Berita Jakarta

Timbulkan Bau, Warga Laporkan Pencemaran Limbah Kotoran Sapi di Pancoran ke Heru Budi Hartono

Hasan Alhabshy keluhkan limbah kotoran peternak sapi hingga mengakibatkan timbulnya bau tak sedap sampai melaporkan ke PJ Gubernur Heru Budi Hartono.

Penulis: Nurmahadi | Editor: Junianto Hamonangan
Warta Kota/Nurmahadi
Warga Cikoko, Pancoran, Jakarta Selatan, bernama Hasan Alhabshy (kanan) laporkan pencemaran limbah kotoran peternak sapi hingga mengeluarkan bau menyengat, ke PJ Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, Senin (26/6/2023). 

"Saya selaku pelapor meminta PJ ubernur, Walikota, dan Lurah serta dinas terkait segera mengambil langkah tegas sesuai aturan yang berlaku, mengingat hal ini tidak selesai selama bertahun-tahun, dan sudah mencemari lingkungan sejak tahun 2002," ungkap dia.

Sementara itu, salah satu peternak sapi, bernama Burhan mengaku komplain dari Alhabshy merupakan kali pertama, masalah limbah sapi ini ditanggapi PJ Gubernur.

Diketahui, Burhan berternak sapi di Jalan Cikoko Barat III RW 05, Kelurahan Kelurahan Cikoko, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan

Burhan meneruskan usaha orangtuanya H Yahya Bin Amsar beternak sapi kurban dan perah.

Lelaki berambut panjang itu meneruskan usaha ayahnya pada tahun 2016 silam ketika H Yahya Wafat.

Baca juga: Wagner Tentara Bayaran Rusia Paling Ditakuti, Dulu Serang Ukraina Kini Lawan Presiden Vladimir Putin

Menurut Burhan, banyak komplain dari warga sekitar lokasi peternakan sapi miliknya.

Tapi ia sudah menjawab keinginan dari warga terkait dengan limbah kotoran sapi ternak miliknya.

"Iya usaha turun menurun, saya meneruskan tahun 2016," tuturnya kepada Warta Kota, Senin (26/6/2023).

Burhan mengaku, warga yang sudah tinggal lama di pemukiman peternakan sapi miliknya sudah terbiasa.

Namun, sejak Hasan Alhabsy tinggal di dekat lokasi peternakan, ada komplainan sampai ditanggapi Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono.

Baca juga: Puluhan Tahun Ternak Sapi, Burhan Baru Pertama Kali Dapat Komplain Parah dari Warga Pancoran

"Sejak ada warga baru pak Hasan tinggal di sini, jadi ada komplainan seperti ini," tegasnya.

Pria berkaos merah itu melanjutkan, dirinya sudah memanfaatkan limbah padat kotoran sapi untuk dijadikan pupuk.

Sedangkan limbah air memang dibiarkan mengalir di saluran agar bisa terbuang ke kali di sekitar lokasi.

"Kurang lebih saya ada 40 sapi," ungkapnya.

Ia kini hanya mengikuti keinginan Hasan untuk menuntaskan laporan atau keluhan soal limbah cair.

Sumber: Warta Kota
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved