Virus Corona

Dukung Pembelajaran Tatap Muka Terbatas, Dede Yusuf: Orang Tua Sudah Stres dan Tak Mau Bayar SPP

Kata Dede, penerapan PJJ yang selama ini diterapkan guna memutus rantai penularan Covid-19, dinilai sudah mulai menciptakan sengkarut.

Dok. Pemkot Bogor
Wali Kota Bogor Bima Arya melakukan simulasi pembelajaran tatap muka. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi X DPR Dede Yusuf menyambut baik rencana Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim, menerapkan kembali proses belajar tatap muka secara terbatas, bulan depan.

Dede mengatakan, dengan diterapkannya kembali proses belajar tatap muka tersebut, maka setidaknya akan membantu peran orang tua para siswa di rumah.

Sebab saat ini, kata Dede, hampir sebagian besar orang tua sudah kembali efektif bekerja dari kantor.

Baca juga: Ziarah Keagamaan dan Tradisi Kupatan Jadi Penyebab.Lonjakan Kasus Covid-19 di Kudus

"Orang tua ini sekarang sudah stres, yang menjadi guru (di rumah) itu kebanyakan orang tua."

"Dan banyak dari orang tua sudah waktunya mulai bekerja, sementara mereka masih harus mengajar tetap anaknya," kata Dede dalam diskusi Polemik Trijaya Tatap Muka Demi Siswa, Sabtu (5/6/2021).

Kata Dede, penerapan pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang selama ini diterapkan guna memutus rantai penularan Covid-19, dinilai sudah mulai menciptakan sengkarut.

Baca juga: Gaduh Informasi Kemungkinan Tsunami di Jawa Timur, BMKG: Bedakan Mana Prediksi dan Potensi

Pria yang karib disapa Kang Dede itu menyebut, kini banyak orang tua yang enggan membayar uang bulanan sekolah.

Alasannya, sudah lama para anak belajar tidak datang langsung ke sekolahnya.

"Orang tua tidak mau membayar sekolahnya karena merasa anaknya itu tidak bersekolah."

Baca juga: Jokowi Menang di PTTUN, Pemecatan Bekas Komisioner KPAI Sitti Hikmawatty Sah Secara Hukum

"Pokoknya ini kami menyampaikan kami mendukung (penerapan sekolah tatap muka kembali)," tegas Kang Dede.

Lanjut mantan aktor kenamaan itu, yang menjadi pertimbangannya adalah beberapa pusat perbelanjaan sudah kembali dibuka, hingga objek wisata juga sudah mulai dibuka.

Oleh karena itu, kata dia, belajar di sekolah dengan proses tatap muka juga harus dibuka kembali.

Baca juga: 5 Simpatisan Rizieq Shihab Mengaku YouTuber, Live Report di Depan PN Jaktim Demi Naikkan Follower

Kendati begitu, dirinya memberikan catatan untuk tetap senantiasa memperhatikan protokol kesehatan, serta kesiapan di suatu daerah untuk menerapkan kembali pembelajaran tatap muka tersebut.

"Misalnya, kapasitas siswanya 50 persen, tidak boleh lebih dari 3 jam."

"Terus kemudian syukur-syukur seperti di Jawa Tengah, saya dengar disiapkan bus sekolah untuk antar-jemput. Nah, ini kita harus berkreasi."

Baca juga: Menang di PTUN Lalu Kalah di PTTUN, Sitti Hikmawatty Ajukan Kasasi Atas Pemecatannya dari KPAI

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved