Virus Corona

Libur Nataru Dibayangi Peningkatan Covid-19, Kemenkes: Turunan Omicron Cepat Menular tapi tak Fatal

Liburan Natal dan Tahun Baru 2024, kali ini ini dibayangi tren peningkatan kasus Covid-19.

Pixabay
Ilustrasi - Terjadi peningkatan kasus Covid19 

Laporan Kontributor Wartakotalive.com, Lilis Setyaningsih

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Liburan Natal dan Tahun Baru 2024, kali ini ini dibayangi tren peningkatan kasus Covid-19.

 “Kasus ditemukan secara tidak sengaja, pada mereka yang hendak menjalani tindakan medis. Ternyata ditemukan Covid,” ujar  dr. Imran Pambudi MPHM, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian RI,  saat bincang akhir tahun Ngobras dan Kemenkes tentang info kesehatan terkini belum lama ini.

Pada 18 Desember tercatat ada dua kematian akibat COVID-19.

“Pada dua orang ini ditemukan adanya kondisi komorbid,” tambahnya.

Ia menjelaskan, angka kejadian dan kematian akan meningkat bila terjadi mutasi virus, seperti saat pandemi lalu.

Baca juga: Libur Nataru, Kasus Covid-19 di DKI Jakarta Capai 200 Orang per Hari, Ngabila: Masih Terkendali

 “Dulu yang paling ganas itu strain Delta. Lalu, strain berubah jadi Omicron. Kasus-kasus yang terjadi sekarang disebabkan oleh virus turunan dari Omicron. Sifatnya lebih cepat menular, virulensi tinggi, tapi fatalitasnya rendah atau tidak ganas,” papar dr. Imran. 

Namun demikian, tetap perlu waspada.

 “Kita terus memantau perkembangan. Sekarang kita menggunakan sentinel ILI (influenza-like illness) di FKTP dan SARI (severe acute respiratory illness) di RS,” jelas dr. Imran. 

Lebih lanjut ia mengingatkan agar lebih hati-hati selama liburan Nataru. 

“Kalau sakit sebaiknya jangan bepergian. Bila tetap pergi, pakailah masker. Sebisa mungkin jangan menyebarkan penyakit ke orang lain,” ujarnya. 

Protokol kesehatan yang dulu digencarkan seperti mencuci tangan dengan sabun dan melakukan etika bersin yang baik, tetap perlu dilanjutkan.

Kenaikan di Jakarta 

Kasus Covid-19 di DKI Jakarta terus mengalami kenaikan karena pergantian musim kemarau ke hujan sejak awal Desember 2023.

Kendati mengalami kenaikan, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati meminta warga DKI tidak takut beraktivitas di luar rumah.

Namun, harus tetap waspada terhadap penularan Covid-19 yang mulai menyerang warga Jakarta.

"Salah satu subvarian Omicron. Jadi semua itu masih anak anak Omicron," ujar Ani, Rabu (27/12/2023).

Ani mencatat, sampai Selasa 26 Desember 2023 kasus Covid-19 aktif di Jakarta mencapai 517 jiwa.

Baca juga: Kasus Covid-19 Meningkat, KAI Daop 1 Jakarta Pastikan Angkutan Nataru 2023/2024 Aman dan Nyaman

Ia memprediksi kasus ini akan terus mengalami kenaikan sampai pertengahan Januari 2024 mendatang.

"Lebih banyak isolasi mandiri (Isoman) yang terpapar Covid-19. Karena tidak terlalu berat gejalanya, kebanyakan ringan, dari 517 yang Isoman ada 300 lebih, di RS ada 190an," tegasnya.

Ani menjelaskan, keterisian rumah sakit pasien Covid-19 di Jakarta masih landai dan tidak membeludak seperti dua tahun lalu.

Meski status Covid-19 sudah dicabut, tapi Ani meyakini seluruh RSUD di Jakarta sudah siap menampung pasien yang terpapar.

Baca juga: DPRD DKI Khawatir Lihat Kasus Covid-19 Naik, Desak Pemprov Bikin Skema Pembatasan Libur Nataru

"Kondisinya biasanya yang dirawat kondisi beratnya komorbid, atau lanjut usia, tapi secara umum gejalanya ringan," ungkapnya.

Sedangkan, untuk pasien Covid-19 yang meninggal dunia sepanjang Desember 2023 sudah 16 orang akibat penyakit bawaan.

Oleh karena itu, Dinas Kesehatan akan terus memantau perkembangan Covid-19 di DKI Jakarta agar tidak terus bertambah.

"Yang penting masyarakat waspada, kemudian yang terus disampaikan perhatikan vaksinnya, vaksinasi Covid kita buka sampai 31 Desember di semua Puskes bisa akses," imbuhnya. (m26)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved