Wasit Sepak Bola
PSSI Tambah Dua Wasit di Pertandingan untuk Optimalkan Kinerja Wasit dan Hindari Praktik Curang
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan memiliki niat untuk menempatkan dua wasit di lapangan sepak bola, agar kualitas permainan meningkat.
Penulis: Abdul Majid | Editor: Valentino Verry
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Merespons adanya keluhan dari para penggemar sepak bola Indonesia lebih khusus soal kinerja wasit baik di Liga 1 maupun Liga 2, PSSI pun kini berencana menambah dua wasit lagi.
Dua wasit tambahan ini akan bertugas di area garis gawang masing-masing klub yang bertanding.
Dengan begitu akan ada enam wasit yang bertugas. Satu wasit tengah, dua asisten wasit, dua wasit area gawang dan satu wasit cadangan.
Rencananya penambahan wasit akan dilakukan pada seri keempat Liga 1 2021/2022 dan babak semifinal Liga 2 2021.
Baca juga: Gembong Warsono Menentang Anies Lewat Penolakan Alokasi Anggaran untuk TGUPP
Sebelum merealisasikan hal tersebut PSSI akan bersurat dan menunggu persetujuan dari konfederasi sepakbola Asia (AFC).
Menurut Ketua Umum PSSI MOchamad Iriawan, sebelum menugaskan asisten wasit tambahan, mereka akan lebih dulu dikursuskan secepat mungkin.
Tujuannya agar mereka siap bertugas di Seri IV di Pulau Bali yang akan dimulai 5 Januari 2022 dan semifinal Liga 2.
“Jadi dengan asisten wasit tambahan ini dan mengontrak direktur teknik wasit, kesalahan-kesalahan wasit yang selama ini kita lihat, bisa diminimalisasi dan dievaluasi. PSSI ingin ke depan ada perubahan yang signifikan terhadap sepakbola Indonesia,” kata Iriawan, Rabu (24/11/2021).
Upaya penambahan wasit menjadi enam wasit sebelumnya pernah dilakukan di liga-liga eropa sebelum adanya penerapan Video Assistant Referee (VAR).
PSSI dan PT LIB sendiri memang telah berencana untuk menerapkan VAR. Uji coba VAR akan dilakukan pada akhir musim.
Setelah semua berjalan baik dan wasit-wasit juga sudah mendapatkan lisensi VAR, VAR kemungkinan bakal mulai diterapkan secara optimal pada Liga 1 musim depan.
Baca juga: Napak Tilas Makam Pangeran Jayakarta: Bicara Sejarah, Folklor, dan Rasanya Jadi Keturunan Bangsawan
Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpor)), Zainudin Amali mengungkapkan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) bertujuan untuk membangun Sumber Daya Manusia (SDM), kebugaran masyarakat dan prestasi olahraga.
“DBON ini tentu sekaligus menjadi kekuatan baru buat kita untuk membangun SDM kita, untuk membangun kebugaran masyarakat dan sekaligus menuju prestasi olahraga yang maju," kata Menpora Amali usai melakukan sosialisasi DBON di Hotel Sintesa Peninsula, Manado, Rabu (24/11/2021).
Menurut Menpora Amali, DBON kini memiliki dasar hukum berupa Peraturan Presiden (Perpres) nomor 86 tahun 2021.
Dalam Perpres DBON ini, ada masing-masing tugas yang diemban lintas kementerian/lembaga dan pemerintah daerah dalam melakukan pembinaan olahraga sesuai arahan Presiden Joko Widodo.
“Tadi saya memperdengarkan arahan bapak Presiden itu yang menjadi awal lahirnya DBON ini. Saya ini hanya melaksanakan saja, presiden yang memerintahkan kemudian kita mengerjakannya. Kemudian provinsi kita ajak, dan ini yang hadir Kadispora kabupaten dan kota, Bappeda, karena nanti yang merencanakan di Bappeda," katanya.
Baca juga: Imam Budi Khawatir pada Pemanasan Global, Ajak UIII Tanam Pohon di Lingkungan Kampus
Sementara itu, untuk tugas-tugas lintas kementerian, Menpora Amali mencontohkan Kementerian PUPR akan menangani terkait pembangunan infrastruktur olahraga.
“Semua fasilitas olahraga yang terkait dengan pembangunan fisik akan ditangani kementerian PUPR. Makanya PUPR menjadi anggota dari tim koordinasi itu," jelasnya.
Disamping itu, ada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) yang menangani terkait kurikulum khusus untuk atlet-atlet di sekolah keolahragaan.
"Sebab tidak mungkin dia harus diberikan pelajaran secara reguler, kurikulum reguler, bisa dibayangkan kalau dia sama dengan siswa yang tidak atlet. Hari ini dia bertanding besok dia ujian pasti rusak dua-duanya. Karenanya kita sedang mendesain bagaimana atlet ini dia mempunyai kurikulum khusus. Sehingga secara akademik atau secara intelektual tetap terjaga," kata Menpora.
Baca juga: Soal Formula E, Anies Tak Dapat Bayangkan Dewan Ajukan Interpelasi Program Yang Disetujui
DBON juga mengatur terkait kesejahteraan para atlet. Dia mencontohkan, para atlet berprestasi diberi kesempatan untuk menjadi ASN di Kemenpora. Mereka tidak harus bekerja di kantor namun tetap berprofesi sebagai atlet atau pelatih dan statusnya PNS.
"Contoh Gresysia Polii itu ASN di tempat kami. Tapi kita tidak wajibkan dia mengantor sehari-hari. Silakan dia tetap berkarir sebagai atlet, " katanya.
Selanjutnya, Panglima TNI dan Kapolri juga sudah membuka untuk mengangkat para atlet berprestasi menjadi anggotanya.
"Pemda-pemda juga punya perhatian seperti itu. Ukurannya berprestasi bukan semua atlet. Kalau semuanya berapa juta orang, tidak mungkin,” pungkas Menpora.