Aksi Terorisme
Ayunkan Dua Pedang Saat Hendak Ditangkap, Satu Terduga Teroris Makassar Ditembak Mati Densus 88
MT hendak melawan petugas dengan mengacungkan senjata tajam berjenis samurai kepada petugas, secara membabi buta.
Ahmad menuturkan MT juga diduga pernah mengikuti kajian JAD yang dipimpin oleh seorang ustaz berinisial B.
"Kemudian yang bersangkutan juga mengikuti kajian Daulah yang dipimpin Ustaz B."
"Kemudian yang bersangkutan tindakan idad dan melakukan perburuan di Pangkep."
Baca juga: MK Batalkan Kemenangan Bupati Terpilih Sabu Raijua, KPU Segera Gelar Pemungutan Suara Ulang
"Dan juga bersangkutan bagian perkumpulan dilakukan kajian Aridho di Villa Mutiara," terangnya.
Dalam penangkapan ini, penyidik Densus 88 Antiteror Polri mengamankan barang bukti 2 buah parang panjang milik tersangka.
6 Anggota Grup WhatsApp Batalion Iman Diciduk
Densus 88 Antiteror Polri kembali mengamankan 6 terduga teroris.
Mereka diduga masih satu kelompok dengan pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan pada 28 Maret 2021.
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono menyampaikan, terduga teroris yang ditangkap pada hari ini masing-masing berinisial J, D, MS, S alias AL, W dan S.
Baca juga: DAFTAR Terbaru Zona Merah Covid-19 di Indonesia: Bertambah Jadi 11, Bali Mendominasi
Mereka diamankan di sekitar Kabupaten Gowa dan Makassar.
"Pasca-peledakan Gereja Katedral Makassar pada 28 Maret 2021, Densus 88 Antiteror Polri terus melakukan kegiatan mencegah aksi terorisme di Tanah Air."
"Pada hari ini tanggal 13 April 2021, Densus 88 mengamankan lagi 6 terduga teroris," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono di Mabes Polri, Selasa (13/4/2021).
Baca juga: Ikut-ikutan Teman Lompat ke Sungai Kalimalang Padahal Tak Bisa Berenang, Remaja Bekasi Tenggelam
Rusdi menyampaikan, keenam terduga teroris ini pernah bersama-sama melakukan kajian di Villa Mutiara di Makassar beberapa waktu lalu.
"Ini merupakan kelompok Villa Mutiara di Makassar," ungkapnya.
Rusdi menyatakan keenam terduga teroris itu masih tergabung dalam grup WhatsApp bernama Batalion Iman.
Baca juga: Lagi, Dua Warga Jakarta Selatan Jadi Buronan Densus 88