Berita Kriminal
Otak Pelaku Pembunuhan Lansia Ditangkap, Disebut-sebut Berkaitan dengan Jejak Seorang Pengusaha
Penangkapan pelaku pembunuhan lansia, HB oleh Polda Kalimantan Selatan berkaitan erat dengan jejak seorang pengusaha berinisial RBT.
Hal itu disampaikan Irjen Andi Rian menanggapi kejadian pembunuhan yang terjadi pada, Rabu,(29/3/2023) tersebut.
Salah seorang pelaku pembunuhan Sabriansyah berinisial AY berhasil diburu dan dibawa ke Polres Banjar.
"Kami yakin pelaku tidak satu orang saja, karena dugaan kami masih ada dua pelaku lagi, dan sekarang masih dalam pencarian. Saya harap supaya bisa menyerahkan diri,” tegasnya, Jumat,(31/3/2023).
Dari hasil penyelidikan, jelas Irjen Andi Rian Djajadi, para pelaku mengakui diperintah oleh seorang petinggi PT JGA.
PT JGA sendiri diduga milik RBT.
"Kami akan panggil dari pihak JGA untuk dimintai keterangannya" ungkap Irjen Andi Rian Djajadi.
Ia mengungkapkan, mengenai motif duga lantaran warga Kecamatan Hatungun menutup jalan hauling.
Karena, warga merasa berhak atas lahan yang digunakan sebagai jalan tambang tersebut.
"Nah para pelaku diduga diminta pimpinannya di JGA agar membuka portal itu dengan cara apapun" imbuhnya.
Andi Rian juga mengakui pada korban ada luka tembak di bagian kepala, di mana pelurunya sedang diuji balistik.
"Setiap tindakan kriminal harus diusut hingga tuntas, supaya memenuhi rasa keadilan di masyarakat" tandasnya.
Diketahui dari info kronologis Dirkrimsus Polda Kalimantan Selatan pada Rabu 29 Maret 2023 Sektar 12.15 Wita, di TKP jalan Hauling Batubara Rt.03 Desa Mengkauk Kecamata Pengaron Kabupaten Banjar, korban, Sabriansyah mendapat surat kuasa dari pemilik tanah atas nama Muhammad Bin Saad, untuk menjaga lokasi tanah.
Lokasi tanah sendiri masih dalam proses gugatan di Pengadilan Negeri Martapura.
Kemudian didatangi oleh pelaku 15 - 20 orang dengan menggunakan 5 unit mobil dan langsung mengejar korban kearah belakang rumah (kebun karet).
Sang pelaku melakukan pengejaran terhadap korban, di antara salah satu pelaku menembakan senjata api kurang lebih 5 kali, setelah itu korban ditemukan terdapat luka gorok pada leher dan luka tebas pada bagian kepala.
Atas kejadian tersebut korban dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan outopsi, dan kasus ditangani Polres Banjar.
Sementara itu, menurut keterangan anak korban, Mahyuni (40), Sabriansyah tewas setelah dikeroyok puluhan orang menggunakan senjata di lokasi kejadian.
Kronologi peristiwa itu menurut anak korban Mahyuni karena masalah lama dengan perusahaan batubara di wilayah tersebut terkait lahan.
Korban yang mempunyai SHM lahan tersebut sejak tahun 2001 tidak pernah mendapatkan kompensasi ganti rugi atau apapun dari perusahaan itu.
Keluarga korban pun sudah beberapa kali berupaya meminta hak korban kepada perusahaan tapi selalu mendapatkan respon tak menyenangkan dari preman-preman bayaran perusahaan tersebut.
“Dan hari ini tadi puncaknya, hari ini adalah yang kesekian kalinya kami ketemu sama tim mereka yang preman itu. Mereka datang dengan 5 buah mobil dan ada sekitar 30 orang,” ujarnya.
Mereka datang sekitar pukul 11.00 Wita, lalu turun salah satu orang dari mereka yang paling tua mencari anak korban, Mahyuni.
"Kita ini keluarga mari kita bicarakan baik-baik, bagaimana kalau pemblokiran atau penguasaan fisik ini dibuka saja,” kata Mahyuni menirukan perkataan orang itu.
Diberitakan TribunBanjar.com, kasus tewasnya, Sabriansyah (60) di RT 4 RW 5 Desa Mangkauk, Kecamatan Pengaron Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan bikin heboh.
Ada sejumlah fakta yang muncul dalam kasus pria yang ditemukan bersimbah darah di kebun karet itu.
Fakta-fakta itu, mulai ada luka tempakan di kepala hingga motif pelaku.
Praktis, kasus ini menjadi perhatian Kapolda Kalimantan Selatan Irjen Pol Andi Rian.
Apasaja saja fakta-fakta kasus ini?
1. Ditemukan Bersimbah Darah
Awalnya, warga heboh karena ditemukan jasad seseorang lelaki tidak bernyawa oleh warga, Rabu (29/3/2023).
Jasad itu sudah tergeletak bersimbah darah di kebun karet yang berlokasi di daerah tersebut.
Persisnya diinformasikan bahwa tempat kejadian di Desa Mangkauk RT 4 RW 5.
Lokasi tersebut jauh dari pemukiman warga.
Belakangan jasad yang tergeletak itu didiga dibunuh oleh orang.
Terdapat luka di bagian wajah dan kepala korban.
Jenazah lelaki sekitar usia 50 tahun ini oleh tim Inafis Polres Banjar dibawa ke RSUD Ratu Zalecha di Kota Martapura.
Setelah itu, jenazah dibawa menuju RS Bhayangkara Banjarmasin menggunakan unit ambulans Eemergency Banjar Response.
2. Polisi Benarkan Luka Tembak di Kepala
Mengenai ada dugaan luka tembak di bagian kepala, juga diakui benar adanya.
Karena itu Kapolda Kalimantan Selatan Irjen Pol Andi Rian juga memerintahkan jajarannya melakukan uji balistik.
Intinya ditegaskan Kapolda setiap tindakan kriminal harus diusut hingga tuntas hingga memenuhi rasa keadilan di masyarakat.
Diketahui, salah satu terduga pelaku Aya atau Y sudah diamankan di kepolisian, Rabu (29/3/2023).
Aya atau Y ditengarai pada mulanya sempat menghindari petugas, namun berhasil diburu petugas kepolisian dan dibawa ke Polres Banjar.
Kepolisian langsung melakukan pengejaran pelaku, yang diyakini bukan hanya satu orang, masih ada rekan terduga pelaku yang ikut melakukan pembunuhan sadis ini.
Bahkan kepolisian meminta keduanya juga turut serahkan diri sebelum kepolisian menyergapnya.
"Ada dua lagi yang masih dikejar," Kata Kapolda Kalimantan Selatan Irjen Pol Andi Rian yang didampingi Kapolres Banjar AKBP Ifan Hariyat dan Kasat Reskrim Iptu Fransiskus Manaan, malam tadi, Kamis (30/3/2023).
Kasus ini menjadi perhatian banyak pihak karena selain korban juga ditembak, hal ini karena ada kaitan motif persoalan akses jalan batubara.
3. Pelaku Disuruh Petinggi Satu Perusahaan Batubara
Kasus ini menjadi perhatian banyak pihak karena selain korban juga ditembak, ada kaitan motif persoalan akses jalan batubara.
Pihak keluarga, sebagaimana penuturan Mahyuni, berharap kepolisian bisa mengusut secara tuntas terkait kejadian berdarah tersebut.
"Saksi ada kemungkinan diserang lebih dari satu orang," kata Mahyuni kala itu.
Pihaknya berharap kepolisian bisa memberikan keadilan.
"Kami minta yang seadil-adilnya kepada bapak saya, dan memberikan hukuman yang seberat-beratnya kepada para pelaku," lanjutnya.
Sementara itu, ucap Mahyuni, jasad korban saat ini sudah berada di RS Bhayangkara.
Selain berharap keadilan ditegakkan untuk bapaknya, dia menduga pelaku pengeroyok ayahnya itu adalah suruhan orang perusahaan di batubara yang menjadi motif konflik dengan korban.
Dari perkembangan kasus yang ada, selain pelaku yang sudah ditangkap Aya alias Y ada pelaku lain sekitar dua lagi yang masih dicari.
"Ya sekitar dua lagi masih dicari, kami harapkan menyerahkan diri sebelum ditangkap," jelas Kapolda Irjen Pol Andi Rian.
Kapolda Kalimantan Selatan, tidak menampik pula dalam penyelidikan kasus pembunuhan ini diduga para pelaku ini disuruh satu petinggi PT JGA.
"Kita akan panggil dari JGA untuk dimintai keterangannya," ungkapnya.
Adapun soal motif disampaikan Kapolda, korban, yang merupakan warga Kecamatan Hatungun, Tapi itu diduga menutup jalan hauling karena merasa berhak atas lahan yang digunakan sebagai jalan tambang tersebut.
"Nah para pelaku diduga diminta pimpinannya di JGA agar membuka portal itu dengan cara apapun," kata Kapolda.
Seperti diberitakan sebelumnya, Warga Desa Mangkauk, Kecamatan Pengaron, Kabupaten Banjar dihebohkan dengan penemuan mayat laki-laki, tergeletak bersimbah darah di kebun karet.
Oleh warga, jasad itu diduga merupakan korban pembunuhan. Sebab dari video yang ramai beredar, tampak pada tubuh korban terdapat sejumlah luka di bagian kepala.
Tidak berselang lama, korban langsung dilarikan menuju RS Bhayangkara Banjarmasin, menggunakan unit Ambulans Eemergency Banjar Response.
(Wartakotalive.com/Banjarmasinpost.co.id/Nurholis Huda/Rahmadi)
| Kerap Bawa Airsoft Gun saat Beraksi, Resmob Polda Metro Ringkus Komplotan Maling Motor di Jakut |
|
|---|
| Pemotor Wanita Dibegal di BSD Serpong, Honda Beat dan Ponsel iPhone Raib, Ini Kronologinya |
|
|---|
| Cemburu Istrinya Jadi Lesbian, Pria Ini Kalap Bakar Rumah |
|
|---|
| Pelajar Ditusuk Saat Tagih Utang, Seragam Bersimbah Darah |
|
|---|
| Lima Jukir Masih Bebas Berkeliaran Resahkan Warga, Anggota Polsek Kalideres Gelar Operasi Kembali |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.