Pembunuhan di Bekasi

Ahli Psikologi Forensik: Aksi Wowon Cs Adalah Pembunuhan dan Pembantaian Massal, Sama Seperti PKI

Ahli Psikologo Forensik menilai yang dilakukan Wowon Cs adalah pembantaian atau pembunuhan massal dan korbannya bisa mencapai puluhan di 11 episode

Tribunnews
Pelaku pembunuhan berantai di Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, Wowon Cs. Ahli Psikologo Forensik menilai yang dilakukan Wowon Cs adalah pembantaian atau pembunuhan massal dan korbannya bisa mencapai puluhan di 11 episode 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Wowon Erawan alias Aki, aktor utama pembunuhan berantai di Cianjur dan Bekasi disinyalir memiliki pola kepribadian antisosial.

Ahli Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel mengatakan dengan pertanyaan seputar pola kepribadian anti sosial pada diri tersangka Wowon, maka pertanyaan berikutnya adalah berapa banyak pembunuhan yang sudah dilakukan Wowon dan kawan-kawan.

Pertanyaan itu katanya patut ajukan karena bagi seseorang yang boleh jadi punya pola kepribadian anti sosial, maka dia pendusta, manipulatif, dan menutup-nutupi fakta sesungguhnya terkait kejahatan yang sudah dia lakukan.

Untuk menghitung berapa episode pembunuhan yang sudah dilakukan Wowon, kata Reza, kita bisa memakai rumus, berdasarkan data dan riset yang pernah dilakukan.

Hasilnya diduga Wowon sudah beraksi sejak usia 27 tahun dan dengan usianya saat ini yang sekitar 65 tahun, maka diperkirakan ada 10 sampai 11 episode pembunuhan atau TKP yang dilakukan Wowon.

"Rerata korban per episode hanya sedikit. Jadi jumlah korbannya belasan sampai puluhan. Bisa diperkirakan segitu," kata Reza kepada Wartakotalive.com, Senin (2/1/2023).

Baca juga: Wowon Si Pembunuh Berseri Diduga Beraksi Sejak Muda, Korban Bisa Puluhan Dengan 11 TKP

Yang mengerikan, kata Reza, Wowon ini adalah tim pembunuh berseri.

"Biasanya pembunuh berseri beraksi sendirian. Pembunuhan berganda yang dilakukan secara berkelompok biasanya adalah mass killing atau pembunuhan massal. Bukan spree killing, bukan serial killing," kata Reza.

"Betul, pembunuhan massal seperti PKI, milisi Serbia terhadap rakyat Bosnia, dan lainnya," kata Reza.

Sebelumnya lewat video yang dikirimkan ke Wartakotaive.com, Reza mengatakan walaupun 3 tersangka pelaku pembunuhan berantai Wowon Cs belum pernah masuk lapas, atau belum pernah bersentuhan dengan otoritas penegakan hukum, tapi mereka sudah bisa disebut residivis mengingat mereka sudah berulang kali telah melakukan aksi kejahatan berupa pembunuhan.

"Kalau mereka kita sepakai sebagai residivis, maka dalam kajian risk and need assesment, kita patut dalami seberapa jauh kemungkinan para tersangka khususnya Wowon memiliki pola kepribadian anti sosial," kata Reza.

Dengan pertanyaan seputar pola kepribadian anti sosial pada diri tersangka Wowon, menurut Reza, pertanyaan berikutnya adalah berapa banyak pembunuhan yang sudah dilakukan Wowon dan kawan-kawan.

"Pertanyaan ini patut kita ajukan karena bagi seseorang yang boleh jadi punya pola kepribadian anti sosial, maka dia pendusta, dia manipulatif, dia menutup-nutupi fakta sesungguhnya terkait kejahatan yang sudah dia lakukan," ujar Reza.

Untuk menghitung berapa episode pembunuhan yang sudah dilakukan Wowon, kata Reza, kita bisa memakai rumus.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved