Polisi Tembak Polisi
Arif Rachman Sebut Ferdy Sambo Murka Saat Timsus Bentukan Kapolri Olah TKP di Duren Tiga
Arif Rachman Arifin menceritakan kemarahan Ferdy Sambo ketika Tim Khusus atau Timsus Polri melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di Duren Tiga
Penulis: Budi Sam Law Malau | Editor: Budi Sam Law Malau
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Arif Rachman Arifin menceritakan kemarahan eks Kadiv Propam Ferdy Sambo ketika Tim Khusus atau Timsus Polri melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di rumah dinas Duren Tiga, empat hari setelah pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Arif Rachman Arifin juga mengaku dibentak mantan Karopaminal Div Propam Polri Hendra Kurniawan saat olah tempat kejadian perkara (TKP) tewasnya Brigadir J dilakukan.
Hal itu diungkapkan Arif Rachman Arifin saat diperiksa menjadi terdakwa dalam kasus perintangan penyidikan atau obstruction of justice pembunuhan Brigadir J di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Jumat (13/1/2023).
Arif mengaku diperintah Sesro Paminal Divpropam Polri Denny Nasution ke TKP pembunuhan Yosua bersama Karo Provos Propam Polri Benny Ali pada Pukul 18.00 WIB dan tiba pada 19.00 WIB.
Setiba di lokasi, ia kaget melihat Kabareskrim Komjen Agus Andrianto dan rombongan melakukan olah TKP.
"Dimulai pelaksanaan olah TKP dari labfor datang, inafis datang, kemudian kurang lebih 20.30 WIB Pak Kaba (Kabareskrim) dengan rombongan keluar. Kami juga keluar dari TKP karena ramai sekali di dalam," kata Arif.
Baca juga: Soal Penghapusan Rekaman CCTV, Pihak Arif Rachman Arifin Sebut Dakwaan dan BAP Tidak Sesuai
Melihat Kabareskrim keluar dari TKP dan ramainya orang saat itu, Arif menyebut kalau dirinya ikut keluar dari rumah dinas Ferdy Sambo.
Namun tak berselang lama, Hendra Kurniawan yang saat itu sedang berada di Jambi menelepon dirinya.
"Kami juga keluar dari TKP karena ramai sekali di dalam. Kemudian tak beberapa lama Hendra telepon kami. Dia di Jambi," kata Arif.
Baca juga: Jaksa Minta Hakim Tolak Eksepsi AKBP Arif Rachman Arifin
Dalam sambungan telepon tersebut, secara garis besar Hendra menanyakan siapa sosok yang memimpin olah TKP tersebut.
Karena posisi Arif Rahman yang sedang berada di luar rumah, dia mengaku tidak mengetahui siapa pimpinan saat olah TKP itu.
Namun kata Arif, Hendra seakan marah kepadanya karena tidak tahu siapa yang memimpin padahal ada di lokasi.
"Pak Hendra telepon kami, menanyakan dengan sedikit marah, 'kamu liat siapa yang pimpin? Siap. Loh siap apa? Siap tidak tahu. Kamu dimana? Bukannya kamu di TKP? Siap. Saya di luar. Masa kamu gabisa liat siapa yang pimpin olah tkp. Siap tidak lihat'," kata Arif seraya meniru percakapannya dengan Hendra.
Atas adanya telepon dari Hendra Kurniawan, Arif saat itu memaksa untuk bisa masuk ke dalam TKP.
Setelah dilihat, ternyata pimpinan saat melakukan olah TKP yakni dari tim khusus (Timsus) bentukan Kapolri.
Arif Rachman Arifin
Ferdy Sambo
polisi tembak polisi
Duren Tiga
Brigadir J
obstruction of justice
Brigadir Yosua
AKP Dadang Iskandar Dipecat Tidak Hormat, Tak Dapat Pensiun, Terancam Hukuman Mati |
![]() |
---|
Buntut Polisi Tembak Polisi, Polri Evaluasi Soal Senjata Api Dipimpin Irwasum Irjen Dedi Prasetyo |
![]() |
---|
AKP Dadang Iskandar Resmi Dipecat, Irwasum Tegaskan Komitmen Polri Tidak Toleransi |
![]() |
---|
Raut Wajah AKP Dadang Iskandar Usai Resmi Dipecat Dalam Sidang Etik di Mabes Polri |
![]() |
---|
Mantan Kabareskrim Ungkap Dugaan Alasan Penembakan AKP Dadang, Ada Unsur Ketidakpercayaan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.