Polisi Tembak Polisi

Arif Rachman Berharap Bisa Kembali Jadi Polisi

Arif Rachman Arifin mengaku sangat berharap dirinya bisa kembali menjadi seorang personel kepolisian dan banding atas PTDH nya dikabulkan Komisi Etik

Akun YouTube Kompas TV
Arif Rachman Arifin menceritakan kemarahan Ferdy Sambo dan Hendra Kurniawan saat Timsus Polri lakukan olah TKP kematian Brigadir J di Duren Tiga 

Ketakutan istri dan anak-anaknya kata Arif Rachman Arifin, karena keluarga melihat bagaimana ia menyampaikan keterangan yang berbeda dengan Ferdy Sambo di persidangan.

Baca juga: Arif Rachman Sebut Ferdy Sambo Murka Saat Timsus Bentukan Kapolri Olah TKP di Duren Tiga

Awalnya, Majelis Hakim menjelaskan mengapa Arif Rachman yang pertama kali diminta untuk membuka fakta soal perintangan penyidikan.

Menurut Hakim, Arif Rachman bisa berkata jujur dan membuka tabir kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

"Kenapa saudara kami minta pertama, karena saya melihat kejujuran di saudara saya bisa memahami bagaimana perasaan saudara. Itu sebabnya ya, itu lah sebabnya biar perkara ini menjadi terbuka harapan kami begitu sebenarnya. Itu sebabnya pada awal pertanyaan apa bantahan saudara terhafap FS. Itu kami minta kepada saudara untuk yang pertama kita periksa, silakan dibuka apa yg harus saudara buka di sini," ucap Majelis Hakim.

Arif Rachman pun merespon ucapan Majelis Hakim, ia mengatakan rasa takut itu sangat terasa, apalagi ia pernah membantah keterangan Ferdy Sambo di persidangan.

Ia mengaku takut jika anak dan istrinya jadi sasaran Ferdy Sambo setelah Arif membantahnya.

Baca juga: Arif Rachman Menangis di Sidang, Takut Anak dan Istrinya Jadi Sasaran Ancaman Ferdy Sambo

"Rasa takut itu besar Yang Mulia. Kemarin ketika saya ceritakan beda dengan pak FS aja terus terang saya takut, istri saya sempat bilang ingat pak anak-anak, bayangkan ajudan aja bisa dibunuh. Gimana saya gak kepikiran," kata Arif sambil menangis.

"Berarti lebih besar takut yaa?" ucap Hakim .

"Betul," kata Arif.

"Kemudian saya ditanya masalah nonton CCTV dalam rumah, saya bilang saya ga pernah nonton CCTV dalam rumah. Laptop saya akui saya cerita semuanya saya akui," lanjut Arif.

Kemudian saat ditanya penasihat hukum, Arif menceritakan saat dijenguk istrinya di tahanan, istrinya meminta apakah anak-anaknya yang masih bersekolah diliburkan dulu.

"Sebab istri saya takut, anak-anak kami menjadi sasaran," ujar Arif kembali menangis dan terbata-bata.

Ia lalu mengeluarkan sapu tangan dari kantong celana dan menyeka air matanya.

Ferdy Sambo Murka

Arif Rachman Arifin juga menceritakan kemarahan eks Kadiv Propam Ferdy Sambo ketika Tim Khusus atau Timsus Polri melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di rumah dinas Duren Tiga, empat hari setelah pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved