Hari Pers Nasional

Kelapa Jadi Denyut Kehidupan, Indragiri Hilir Berjuluk “Negeri Seribu Parit, Hamparan Kelapa Dunia”

Lebih dari 60 persen wilayah darat kabupaten Indragiri Hilir adalah kebun kelapa.

Editor: Lucky Oktaviano
Istimewa
Bupati Indragiri Hilir HM Wardan saat presentasi di hadapan dewan juri Anugerah Kebudayaan PWI 2023 di Jakarta, beberapa waktu lalu. Kabupaten Indragiri Hilir selama ini terkenal dengan produksi kelapanya, bahkan hingga mendunia. 

Batang kelapa bisa dijadikan bahan bangunan. Mutunya bagus. Batang kelapa juga dapat digunakan untuk perabot rumah tangga dan kerajinan. Akarnya ternyata berkhasiat sebagai obat dan juga untuk kerajinan dan pewarna makanan.

Seni Budaya Berbasis Kelapa

Bupati Wardan juga mendorong lahirnya seni budaya yang berbasis kelapa. Seperti disebutkan di atas, salah satu contohnya adalah terbitnya Keputusan Bupati Indragiri Hilir tahun 2019 tentang penetapan pakaian Melayu dan tanjak dari kelapa pada tiap Jumat bagi ASN di lingkungan Pemkab Indragiri Hilir. Tanjak adalah ikat kepala adat Melayu yang berbentuk runcing ke atas.

Kelapa telah pula memberi inspirasi seni kepada penduduk Indragiri Hilir. Sebut saja adanya tanjak kepala khas kabupaten itu. Lalu ada kegiatan budaya seperti tarian kelapa, prosesi tepung tawar, dan pembuatan batik tulis motif kelapa khas Indragiri Hilir.

Selain digelarnya Festival Kelapa Indonesia (FKI), event lain yang berkaitan dengan kelapa dari Inhil yang telah mendunia adalah terciptanya dua rekor MURI, yaitu sajian 500 jenis makanan berbahan kelapa dan rekor MURI meminum serentak 10.000 butir kelapa muda.

Maka, tak berlebihan bila komponis Ismail Marzuki memuji Indonesia sebagai negeri nyiur melambai dalam lagunya “Rayuan Pulau Kelapa” sebagai bukti tanah yang makmur.

Dan terbukti pula di bawah kepemimpinan Bupati H.M. Wardan nama Kabupaten Indragiri Hilir telah mendunia karena kelapa. (*)

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved