PPKM Darurat
PPKM Darurat Diperpanjang Enam Minggu, Tenaga Ahli Utama KSP: Kasus Covid-19 Memang Masih Tinggi
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Edy Priyono sebut tak menutup kemungkinan PPKM darurat diperpanjang enam minggu lamanya.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Edy Priyono mengaku tak menutup kemungkinan penerapan PPKM darurat diperpanjang.
Diketahui, di tengah pandemi Covid-19 saat ini muncul wacana PPKM darurat diperpanjang enam minggu lamanya.
Kini, wacana PPKM darurat diperpanjang enam minggu menjadi sorotan masyarakat Indonesia.
Hal tersebut terungkap setelah pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati beberapa waktu lalu, memberi 'sinyal' bahwa akan ada perpanjangan masa PPKM darurat.
Baca juga: Pemkot Tangerang dan Petugas Gabungan Rutin Patroli di Area Pemadaman Lampu PJU selama PPKM Darurat
Baca juga: Korlantas Polri Siap Uji Coba Samsat Digital Nasional untuk Mendukung Penerapan PPKM Darurat
Baca juga: Satgas: Penurunan Kasus Covid-19 Butuh Waktu Paling Cepat 3 Minggu Sejak PPKM Darurat Diterapkan
Namun Edy Priyono sendiri menyebut pemerintah sampai saat ini, belum mengeluarkan keputusan PPKM darurat akan diperpanjang atau tidak.
"Untuk saat ini kasus Covid-19 memang masih tinggi, itulah kenapa dibuka kemungkinan perpanjangan PPKM darurat"
"Tapi kan sampai sekarang belum diputuskan," ucap Edy, dikutip dari tayangan YouTube TV One, Rabu (14/7/2021).
Ia menilai pernyataan Menkeu beberapa waktu lalu ialah skenario ke depan jika situasi Covid-19 makin memburuk.
Sehingga, belum bisa dipastikan apakah pemerintah akan memperpanjang PPKM darurat.
"Yang disampaIkan bu Sri Mulyani tentang perpanjangan PPKM darurat itu skenario berat gitu."
"Konteksnya bukan pasti akan diperpanjang, karena itu bukan kewenangan Menteri Keungan."
"Tapi konteksnya, bahwa, khususnya APBN untuk menghadapi situasi yang sangat berat, andai kata PPKM darurat harus diperpanjang," jelas Edy.

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Edy Priyono. (Tangkap Layar TvONE)
Selain itu, Edy juga menekankan bahwa PPKM darurat telah memberikan efek penurunan pada tingkat mobiltas warga.
Ia mencontohkan, untuk wilayah Jabodetabek, angka mobilitas warga dilihat dari pergerakan laju KRL mengalami penurunan sampai 61 persen.