Berita Internasional

Pulang ke Kota yang Tak Lagi Sama: Warga Gaza Temukan Rumah Hancur Total Usai Gencatan Senjata

Rata-rata rumah hancur total, jalanan tak lagi dikenali, dan bangunan-bangunan yang dulu menjadi penanda kini lenyap tanpa jejak.

Editor: Joanita Ary
Kompas TV
WARGA GAZA -- Ribuan warga Palestina tampak menyemut di jalanan Gaza pada Jumat (10/10) waktu setempat. Mereka bergerak perlahan menuju Gaza bagian utara, kawasan yang selama berbulan-bulan menjadi pusat kehancuran akibat serangan militer Israel. 

WARTAKOTALIVECOM -- Gaza yang dulu ramai dengan hiruk-pikuk kehidupan, kini berubah menjadi hamparan puing dan debu.

Ribuan warga yang kembali setelah gencatan senjata diberlakukan, Jumat (10/10), disambut pemandangan yang membuat langkah mereka tertahan.

Rata-rata rumah hancur total, jalanan tak lagi dikenali, dan bangunan-bangunan yang dulu menjadi penanda kini lenyap tanpa jejak.

“Saya tidak bisa menjelaskan di mana rumah itu atau di mana tempat-tempat yang dulu kami tinggali,” kata Imad Al-Beik dengan suara parau, menatap kosong ke arah reruntuhan yang dulunya adalah lingkungan tempat ia tumbuh besar.

Ia berjalan perlahan di antara bongkahan beton dan besi bengkok, mencoba mengenali sesuatu yang tersisa dari kehidupannya di masa lalu.

Kembalinya ribuan warga Gaza ke utara terjadi setelah gencatan senjata yang ditengahi Amerika Serikat mulai berlaku pekan ini.

Kesepakatan itu untuk sementara menghentikan pertempuran antara militer Israel dan kelompok Hamas, memberi kesempatan bagi warga sipil untuk mencari keluarga, mengambil barang-barang yang tersisa, atau sekadar melihat keadaan rumah mereka.

Namun yang mereka dapati justru kehancuran yang jauh lebih parah dari sebelumnya.

Dilansir dari Associated Press, serangan yang dilancarkan Israel dalam beberapa minggu terakhir di wilayah utara Gaza telah menghancurkan banyak gedung tinggi dan kompleks perumahan.

Militer Israel mengklaim aksi tersebut sebagai bagian dari operasi untuk menumpas infrastruktur militer Hamas yang masih tersisa di area tersebut.

Namun, di lapangan, dampaknya jauh lebih luas: ribuan rumah warga luluh lantak, meninggalkan jutaan orang tanpa tempat tinggal.

Bagi warga Gaza, pemandangan ini bukan sekadar kehancuran fisik, melainkan luka batin yang belum kering.

Banyak dari mereka kehilangan anggota keluarga, sementara sebagian lainnya bahkan tak tahu lagi di mana jasad orang-orang terkasih mereka berada.

Di beberapa sudut kota, tenda-tenda darurat mulai berdiri, menjadi tempat singgah bagi mereka yang kini hanya memiliki pakaian di badan.

Meski gencatan senjata memberi secercah harapan untuk jeda, suasana di Gaza tetap mencekam.

Sumber: KOMPAS
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved