Berita Kriminal
Wanita Ngaku Istri Petinggi Polri Era Soeharto Diduga Tipu Korban Hingga Merugi Ratusan Juta Rupiah
Mila Ayu Dewata Sari alias Mila Cheah beberkan kronologi adanya seoarang wanita berinisial VWC yang diduga melakukan penipuan terhadap A dan J.
WARTAKOTALIVE.COM - A dan J, menjadi korban penipuan yang diduga dilakukan oleh seorang wanita berinsial VWC.
Sebelum melakukan dugaan penipuan, VWC mengaku-ngaku sebagai seorang istri petinggi Polri di era kepresidenan Soeharto.
Adanya dugaan kasus penipuan dan bahkan perbuatan melawan hukum dibenarkan kuasa hukum korban, Mila Ayu Dewata Sari.
Mila Cheah, sapaan akrabnya kepada Wartakotalive.com, Kamis (16/11/2023), membeberkan kronologis lengkapnya.
Baca juga: Putri Indonesia Persahabatan Dilaporkan Dua WNA ke Polda Bali Terkait Dugaan Penipuan
Baca juga: Batal Nonton Konser Coldplay di SUGBK, Susan Sameh Sedih Setelah Menjadi Korban Penipuan Tiket Palsu
Baca juga: Kasus Penipuan Tiket Konser Coldplay Capai Rp1,3 Miliar, Polisi Ungkap Modus Pelaku
Pada Januari 2023, korban A dan J sedang menghadapi suatu masalah.
Suatu masalah yang dialami A dan J ini terendus oleh VWC.
VWC, kepada kedua korbannya, mengaku bisa membantu menyelesaikan masalah tersebut.
Jika ingin masalah itu selesai, kata Mila Cheah, VWC meminta uang senilai Rp 300 juta.
"Karena situasi dan kondisi akhirnya korban mencari pinjaman kesana kemari agar bisa menyerahkan dana kepada VWC sesuai dengan nominal yang diminta. Korban menyerahkan dana tersebut melalui transfer ke rekening VWC." papar Mila Cheah.
Menurut Mila, korban sangat yakin dengan semua janji manis VWC, bahkan tidak berani bertanya macam-macam.
"Karena VWC mengaku memiliki jaringan sangat bagus dan VWC mengaku sebagai istri petinggi Polri berpangkat jendral berinisial K"
"VWC menyampaikan bahwa suami VWC menjabat di era presiden Soeharto dan menurut penelusuran sang suami sudah meninggal sejak tahun 2011" paparnya.
Mila Cheah menerangkan, VWC janjikan ke semua korban dan pihak pengacara korban akan membantu menyelesaikan permasalahan korban dalam waktu yang sangat singkat.
"Tapi kenyataannya VWC ingkar janji dan ketika pihak korban menanyakan kelanjutan prosesnya VWC justru marah dengan bahasa mengancam melalui chat hingga memblokir whatsapp pengacara korban." ucapnya.
VWC juga beberapa kali menawarkan dan memaksa pihak korban untuk menjalankan bisnis.
Bahkan meminta modal senilai milaran dan mengiming imingin akan memberikan keuntungan sebesar seratus persen (100 persen).
"Tapi pihak korban tidak berkenan dikarenakan korban belum lama mengenal,bahkan belum pernah bertemu. Terlebih lagi korban bukanlah orang yang berkecukupan." katanya.
Setelah semua sandiwara terbongkar VWC, ujar Mila Cheah, mencoba menghubungi pengacara korban.
Bahkan berjanji akan mengembalikan semua kerugian korban.
"Setelah dikirimkan somasi pertama, lalu VWC membuat surat pernyataan hutang dan memberikan jaminan berupa sertifikat dimana sertifikat tersebutpun bukan atas nama VWC ." bebernya.
VWC, tambah Mila Cheah, dengan sengaja tak memberikan alamat dan akses untuk pengurusan balik nama sertifikar.
Sehingga korban membatalkan surat perjanjian tersebut, yang kemudian pengacara korban kembali melayangkan somasi ke dua atau yang terakhir kepada VWC.
VWC Memohon Tidak Diproses Hukum
Dikatakan Mila Cheah, VWC selalu memohon kepada pengacara korban agar tidak di proses secara hukum
Singkat cerita keluarga korbanpun memberi waktu walaupun sering diingkari.
Setelah batas waktu yang diberikan sudah habis, pihak keluarga korban sudah bosan dengan seribu janji.
Lalu VWC hanya bisa mencicil kewajiban kepada korban sebesar Rp 30.000.000.
Pihak korban berkali kali mendatangi rumah VWC yang terletak di kawasan Perumahan Griya Bogor Raya Tahap 2 Blok B, namun VWC tidak berhasil ditemui.
Kesabaran keluarga korban yang bernotaben dari keluarga yang sederhana tersebut akhirnya minta kepada pengacara korban untuk segera diproses secara hukum dan di publikasikan ke media masa.
Karena, jelas Mila Cheah, hal ini manyangkut marwah kepolisian yang sudah di catut namanya untuk melakukan tindakan yang diduga melawan hukum.
"Harapan kami semoga pihak kepolisian bisa mengusut tuntas kasus ini supaya tidak ada kerugian lagi setelah kejadian ini walaupun berdasarkan informasi yang diterima, VWC diduga melakukan tindakan yang menyebabkan kerugian korban (dugaan pencaloan untuk masuk ke kepolisian) dengan mengaku VWC adalah istri seorang jendral POLRI" papar Mila Cheah.
"Jika benar VWC adalah istri seorang jendral seharusnya VWC tidak melakukan tindakan yg merugikan orang lain terlebih korban ialah orang kecil. Saat ini saya selaku kuasa hukum atas nama klien sudah mulai proses kasus ini di wilayah hukum setempat" lanjutnya.
(Wartakotalive.com)
| Kerap Bawa Airsoft Gun saat Beraksi, Resmob Polda Metro Ringkus Komplotan Maling Motor di Jakut |
|
|---|
| Pemotor Wanita Dibegal di BSD Serpong, Honda Beat dan Ponsel iPhone Raib, Ini Kronologinya |
|
|---|
| Cemburu Istrinya Jadi Lesbian, Pria Ini Kalap Bakar Rumah |
|
|---|
| Pelajar Ditusuk Saat Tagih Utang, Seragam Bersimbah Darah |
|
|---|
| Lima Jukir Masih Bebas Berkeliaran Resahkan Warga, Anggota Polsek Kalideres Gelar Operasi Kembali |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.