Virus Corona

Dukung Pembelajaran Tatap Muka Terbatas, Dede Yusuf: Orang Tua Sudah Stres dan Tak Mau Bayar SPP

Kata Dede, penerapan PJJ yang selama ini diterapkan guna memutus rantai penularan Covid-19, dinilai sudah mulai menciptakan sengkarut.

Dok. Pemkot Bogor
Wali Kota Bogor Bima Arya melakukan simulasi pembelajaran tatap muka. 

"Pokoknya kami dukung, karena mal juga dibuka, tempat pariwisata dibuka, sekolah tetap harus dibuka dengan catatan-catatan penting itu tadi," bebernya.

Sebelumnya, Mendikbudristek Nadiem Makarim menyarankan agar pembelajaran tatap muka terbatas segera dilaksanakan oleh sekolah.

Dirinya mewanti-wanti dampak yang dapat muncul jika pembelajaran tatap muka terbatas tidak juga dilaksanakan.

Baca juga: Draf RUU KUHP: Hina Presiden dan Wapres di Medsos Bisa Dibui 4 Tahun 6 Bulan, Asal Ada Pengaduan

"Kita juga perlu mengingat risiko-risiko yang telah disampaikan oleh Bapak Dirjen GTK, jika kita tidak segera memulai PTM terbatas."

"Kita juga perlu mengingat dampak jangka panjang dari risiko tersebut," ucap Nadiem dalam konferensi pers virtual, Rabu (2/6/2021).

Dirinya mengaku memahami kekhawatiran para guru dan orang tua terkait kesehatan dan keselamatan para siswa.

Baca juga: Karantina 14 Hari Hanya Berlaku Bagi Pelaku Perjalanan dari India, yang Lain Masih 5x24 Jam

Namun, Nadiem mengingatkan dampak yang diterima jika pembelajaran tatap muka terbatas tidak digelar.

"Tentu ibu bapak sudah memahami, masa depan Indonesia sangat tergantung pada SDM," cetus Nadiem.

Bagi Nadiem, pilihan untuk menggelar pembelajaran tatap muka terbatas sudah tidak bisa ditawar-tawar lagi.

Baca juga: Baru Konsinyasi, Jadwal Pemilu-Pilkada 2024 pada 28 Februari dan 27 November Ternyata Belum Final

"Sehingga tidak ada tawar-menawar untuk pendidikan, terlepas dari situasi yang kita hadapi," cetus Nadiem.

Pemerintah sebelumnya memutuskan menggelar pembelajaran tatap muka terbatas, untuk para satuan pendidikan di Indonesia.

Mendikbud Nadiem Makarim mengatakan, sekolah wajib menerapkan pembelajaran tatap muka secara terbatas, setelah para pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah tersebut seluruhnya divaksin Covid-19.

Baca juga: Kuasa Hukum Bilang Rizieq Shihab Langsung Sembuh Saat Dengar Tuntutan 6 Tahun Bui di Kasus Tes Swab

"Setelah pendidik dan tenaga kependidikan di dalam satu sekolah sudah divaksinasi secara lengkap."

"Pemerintah pusat, pemerintah daerah, atau kantor Kemenag mewajibkan ya."

"Mewajibkan satuan pendidikan tersebut menyediakan layanan pembelajaran tatap muka terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan," beber Nadiem dalam konferensi pers virtual, Selasa (30/3/2021).

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved