Kisah Inspiratif

Kisah Inspiratif Ibu Yetti, Alumni Binaan YIIM yang Mandiri dan Aktif Berbagi dengan Kaum Marjinal

Kisah Inspiratif Ibu Yetti, Alumni Kelas Kuliner Binaan YIIM yang Mandiri dan Aktif Berbagi dengan Kaum Marjinal

Penulis: Dwi Rizki | Editor: Dwi Rizki
Istimewa
Wanmayetti, alumni pelatihan kuliner binaan Yayasan Inspirasi Indonesia Membangun (YIIM) 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Berusaha dan terus menebar semangat.

Kalimat itu menggambarkan sosok inspiratif, Wanmayetti, alumni pelatihan kuliner binaan Yayasan Inspirasi Indonesia Membangun (YIIM).

Ibu rumah tangga itu merupakan satu dari 100 orang lebih alumni kelas kuliner binaan YIIM yang mandiri berusaha kuliner saat ini.

Kisah Ibu Yetti berawal dari informasi seorang teman tentang adanya pelatihan kewirausahaan dari YIIM.

Bersama lebih dari 20 orang ibu dan remaja perempuan di bawah Koperasi Gemah Ripah, Ibu Yetti mengikuti pelatihan memasak yang diselenggarakan YIIM bersama PT Insight Investments Management (INSIGHT) pada tahun 2019.

Dalam pelatihan yang didukung PT Titan Intirasa Sumber Sejahtera itu, Ibu Yetti belajar memasak, mulai dari membuat aneka kue hingga beragam menu masakan.

Pelatihan yang digelar selama beberapa pekan itu pun tuntas dijalaninya.

Dengan peralatan sederhana yang dimiliki, Ibu Yetti pun kini membuat kue ketika ada pesanan.

Namun, pendapatan yang diperoleh diakuinya tidak cukup.

Mengingat dirinya harus menanggung biaya sehari-hari keluarganya.

Baca juga: Dirut PT Indotruck Utama Kembali Mangkir,Kriminalisasi Arwan Koty Dinilai Kuasa Hukum Semakin Kental

Baca juga: Beli Ekskavator Senilai Rp 1,265 Miliar dari PT Indotruck Utama, Arwan Koty Mengaku Dikriminalisasi

Baca juga: Berawal dari Surat Penghentian Penyelidikan, Arwan Koty Mengaku Dikiriminalisasi PT Indotruck Utama

Baca juga: Berulang Kali Mangkir, Kuasa Hukum Minta JPU Panggil Paksa Dirut PT Indotruck Utama, Bambang Prijono

"Saya coba mengajukan bantuan modal usaha dari YIIM dan INSIGHT, Alhamdulillah diterima," ungkapnya pada Kamis (29/4/2021).

Setelah mendapatkan bantuan, Ibu Yetti pun mulai memberanikan diri membuka usaha makanan besar.

satu di antaranya katering nasi boks yang dinamainya RR (Rice Box Rakyat).

Nasi boks itu dijualnya seharga Rp 10.000-Rp 20.000 per boks secara online dengan menghubunginya di nomor 081314991648.

Selain usaha nasi boks, Ibu Yetti juga terkadang mendapatkan pesanan kue kering untuk perayaan hari raya, biasanya dijual mulai dari harga Rp 50.000 – Rp 65.000 per toples.

Baca juga: Kisruh Izin Lokasi, PT Agung Intiland Group Kembali Mangkir dari Panggilan DPRD Kabupaten Tangerang

Baca juga: PT Agung Intiland Diduga Bermasalah, Pemerintah Kabupaten Tangerang Diminta Tegas Cabut Izin Lokasi

Baca juga: Tidak Konsisten dan Melanggar Kesepakatan, Izin Lokasi PT BLP Agung Intiland Terancam Dicabut

Baca juga: Diduga Langgar Sejumlah Aturan, DPRD Kab Tangerang Kembali Panggil PT TUM dan PT BLP Agung Intiland

"Alhamdulillah, dari usaha ini omset bisa Rp 1-2 juta. Walaupun belum sesuai harapan, saya bersyukur usaha tetap jalan di tengah kondisi sulit sekarang ini," ungkapnya.

Selain berjualan, Ibu Yetti juga kini aktif pelatih dalam pelatihan memasak.

Seperti pelatihan memasak yang digelar YIIM bersama Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) di Denpasar, Bali pada tanggal 25-27 November 2020.

Ilmu memasak yang yang dimiliki ibu Yetti dari hasil pelatihan di YIIM, dibagikan kepada saksi dan korban tindak pidana terorisme, para korban rata-rata adalah mereka yang mengalami ledakan bom Bali dan kekerasan seksual.

Selain itu juga ia kerap memberikan pelatihan memasak untuk Ikatan Keluarga Orang Hilang Indonesia (IKOHI).

"Saya bersyukur karena dengan ilmu memasak ini, saya bisa dapat penghasilan-hidup yang lebih baik. Semoga hal yang sama juga dirasakan orang lain yang nasibnya sama seperti saya," ungkapnya.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved