Aksi Terorisme
Teroris JAD Jadikan Merauke Tempat Persembunyian, tapi Tetap Terendus Densus 88
Menurut Rusdi, belasan teroris JAD yang ditangkap di Merauke sebagiannya berasal dari Makassar.
"Kita ketahui bersama, ini merupakan satu jaringan JAD, terus dikembangkan dari Makassar."
"Ternyata jaringannya melebar ke Kalimantan Timur."
"Kalimantan Timur di sana ditangkap salah satu kelompok dari JAD."
Baca juga: Pilpres 2024 Masih Jauh, Relawan Jokowi Mania Sudah Galang Dukungan untuk Ganjar Pranowo
"Dari Kaltim bergerak ke Papua Merauke."
"Di Merauke sampai saat ini yang ditangkap ada 11 orang," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (3/6/2021).
Namun, Rusdi menuturkan para terduga teroris yang ditangkap di Merauke tidak terlibat langsung dalam perencanaan peledakan bom Gereja Katedral Makassar.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Kudus Melonjak, Ganjar Pranowo: Saya Seperti Guru BP, Jewer Anak Nakal Satu-satu
Mereka hanya satu jaringan dan memiliki pemahaman dan ideologis yang sama.
"Yang jelas mereka sekali lagi sudah lama tinggal di Merauke ,dan mendapat pemahaman radikal seperti ini ketika mereka di Merauke."
"Mereka membangun kelompok-kelompok ini ketika mereka berada di Marauke," jelasnya.
Baca juga: Pimpinan KPK Ogah Cabut SK Penonaktifan 75 Pegawai KPK, Ini Alasannya
Rusdi memastikan para terduga teroris yang ditangkap di Merauke bukan orang asli Papua (OAP).
Mereka merupakan pendatang yang telah lama berdomisili di Merauke.
"Jadi memang bukan orang asli Papua, tetapi mereka sudah cukup lama tinggal di Papua, khususnya di Merauke."
"Sekarang pengembangan oleh Densus 88, dan sekarang yang menjadi tersangka di sana itu 11 orang," terangnya.
Rencanakan Serang Gereja Hingga Polres di Merauke
11 terduga kelompok teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang ditangkap di Merauke, diduga merencanakan sejumlah aksi teror.