Korupsi di PT Asabri
Komut Sriwijaya Air Sering Transfer Uang kepada Satu Tesangka, Kejagung Pastikan Tak Terkait Asabri
Komisaris Utama Sriwijaya Air Chandra Lie sempat dicurigai terlibat dalam dugaan kasus korupsi PT Asabri (Persero).
Penegasan itu disampaikan Yusril, menanggapi diperiksanya tiga komisaris dan mantan komisaris Sriwijaya Air berinisial CL, FL, dan H,L sebagai saksi kasus Asabri di Kejaksaan Agung, pekan ini.
"Tidak adanya keterkaitan antara Sriwijaya Air dengan kasus korupsi PT Asabri juga diakui oleh Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung Febri Adriansyah."
Baca juga: Moeldoko Bakal Diusung Jadi Capres 2024? Jhoni Allen: Kalau ke Bandung Harus Mampir ke Bogor Dulu
"Pemeriksaan itu terkait dengan peminjaman uang secara pribadi."
"Yang dilakukan ketiga komisaris dan mantan komisaris Sriwijaya Air itu dengan Nyonya ARD sekitar tahun 2000-2006," ujar Yusril, dalam keterangan tertulis yang dikonfirmasi Tribunnews, Sabtu (13/3/2021).
Yusril menjelaskan, suami Nyonya ARD adalah perwira tinggi TNI AD berpangkat Mayjen, yang pernah menjabat Pangdam Udayana dan Asisten Operasi Kasum TNI.
Baca juga: Gatot Nurmantyo Mengaku Pernah Diajak Kudeta AHY, Jhoni Allen: Jangan Asbun, Beda Integritas
Setelah purnabakti, Mayjen TNI (Purn) ARD menjadi Dirut PT Asabri antara tahun 2011-2016.
Mayjen TNI (Purn) ARD kini menjadi salah satu tersangka dugaan korupsi di PT Asabri.
"Namun peminjaman uang kepada Nyonya ARD terjadi antara tahun 2000-2006, ketika suaminya masih menjadi Asop Kasum TNI, belum menjabat sebagai Dirut PT Asabri."
Baca juga: UU Pemilu Batal Direvisi, Pilpres 2024 Diprediksi Bakal Makin Seru, Ini Alasannya
"Peminjaman itu dilakukan karena pertemanan di antara mereka," ujarnya.
Dengan demikian, kata Yusril, peminjaman uang oleh CL, FL dan HL kepada Nyonya ARD dinilainya bukan saja masalah pribadi.
Hal tersebut juga menegaskan tidak adanya hubungan antara PT Asabri dengan PT Sriwijaya Air.
Baca juga: Terlalu Berisiko dan Tak Menguntungkan, Pemerintah Diprediksi Takkan Mengesahkan KLB Deli Serdang
Lebih lanjut, Yusril berharap pemeriksaan terhadap ketiga petinggi PT Sriwijaya Air itu tidak berdampak pada kegiatan bisnis penerbangan dan pelayanan publik PT Sriwijaya Air.
"Di masa pandemi, semua perusahaan penerbangan berada dalam situasi yang sulit dan prihatin."
"Apalagi belum lama ini salah satu pesawat Sriwijaya Air jatuh di Teluk Jakarta, keprihatinan kami makin bertambah," papar Yusril.
Baca juga: Kapan 3 Polisi yang Diduga Terlibat Unlawful Killing Diperiksa? Kabareskrim: Penyidik yang Atur
Sebelumnya, Kejaksaan Agung menelusuri dugaan dana hasil korupsi di PT Asabri (Persero), mengalir ke Komisaris Utama Sriwijaya Air.