Kereta Cepat

Kereta Cepat Jakarta-Bandung Siap Beroperasi Juli 2023, Tiket Promo Dijual Rp250 Ribu

Menhub Budi Karya Sumadi menuturkan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) akan siap beroperasi pada pertengahan tahun 2023.

Tribun Jabar
Kereta cepat diuji coba dari Stasiun Tegalluar, Bandung, pada Kamis (10/11/2022). 

WARTAKOTALIVE.COM -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menuturkan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) akan siap beroperasi pada pertengahan tahun 2023.

Untuk memastikan kesiapan operasional KCJB, kata Budi, pihaknya menggandeng dua perusahaan konsultan asal Inggris yaitu The Crossrail International dan PT Mott Macdonald Indonesia.

“Melihat kesiapan saat ini yang sudah 84 persen, rencana beroperasi secara komersil bulan Juli tahun 2023 ini. Nanti Presiden yang akan meresmikan,” kata Menhub Budi Karya Sumadi saat meninjau progres pembangunan kereta cepat di Stasiun Tegal Luar Bandung.

Menurut Budi progres pembangunan konstruksi yang sudah 84 persen, meliputi pembangunan rel, stasiun, dan persinyalan.

Kereta cepat ini kata dia nantinya akan melintasi rel khusus sudah dibangun sepanjang 130 kilometer berupa single track, termasuk 60 kilometer double track.

KCJB yang dikerjakan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menurut Budi menyiapkan 4 stasiun yakni Halim, Karawang, Padalarang, dan Tegal Luar.

Baca juga: Dentuman Keras Terdengar Saat Kecelakaan Tahap Uji Coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Budi memastikan pemerintah terus mengawal penyelesaian proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KJCB) yang hampir rampung.
 “Pak Luhut (Menkomarves), Pak Erick (Menteri BUMN), dan saya ditugaskan bapak Presiden untuk mengawal proyek ini. kereta ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing bangsa kita,” ujar Budi Karya.

Ia mengatakan, pembangunan proyek infrastruktur transportasi publik seperti kereta cepat ini diperlukan untuk mengatasi berbagai permasalahan, salah satunya yaitu masalah kemacetan.
 
 “Kita tahu bahwa cost dari kemacetan itu triliunan. Oleh karena itu Bapak Presiden Jokowi memberikan tantangan kepada kami untuk bangun MRT, LRT, kereta cepat, dan transportasi publik lainnya, yang diharapkan bisa mengurangi kerugian yang ditimbulkan akibat kemacetan,” jelasnya.

Baca juga: Warga Terdampak Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Jadi Kena Banjir, Ini Solusinya

Budi Karya menjelaskan, Indonesia menjadi negara Asia Tenggara pertama yang memiliki kereta cepat yang berkecepatan hingga 360 km/jam.

Menurutnya kereta cepat dibangun dengan teknologi yang tinggi sehingga dapat meningkatkan kemampuan dan menambah pengalaman SDM di bidang perkeretaapian.
 
“Pembangunan MRT, LRT, dan kereta cepat yang berteknologi tinggi, dapat menjadi laboratorium bagi anak bangsa untuk belajar. Di negara Eropa, Jepang, dan lainnya sudah biasa membangun. Oleh karenanya, kita harus melakukan suatu hal yang baru, agar kita memiliki pengalaman dan bisa membangun infrastruktur transportasi publik dengan lebih baik lagi ke depannya,” kata Budi.

Baca juga: Pemprov DKI Berharap Tidak Ada Pihak yang Dirugikan dari Proyek Kereta Cepat Rute Jakarta-Bandung

Sementara itu Dirut PT KCIC Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan pada awal Mei KCJB sudah akan diuji coba. “Awal Mei sudah bisa commissioning test,” kata Dwiyana.

Menurut Dwiyana dengan KCJB maka jarak Jakarta-Bandung akan ditempuh selama 38 menit. Yakni dari awal pemberangkatan di Halim hingga Tegal Luar.

Untuk mendukung operasional, kata dia sudah tersedia 5 train set masing-masing 8 gerbong.

Jumlah ini akan bertambah 4 set lagi pada bulan Mei 2023, mendatang. Setiap perjalanan, kereta cepat Jakarta-Bandung, kata dia bisa membawa 601 penumpang yang terdiri dari kelas eksekutif 18 penumpang, first class 28 orang dan 555 kursi kelas ekonomi.

Dirut PT KAI, Didiek Hartantyo mengatakan harga tiket kereta cepat Jakarta-Bandung sebesar Rp 350 ribu.

Baca juga: Indonesia Jadi Negara Pertama di Asia Tenggara yang Punya Kereta Cepat

“Di awal untuk menarik pengguna, tiket dipasang harga Rp 250 ribu,” kata Didiek Hartantyo.

Pihaknya kata Didiek membidik 40 ribu penumpang dengan okupansi 75 persen.

Selain itu, katanya KAI menggandeng Polar FT UI untuk mengkaji karakter calon penumpang. Mereka adalah penumpang mobil dan kereta api yang diperkirakan akan shifting 11 persen.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Sumber: Warta Kota
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved