Pengelolaan Sampah Plastik Low-Value untuk Infrastruktur Ciptakan Ekonomi Sirkular

Permasalahan sampah di Indonesia khususnya sampah plastik bernilai rendah (low-value) belum terkelola dengan baik karena tidak memiliki nilai ekonomi.

Istimewa
Permasalahan sampah di Indonesia khususnya sampah plastik masih bernilai rendah (low-value). Hal ini dibahas dalam diskusi Pemanfaatan Sampah Plastik Low-value untuk Infrastruktur Berkelanjutan. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Permasalahan sampah di Indonesia khususnya sampah plastik masih bernilai rendah (low-value).

Hal ini disebabkan sampah plastik low-value seperti kantong kresek bekas tidak terkelola dengan baik karena berat jenisnya ringan dan dianggap tidak memiliki nilai ekonomi signifikan.

Kurangnya pengelolaan sampah plastik low-value ini mendorong PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (Chandra Asri) menginisiasi kemitraan multi-pihak dalam kolaborasi pemanfaatan sampah plastik low-value agar dijadikan campuran aspal.

Direktur Legal, External Affairs, and Circular Economy Chandra Asri, Edi Rivai mengatakan peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) ini pihaknya menekankan pentingnya kolaborasi multipihak mengatasi permasalahan sampah di Indonesia.

“Bersama para mitra, kami berupaya membangun rantai pasok terbaik mendukung implementasi program aspal plastik sebagai salah satu inisiatif ekonomi sirkular kami,” ujar Edi, lewat keterangan, Rabu (22/2/2023).

Baca juga: Sidang KKEP Putuskan Tidak Pecat Bharada E dari Polri, Tetapi Disanksi Mutasi dan Demosi Satu Tahun

Pemanfaatan sampah plastik low-value untuk pengaspalan jalan sudah dilakukan di beberapa kota besar di Indonesia.

Berdasar penelitian Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), penambahan sampah plastik low-value jenis kresek terbukti dapat meningkatkan stabilitas jalan hingga 40 persen.

“Program aspal plastik ini menjadi medium kami memberikan nilai dan mendorong pengelolaan sampah plastik low-value sekaligus membantu pemerintah dan pemangku kepentingan terkait dalam penyediaan infrastruktur berkelanjutan bagi masyarakat,” katanya.

Salah satu daerah yang mengimplementasikan jalan aspal plastik adalah Kabupaten Garut.

Berkolaborasi dengan Chandra Asri dan Yayasan Bakti Barito, Pemerintahan Kabupaten Garut berkomitmen menerapkan jalan aspal plastik sepanjang 50 km pada tahun 2022 hingga 2023.

Baca juga: Sosok Cawapres Diusung Partai NasDem, Surya Paloh Sebut Keputusan Ada di Tangan Anies Baswedan

Sekretaris Dinas PUPR Kabupaten Garut, Asep Oo Kosasih menyambut baik sinergi dengan sektor swasta untuk bersama-sama menciptakan solusi guna mengurai permasalahan sampah sekaligus membangun infrastruktur yang mumpuni.

Program aspal plastik ini dapat meningkatkan efisiensi anggaran pemeliharaan karena stabilitas jalan yang meningkat hingga 40 % sehingga jalan tidak mudah retak dan dapat digunakan lebih lama dibandingkan aspal konvensional.

“Hal ini sejalan dengan misi Garut mewujudkan pemerataan pembangunan yang berkeadilan serta kemantapan infrastruktur sesuai daya dukung dan fungsi ruang untuk mendorong percepatan dari ekonomi, sosial dan budaya,” ucap Asep.

Sementara Wakil Ketua ADUPI, Justin Wiganda, mengatakan potensi besar dari sampah plastik low-value jenis kresek dengan dimanfaatkan jadi bahan baku campuran aspal untuk infrastruktur jalan raya sebagai wujud ekonomi sirkular.

Implementasi program aspal plastik tak terlepas dari peran industri daur ulang mengelola sampah dari pemulung ataupun pelapak. Termasuk ADUPI, yang menyediakan pasokan bahan baku sampah plastik sebagai campuran aspal.

“Pemanfaatan sampah plastic low-value ini juga dapat meningkatkan jumlah bahan baku daur ulang plastik yang terkumpul, meningkatkan nilai ekonomi sampah plastik dari low-value menjadi high-value,” katanya.

Justin melanjutkan, ADUPI siap berkolaborasi dengan pemangku kepentingan lain membantu menangani permasalahan sampah terutama sampah plastik untuk mempercepat implementasi ekonomi sirkular bidang plastik di Indonesia.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved