerakan pada masyarakat sipil.

Istimewa
Langkah Mahkamah Konstitusi (MK) apabila tidak mengoreksi proses Pilpres 2024 kemarin, diyakini bakal ada menimbulkan gerakan pada masyarakat sipil. 

"Jadi tidak membiarkan pemimpin yang lalim menggunakan kekuasaan untuk bisa langgeng. Kita itu tidak, sehingga mudah dilakukan rekayasa atas nama demokrasi," jelas dia.

Lebih lanjut, berdasarkan hasil penelitian dan sudah dibukukan, demokrasi bisa dijual dengan bantuan sosial (bansos) dan janji iming-iming.

Sementara, di level rakyat kelas menegah ada yang menerima hasil Pilpres 2024 karena dijanjikan jabatan dan uang. 

"Ini kelas menengah itu harusnya jadi agen perubahan, malah tidak kritikal, jadi yang berjuang sedikit," ucap dia.

Baca juga: Habiburokhman Ledek Kubu 01 dan 03 Miskin Bukti, Timnas AMIN tak Gentar: Kita Adu aja di MK!

Kekuasaan dan Uang

Sulistyowati menyebut, sebagai akademisi sukar menerima tindakan menggunakan ilmu pengetahuan untuk kepentingan kekuasaan dan uang. 

Hasil penelitian Universitas Oslo Norwegia menyebut otokrasi di Indonesia bisa tumbuh dan berkembang seiring melemahnya masyarakat sipil.

Disebutkan, ada beberapa hal yang melemahkan masyarakat sipil seperti politik gentong babi, kesadaran palsu yang disebarkan ke masyarakat seperti klaim kebenaran karena punya kekuasaan, memobiliasi aparat desa dan aparat keamanan.

Hal-hal itu membuat dia kini berhadapan dengan Presiden Jokowi karena tidak menginginkan Orde Baru kembali berkuasa.(m27)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved