Di Bawah Flyover Slipi, Pemotor Lawan Arah Tantang Maut Demi Sampai Tujuan Lebih Cepat

"Kalau lagi pagi, dapat penumpang buru-buru pasti nyuruhnya mutar jalan, soalnya dia juga kan ngejar waktu telat," kata Anggi.

Kendati begitu, Anggi tak menampik bahwasannya ia takut mengalami kecelakaan kala melawan arah.

Bahkan, ia pernah sampai terkena razia polisi dan menjalani persidangan lantaran melawan arah.

"Takut lah (kecelakaan). Namanya kami yang salah, jadi hati-hati," katanya.

"Tilang juga udah pernah, kena Rp 150 ribu di kejaksaannya, enggak damai. Karena kalau balik lagi juga percuma tar ditabrak dari belakang," lanjutnya.

Anggi sendiri tak berharap banyak kepada pemerintah untuk bisa menambah banyak putaran yang dekat.

Pasalnya, dia meyakini jika kemacetan di Jakarta akan terus terjadi.

"Mau ditambah bagaimana pun, macet mah pasti ada terus," pungkasnya. 

Sementara itu, salah satu sopir bajaj yang kerap mangkal di bawah flyover Slipi, Herman mengatakan, dirinya kerap menyaksikan kendaraan alami kecelakaan di putaran tersebut. 

Menurutnya, hal itu lantaran para pengendara yang lawan arah tak fokus sehingga menabrak pengendara yang ada di jalur seharusnya.

"Wah sering, kemarin juga ada. Ya kadang-kadang orangnya meleng tu malah ke situ (pembatas putaran) jadi nabrak," tutur Herman saat ditemui di lokasi, Kamis. (m40)