Aksi Terorisme
Teroris JAD Jadikan Merauke Tempat Persembunyian, tapi Tetap Terendus Densus 88
Menurut Rusdi, belasan teroris JAD yang ditangkap di Merauke sebagiannya berasal dari Makassar.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Merauke menjadi tempat pelarian belasan teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang ditangkap Densus 88 Antiteror Polri, agar aktivitasnya tak terendus.
Hal itulah yang menjadi alasan terdapat kelompok teroris JAD di Merauke, Papua.
Sebab biasanya, penangkapan teroris terjadi di Jawa, Sumatera, hingga Sulawesi.
Baca juga: Draf RKUHP Ancam Gelandangan Didenda Rp 1 Juta, Lebih Tinggi dari Perda DKI Jakarta
"Itu secara otomatis aja."
"Ketika aktivitas penegakan hukum oleh Densus demikian tinggi (di kota besar), mereka akan mencoba keluar daripada aktivitas itu."
"Akhirnya di antara mereka ada yang keluar dari Makassar menuju ke Merauke," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono di Mabes Polri, Jakarta, Senin (7/6/2021).
Baca juga: Menko PMK Muhadjir Effendy: Dana Haji Saya Jamin Aman
Menurut Rusdi, belasan teroris JAD yang ditangkap di Merauke sebagiannya berasal dari Makassar.
Mereka masih terkait dengan kelompok teroris yang meledakan bom di Gereja Katedral Makassar.
"Ada kontak di antara mereka itu."
Baca juga: Dukung Pembelajaran Tatap Muka Terbatas, Dede Yusuf: Orang Tua Sudah Stres dan Tak Mau Bayar SPP
"Karena kasus di Merauke itu hasil pengembangan dari Makassar."
"Jadi Makassar, Balikpapan, dan Merauke itu ada saling keterkaitan kelompoknya," terangnya.
Dari Makassar
Kelompok teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang meledakkan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, melebar ke sejumlah daerah di Indonesia.
Hal tersebut terungkap setelah Polri menangkap 11 terduga teroris JAD di Merauke, Papua.
Ternyata, pelaku masih satu kelompok dengan kelompok teroris di Makassar yang meledakkan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar.
Baca juga: Setelah Setahun Lebih Harun Masiku Buron, KPK Akhirnya Minta Interpol Terbitkan Red Notice