Berita Ekonomi
Investor Global Antler Nilai Ekosistem Startup ASEAN Mulai Pulih, Indonesia Siap Memimpin
Investor Global Antler Nilai Ekosistem Startup ASEAN Mulai Pulih, Indonesia Siap Memimpin
Penulis: M. Rifqi Ibnumasy | Editor: Dwi Rizki
WARTAKOTALIVE.COM, PANCORAN MAS - Investor global untuk startup tahap awal, Antler, menilai ekosistem startup di Asia Tenggara mulai memasuki siklus pertumbuhan yang lebih sehat setelah dua tahun mengalami masa koreksi dan penataan ulang.
Dengan pondasi yang kian kuat, Indonesia diproyeksikan menjadi motor pemulihan pada 2026.
Co-Founder dan Managing Partner Antler Southeast Asia, Jussi Salovaara, mengatakan, setelah periode “rekalibrasi”, kini muncul tanda-tanda positif yang mengarah pada pertumbuhan berkelanjutan di kawasan.
“Setelah dua tahun fase penataan, kami melihat pertumbuhan baru dengan pondasi yang lebih kuat. Ini tercermin dari ketahanan makro, tata kelola yang lebih baik, dan kedisiplinan modal di kalangan founder,” ujar Jussi, Minggu (26/10/2025).
Ia menambahkan, meski sinyal pemulihan masih pada tahap awal, trennya menunjukkan arah yang positif.
“Founder yang kami temui kini bisa dikatakan sebagai angkatan terbaik dalam satu dekade terakhir. Mereka fokus pada operasi yang disiplin, kebutuhan pelanggan, dan profitabilitas,” ujarnya.
Startup angkatan 2023–2025 disebut menunjukkan unit economics yang sehat, traksi pendapatan awal, dan potensi skalabilitas lintas negara.
Sejumlah startup portofolio Indonesia seperti SPUN, Gapai, dan Match Made menjadi contoh gelombang baru yang berorientasi global sejak awal.
“Kami menyebutnya sebagai fase ‘born-global’. Para founder kini tak hanya beradaptasi dengan valuasi yang lebih rasional, tetapi juga dengan pasar yang semakin terhubung di tingkat regional,” kata Jussi.
Baca juga: Wali Kota Jakpus Khawatir ASN pada Korupsi, Arifin: Setiap Rupiah Harus Dikelola Secara Transparan
Kepercayaan Pasar
Partner Antler Indonesia, Agung Bezharie Hadinegoro, menilai ekosistem investasi di Asia Tenggara juga menunjukkan penguatan tata kelola dalam 18 bulan terakhir.
“Fase koreksi ini memang tidak mudah, tetapi diperlukan. Kami melihat penegakan akuntabilitas mulai berjalan dengan sejumlah proses hukum yang masih berlangsung. Kepercayaan pasar berangsur pulih,” ujarnya.
Pada April 2025, lima asosiasi modal ventura di kawasan meluncurkan maturation map, kerangka tata kelola dengan lima pilar utama, yakni Active Diligence, Pemanfaatan Teknologi, Ekosistem Penasihat, Standar yang Lebih Tinggi, dan Mindset Penegakan.
Antler juga menyoroti data dari KPMG Venture Pulse Q3 2025, yang menunjukkan aktivitas exit di Asia kembali menggeliat.
Nilai IPO exit di kawasan hingga kuartal III telah melampaui total sepanjang 2024.
| Bidik Pasar Dewata, Quadra Gallery Signature Hadir di Bali |
|
|---|
| Buka Lapangan Kerja, Lalamove Resmi Hadir di Medan, Binjai dan Deli Serdang |
|
|---|
| EDENA Percepat Peluncuran Bursa STO Pertama di Mesir, Gandeng Konglomerat Keuangan Bayt El Khebra |
|
|---|
| ZARFIX Dorong Hilirisasi Digital UMKM Lewat Teknologi Blockchain |
|
|---|
| bank bjb Perkuat Hubungan dengan Nasabah di Hari Pelanggan Nasional 2025 |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.