Partai Politik
SUSUNAN Pengurus Partai Masyumi 2021-2026: Ahmad Yani Ketua Umum, TB Massa Djafar Sekjen
Susunan pengurus dibacakan oleh Sekretaris Majelis Syuro DPP Partai Masyumi Abbas Thaha.
Balawi
Dedi Suhardadi
Irvan Rinaldi
Dedi Suhardadi
Rahma
Yusman Dawulo
Thedi Aswardi
Sunu Baskoro
Subhan
Muhammad Farhan
Wakil Bendahara:
Mizardi Amir
Ahmad Hunain
Marwanto
Wafidah
Solihin Musrofi
Mahkamah Partai:
Ketua: ARahim Hasibuan
Wakil Ketua: Nur Chaniago
Anggota: Nora Yosenovia
Dedi Setiawan
Syarifuddin Simbolon
Syarifah
Dewan Pakar:
Ketua: Masdulhaq
Anggota:
Warzi Afifi
Happy Tenggrono
Ellya
Umar Basalim
Djoko Eddy Abdur Rahman
Amir Hamza
Rusman Ghazali
Aris Munandar
Fahruddin
Iramadi
Almizan Ulva.
Ahmad Yani Jadi Ketua Umum
Ketua Komite Eksekutif Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Ahmad Yani terpilih sebagai Ketua Umum Partai Masyumi.
Terpilihnya Ahmad Yani menjadi ketua umum, setelah dirinya diberikan amanah oleh Majelis Syuro Partai Masyumi yang dipimpin Abdullah Hehamahua.
"Memang saya baru diberitahu beberapa hari yang lalu oleh Majelis Syuro Masyumi itu."
Baca juga: Indonesia Peringkat 4 Vaksinasi Covid-19 Terbesar di Dunia, Kalahkan Israel dan Prancis
"Saya diminta, diberikan amanah untuk menjadi Ketua Umum Partai Masyumi," kata Ahmad Yani saat dihubungi Tribunnews, Selasa (30/3/2021).
Ahmad Yani mengungkapkan, dirinya menghadiri rapat Majelis Syuro setelah dihubungi Abdullah Hehamahua pada pekan lalu.
Sebelum menerima amanah itu, Ahmad Yani sempat menanyakan beberap hal kepada forum.
Baca juga: Tangkal Mutasi Baru, Sejumlah Produsen Kaji Pemberian Dosis Ketiga Vaksin Covid-19
Satu di antaranya apakah keputusan memilih dirinya merupakan hasil musyawarah.
"Ketua Majelis Syuro Pak Abdullah Hehamahua, saya diminta hadir rapat Majelis Syuro."
"Maka saya datang di Majelis Syuro itu ditanyakan, saya tanya apa ini sudah hasil musyawarah, sudah suara bulat, dijawab iya," ujarnya.
Baca juga: Atribut FPI Ditemukan di Rumah Terduga Teroris, Kuasa Hukum Rizieq Shihab: Bisa Dibeli di Mana-mana
Selain memilih Ahmad Yani sebagai Ketua Umum, Majelis Syuro juga memilih TB Massa Jaffar sebagai sekretaris jenderal (sekjen) Partai Masyumi.
Ahmad Yani lantas menargetkan Masyumi dapat mengikuti Pemilu 2024.
Ia juga menargetkan dapat membawa Masyumi lolos ambang batas parlemen (parliamentary threshold).
Baca juga: BREAKING NEWS: Sekolah Wajib Gelar Belajar Tatap Muka Lagi Usai Vaksinasi Covid-19 Guru Rampung
"Tentunya kita namanya partai politik akan menyiapkan diri sebagai badan hukum dan sebagai peserta pemilu."
"Dan tentunya tidak hanya target ikut pemilu, tetapi kita target akan lolos dari parliamentary threshold, walaupun kita Masyumi menentang konsep itu," tutur Ahmad Yani.
Dalam waktu dekat, Ahmad Yani akan melengkapi susunan kepengurusan Partai Masyumi agar sah sebagai badan hukum partai politik.
Baca juga: Dua Terduga Teroris Sempat Tonton Sidang Rizieq Shihab di PN Jaktim, Polisi Perketat Pengamanan
Dia menyebut, Partai Masyumi nantinya akan diisi oleh kaum milenial.
"Saya minta kemarin itu bahwa karena Partai Masyumi ini jangan ditekankan partai lama, partai orang tua."
"Saya minta komposisi kepengurusan izinkan untuk diisi 55 persen untuk anak-anak muda di bawah 40 tahun lah," paparnya.
Baca juga: Pasien Covid-19 di Kabupaten Bogor Tambah 22 Orang, Tanjungsari dan Sukajaya Zona Hijau
Sebelumnya diberitakan, Partai Masyumi hidup lagi setelah dideklarasikan di aula Masjid Furqon, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (7/11/2020).
Acara deklarasi disiarkan secara virtual via aplikasi Zoom.
Dalam kesempatan itu, Ketua Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Partai Islam Ideologis (BPU-PPII) A Cholil Ridwan yang memimpin jalannya deklarasi, sedikit bercerita mengapa Partai Masyumi kembali bangkit.
Baca juga: Hari Ini Partai Masyumi Reborn Dideklarasikan, Banyak Tokoh KAMI Bergabung
Awalnya, Cholil menyinggung soal kemenangan Jokowi pada Pilpres 2019, yang didukung oleh ormas Nahdlatul Ulama (NU).
Menurutnya, Maruf Amin sangat berjasa besar dalam kemenangan Jokowi, karena membawa NU mendukung Jokowi.
"75 tahun kita merdeka, ada organisasi NU yang anggotanya puluhan juta, ormas Muhammadiyah anggotanya jutaan."
Baca juga: Dideklarasikan Lewat Zoom, Partai Masyumi Hidup Lagi, Ini Nama-nama Calon Majelis Syuro
"Sampai-sampai kalau ada apa-apa, yang diundang hanya Muhammadiyah dan NU."
"Dulu yang diundang juga Dewan Dakwah. Ketahuan Dewan Dakwah bukan ormas," ujar Cholil, Sabtu (7/11/2020).
"Tapi apa makna dua ormas besar ini, bila sedang berhadapan dengan masalah, Pak Maruf Amin memberikan jasa yang sangat besar pada kemenangan Jokowi."
Baca juga: Mahfud MD Bilang Rizieq Shihab Ingin Pulang Terhormat Meski Seharusnya Dideportasi karena Overstay
"Atas nama ormas NU, jika massa puluhan juta ormas NU mendukung Jokowi, menjadikan Jokowi menang mengalahkan Prabowo, capres dari ulama dan Umat Islam," imbuhnya.
Namun, ketika Jokowi sudah menjabat sebagai Presiden kembali, Cholil mempertanyakan posisi Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, yang tak diisi oleh perwakilan NU dan perwakilan Muhammadiyah.
Posisi tersebut justru diisi oleh Fachrul Razi pada Menteri Agama, dan Nadiem Makarim pada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Baca juga: Gatot Nurmantyo Dapat Bintang Mahaputera, Mahfud MD: Tak Diberi Curiga, Dikasih Dibilang Mau Bungkam
Keduanya dianggap tak memiliki afiliasi, baik kepada NU ataupun Muhammadiyah.
Menurutnya, ada kebiasaan kursi Menteri Agama akan diberikan kepada perwakilan NU.
Sementara, kursi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan diberikan kepada perwakilan Muhammadiyah.
Baca juga: Mahfud MD: Rizieq Shihab Bukan Khomeini, Pengikutnya Tidak Banyak
"Dalam situasi ini, wajib kita mendirikan partai Islam ideologis kaffah," jelas Cholil.
Selain itu, alasan Partai Masyumi bangkit kembali disebut Cholil, tak lepas dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang tak menanggapi permintaan untuk menampung massa 212 dan massa dari eks Partai Bulan Bintang (PBB).
Cholil mengungkap dirinya pernah dijenguk oleh politikus PKS Hidayat Nur Wahid sewaktu sakit.
Baca juga: Jaksa Agung Divonis Bersalah oleh PTUN, Jamdatun: Kami akan Banding Keputusan yang Tidak Benar
Di sana, dia meminta PKS agar menampung kedua massa tersebut.
Namun, lantaran permintaan itu tidak ditanggapi, Cholil percaya Partai Masyumi akan menjadi satu-satunya tumpuan untuk menampung kedua massa itu.
"Insyaallah Masyumi satu-satunya yang menjadi tumpuan kita, karena kita pernah berdiskusi dengan Hidayat Nur Wahid ketika saya sakit."
Baca juga: Jurus Baru Lawan Covid-19, Pemkab Bekasi Ajak Warga Terapkan 3W
"Ngobrol 2 jam dan saya minta PKS menampung massa 212, massa eks PBB."
"Beliau berpikir lama, akan musyawarah, akhirnya sekarang tidak ada kabar."
"Maka saya berkesimpulan PKS tidak bersedia menampung massa umat Islam 212 dan mantan aktivis PBB."
Baca juga: Gatot Nurmantyo Dianugerahi Bintang Mahaputera, Deklarator KAMI: Cara Jinakkan Orang Beda Sikap
"Tidak ada jalan lain, kita mendirikan Partai Masyumi yang dulu pernah berjaya," beber Cholil.
Sebelumnya Wartakotalive memberitakan, Partai Masyumi hidup lagi, setelah dideklarasikan kembali, Sabtu (7/11/2020).
Deklarasi Partai Masyumi ini bertepatan dengan HUT ke-75 partai yang didirikan pada 1945 silam.
Baca juga: UPDATE Kasus Covid-19 di Indonesia 6 November 2020: Pasien Positif 429.574, Sembuh 360.705 Orang
Deklarasi tersebut disiarkan secara virtual via aplikasi Zoom.
"Kami yang bertanda tangan di bawah ini, mendeklarasikan kembali aktifnya Partai Politik Islam Indonesia yang dinamakan 'Masyumi'," ujar Ketua Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Partai Islam Ideologis (BPU-PPII) A Cholil Ridwan, yang memimpin deklarasi, Sabtu (7/11/2020).
Dalam deklarasinya, Cholil mengatakan Partai Masyumi akan berjihad agar ajaran dan hukum Islam di Indonesia terlaksana.
Baca juga: Anies Baswedan Siapkan Rp 254 Miliar untuk Luaskan Lokasi Pemakaman Jenazah Covid-19
Peserta deklarasi yang hadir pun langsung meneriakkan takbir mendengar deklarasi tersebut.
Tak hanya deklarasi, dalam acara itu rencananya akan diumumkan pula Majelis Syuro dari Partai Masyumi.
Adapun calon-calon Majelis Syuro Partai Masyumi di antaranya adalah mantan penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abdullah Hehamahua.
Baca juga: Sebut Rizieq Shihab Sempat Terlibat Kasus Himpun Dana Politik, Munarman Bilang Mahfud MD Sebar Hoaks
Ada pula mantan Menteri Kehutanan Malam Sambat Kaban, Wasekjen MUI Tengku Zulkarnain, Budayawan Ridwan Saidi, hingga Kiai Abdul Rosyid Syafei.
Dalam deklarasi itu, terlihat pula kehadiran Amien Rais. (Chaerul Umam)