Berita Daerah

Polemik Pulau Rempang, Kajari Batam Siap Jembatani Komunikasi Dua Arah, Pakar: Berdialog dan Diskusi

Kajari Batam Herlina Setyorini akui pihaknya siap menjembatani komunikasi antara pemangku kebijakan dan masyarakat soal kisruh Pulau Rempang Batam.

Editor: PanjiBaskhara
Tribunbatam / Aminudin
Foto: Herman menggendong bayinya yang pingsan di tengah bentrokan warga Rempang dan aparat gabungan di Jembatan 4 Barelang, Batam, Kamis (7/9/2023). Bayinya pingsan karena gas air mata masuk ke dalam rumahnya lewah jendela yang terbuka. 

Disamping itu Rudi berharap melalui relokasi ini nantinya kesejahteraan masyarakat Pulau Rempang dapat meningkat.

 "Saya tentu berharap melalui momentum pembangunan ini, masyarakat Pulau Rempang bisa semakin sejahtera ke depannya," jelas Rudi.

Dan Rudi juga menberikan penjelasan mengenai adanya rencana demonstrasi Pulau Rempang  yang akan dilakukan Aliansi Mahasiswa Batam.

Menurutnya Polda Kepri saat ini sudah mempersiapkan langkah-langkah pengamanan.

Bahkan Kapolda Kepri Irjen Tabana Bangun di Mapolda Kepri, Jumat (15/9/2023) mengatakan bahwa aksi itu rencananya dijadwalkan akan berlangsung di depan kantor DPRD dan Pemkot Batam pada Jumat siang (15/9).

"Kami siap memberikan pengamanan aksi unjuk rasa yang akan dilakukan adek-adek mahasiswa terkait relokasi Pulau Rempang," kata Tabana.

"Sebanyak tiga batalyon personel gabungan Polri–TNI, Satpol PP, dan Ditpam BP Batam telah disiagakan Polda Kepri dalam upaya menjaga keamanan selama rencana aksi unjuk rasa damai berlangsung," ujar Tabana.

PBNU Sebut Tak Dilibatkan

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengatakan, pembangunan proyek strategis nasional (PSN) Rempang Eco City tak boleh mengorbankan masyarakat sekitar yang telah menetap di tempat itu.

Meskipun, kata Gus Yahya, ada sebuah kajian bahwa negara membutuhkan suntikan investasi.

Tapi, kata Gus Yahya, jalan untuk mengeksekusi tak seharusnya menjadikan masyarakat sebagai korban.

Sebab, tujuan investasi, pada dasarnya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, bukan menjadikan masyarakat korban pembangunan.

"Investasi itu harus dikembalikan pada tujuan asalnya yaitu untuk kemaslahatan masyarakat, maka harus dijadikan peluang (meningkatkan) taraf hidup masyarakat khususnya di lingkungan destinasi dari investasi itu sendiri, dan masyarakat tidak boleh menjadi korban," ujar Gus Yahya saat ditemui di Kantor PBNU, Kramat Raya, Jakarta Pusat, Jumat (15/9/2023).

"Apapun juga, kesentosaan dari masyarakat itu nomor satu, risiko-risiko investasi itu hitungan kemudian. Yang pertama kesentosaan masyarakat, tidak boleh masyarakat menjadi korban karena itu jadi melenceng dari tujuan investasi itu sendiri," sambung dia.

Aksi demonstrasi di depan kantor BP Batam pada Senin (11/9/2023) berujung ricuh
Aksi demonstrasi di depan kantor BP Batam pada Senin (11/9/2023) berujung ricuh (Tangkapan layar)

 

 Selain itu, Gus Yahya juga merasa kaget atas peristiwa bentrokan yang terjadi di Rempang antara warga penolak pembangunan dengan aparat pemerintah.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved