Polisi Jualan Rokok di Papua Picu Bentrokan dengan Kopassus, Kompolnas: Gaji Rendah, Belum Sejahtera
Komisioner Kompolnas Poengky Indarti memperkirakan, personel Polri yang terlibat bentrok dengan anggota Satgas Nanggala Kopassus masih berusia muda.
"Kesalahpahaman tersebut berawal dari enam personel Satgas Amole Kompi 3 yang berada di Pos RCTU Ridge Camp Mile 72 yang sedang berjualan rokok," kata Kamal saat dikonfirmasi, Senin (29/11/2021).
Saat berjualan, kata Kamal, datanglah 20 orang pembeli yang ternyata merupakan personel dari Nanggala Kopassus.
Mereka protes dengan harga rokok yang dijual oleh personel Satgas Amole.
Baca juga: Surati DPR, KPU Minta Jadwal Pemilu Dibahas pada 7 Desember 2021 Atau Sebelum Reses
Hal inilah yang mendasari personel Nanggala Kopassus melakukan pengeroyokan menggunakan benda tumpul dan tajam terhadap personel Satgas Amole.
"Selanjutnya tiba Personel Nanggala Kopassus sebanyak 20 orang membeli rokok dan komplain mengenai harga rokok yang dijual personel Amole Kompi 3 penugasan."
"Selanjutnya pengeroyokan dengan menggunakan benda tumpul dan tajam terhadap enam Personel Amole Kompi 3 Penugasan," jelas Kamal.
Baca juga: Diundang Rapat Tak Pernah Hadir, Pimpinan MPR Tegur Menteri Keuangan Sri Mulyani
Namun demikian, Kamal mengatakan kasus tersebut merupakan kesalahpahaman antara personel Satgas Nanggala Kopassus dengan Satgas Amole.
"Pimpinan masing-masing setelah menerima laporan, langsung berkoordinasi untuk menyelesaikan kesalahpahaman tersebut."
"Saat ini permasalahan tersebut telah diselesaiakan secara damai."
Baca juga: Kuasa Hukum: Munarman Alhamdulillah Sehat, tapi Agak Kurus
"Selanjutnya, tindakan disiplin terhadap mereka yang terlibat perkelahian akan tetap dilakukan," bebernya.
Pasca-kejadian tersebut, situasi di Kabupaten Mimika khususnya di Ridge Camp Pos RCTU Mile 72 di depan Mes Hall, Timika, Papua, aman dan kondusif. (Igman Ibrahim)