Lipsus Warta Kota
Kena Diabetes Sejak Usia 6 Tahun, Nita Ceritakan Anaknya Harus Suntik Insulin 4 Kali Sehari
Nita menerima takdir bahwa sang putra divonis diabetes sejak usia enam tahun, membuatnya kuat menjalani hari-hari menjadi seorang ibu.
Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Dian Anditya Mutiara
Walhasil, Nita pun hanya membawa Davi ke puskesmas terdekat.
"Saya enggak pikir kalau dia kena diabetes, jadi saya bawa ke puskesmas katanya kena infeksi saluran kemih, katanya harus disunat," jelas Nita.
Baca juga: Cegah Diabetes Anak, TK Al-Azwa Sunter Agung Beri Edukasi Makanan Sehat Sambil Bernyanyi
"Saya bawa ke klinik mau disunat, terus dipegang perutnya (Davi) sama dokter kesakitan, kata dokternya enggak bisa disunat, itu ada kemungkinan penyakit dalam, antara ginjal, tbc, atau penyakit lainnya," lanjut dia.
Setelah itu, Nita pun membawa Davi ke rumah sakit besar untuk cek lab dan memeriksa kesehatannya.
Betapa terkejutnya Nita setelah hasil lab keluar, diketahui jika kadar gula darah dalam tubuh Davi mencapai 498 dari normalnya hanya 120-an.
Ditambah lagi, kala itu putranya sudah hilang kesadaran sehingga perlu dirawat selama tiga hari akibat tingginya gula darah tersebut.
"Tiga malam di RS Bakti Mulia, habis itu malah dirujuk ke Hermina Bekasi selama 10 hari, 5 hari di ruang ICU, 3 harinya di ruang rawat," ungkap Nita.
Sejak saat itu, kata Nita, hari-hari Davi berubah. Dirinya terpaksa harus melakukan suntik insulin setiap hendak mengonsumsi makanan.
Bahkan dalam sehari, Davi harus disuntik insulin sebanyak empat kali pada pagi, siang, sore, dan malam hari sebelum tidur.
Dia juga rutin melakukan berobat jalan ke Rumah Sakit Harapan Kita, demi memastikan putranya dalam keadaan baik.
"Awalnya sih sebulan bisa dua kali (kontrol), tapi sekarang alhamdulillah sebulan sekali," kata Nita.
"Bahkan sebelum puasa, (Davi) rutin satu bulan sekali dirawat. Alhamdulillahnya pas udah puasa itu ke sininya alhamdulillah enggak dirawat-rawat," lanjutnya.
Kendati begitu, Nita berujar jika emosi sang anak masih belum stabil.
Davi yang kini baru menginjakkan kaki di kelas 1 sekolah dasar (SD) itu kerap kali tantrum kala kondisi tubuhnya sedang tak nyaman.
Selain itu, putranya juga kerap merasa kepanasan pada malam hari, sehingga ia kerap berdiam di kamar mandi atau membasahi tempat tidurnya menggunakan air.
| Pedagang Bunga Rawa Belong Sejak 1997, Pilih Bertahan Meski Harga Anjlok |
|
|---|
| Dulu Jadi Surga Tekstil, Kini Pasar Anggada Bogor Sepi dari Pembeli |
|
|---|
| Disdik DKI Keluarkan Aturan Study Tour Hanya Boleh untuk Belajar dan Lokasi di Jakarta |
|
|---|
| SMAN 14 Jakarta Tegas Tak Pernah Adakan Study Tour untuk ke Luar Kota Sejak Lama |
|
|---|
| Sudah Diklaim Terdaftar di BPOM, Tetap Harus Waspada dengan Produk Kecantikan Berbahaya |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/kisah-orangtua-anaknya-diabetes1.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.