Partai Politik

Putranya Jadi Pengurus PPP, Ini Kata Bamsoet

Termasuk, memberikan pemahaman tentang kecintaan kepada negara dan pemahaman kehidupan yang akan dilalui.

ISTIMEWA
Ketua MPR Bambang Soesatyo menghadiri pelantikan dan pengambilan sumpah putra ketiganya, Yudhistira Raditya Soesatyo (kiri), oleh Kepala Pengadilan Tinggi Jakarta Pusat, sebagai advokat PERADI untuk wilayah hukum Pengadilan Tinggi DKI Jakarta, di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta, Jakarta, Rabu (12/2/20). 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) angkat bicara terkait putranya, Yudhistira, menjadi pengurus Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Banyak yang menanyakan penyebab Yudhistira memilih partai lain, bukan Partai Golkar tempat Bamsoet bernaung.

"Saya menyerahkan sepenuhnya masa depan anak-anak saya pada mereka," kata Bamsoet melalui pesan WhatsApp, Jumat, (12/2/2021).

Baca juga: Dipolisikan Gegara Komentari Kematian Maaher, Novel Baswedan Anggap Aneh dan Tak Penting

Bamsoet mengatakan, sebagai orang tua, ia hanya membantu memberikan pendidikan.

Baik itu pendidikan agama maupun pendidikan di sekolah.

Termasuk, memberikan pemahaman tentang kecintaan kepada negara dan pemahaman kehidupan yang akan dilalui.

Baca juga: Bareskrim Bakal Periksa Saksi Lain Terkait Cuitan Abu Janda Soal Islam Arogan, Siapa?

"Anak saya Yudhis, telah dewasa, sudah menikah."

"Dan sudah menyelesaikan sekolahnya S1 dan S2 di Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya."

"Dan kini tengah menyelesaikan S3 di Pelita Harapan."

Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan Rugi Rp 20 Triliun dalam Waktu 3 Tahun, Kejagung Tak Percaya Itu Risiko Bisnis

"Profesi Yudhis adalah advocat dan menjadi pengurus harian DPN Peradi di bawah Kepemimpinan Juniver Girsang," bebernya.

Sebelumnya, Gerakan Penyelamatan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menolak susunan pengurus DPP periode 2020-2025 yang telah diumumkan Ketua Umum Suharso Monoarfa.

Ketua Gerakan Penyelamat PPP Rudiman menegaskan, susunan pengurus yang dipilih meninggalkan kader-kader yang selama ini memiliki dedikasi kepada partai.

Rudiman pun menyoroti masuknya putra Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet), Yudhistira Raditya Soesatyo. dalam kepengurusan PPP periode 2020-2025.

Kecewa Hasil Muktamar IX dan Susunan Pengurus, Sejumlah Kader Bentuk Gerakan Penyelamat PPP

"Kemudian tokoh penting putra Ketua MPR, anaknya Pak Bambang Soesatyo itu salah satu ketua," kata Rudiman dalam konferensi pers di Resto Pulau Dua, Senayan, Jakarta, Selasa (9/2/2021).

Kemudian, Rudiman mempertanyakan keputusan Suharso tidak memilih Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin), putra kiai karismatik Maimoen Zubair.

Menurutnya, Gus Yasin layak masuk dalam kepengurusan pusat PPP.

Bakal Genjot 3T Seperti di India, Menteri Kesehatan Minta Jokowi Tak Panik Jika Kasus Covid-19 Naik

"Contoh, Wakil Gubernur Jawa Tengah yang notabene putra kiai karismatik kita, Mbah Moen, juga tidak terakomodir, apa kurangnya?" ucapnya.

Menurutnya ada pula suami istri yang ditunjuk Suharso menjabat posisi strategis di PPP, dan kader partai lain yang turut mendapat posisi di DPP.

"Kalau misalnya yang dibilang tadi suami istri itu, ada suami istri yang notabenenya satu salah seorang ketua, yang satu salah satu bendum."

UPDATE Vaksinasi Covid-19 Indonesia 9 Februari 2021: 845.407 Dosis Pertama, 221.453 Suntikan Kedua

"Itu suami istri boleh dicek susuanan pengurus yang telah disampaikan Pak Suharso."

"Yang kedua ada di situ Waketum Hanura ibu Anggi Paturussi, sebagai salah satu ketua yang menurut saya suaranya tidak signifikan."

"Kalau seandainya signifikan, terpilih jadi anggota DPR," ujarnya.

UPDATE Covid-19 Indonesia 9 Februari 2021: Pasien Baru Tambah 8.700, 10.424 Sembuh, 213 Orang Wafat

Berdasarkan info yang didapat Rudiman, tim formatur hanya diajak rapat satu kali oleh Suharso, untuk menentukan siapa saja yang masuk dalam kepengurusan PPP.

"Menurut saya kira-kira apa yang ada di pandangan dan terinformasi bahwa formatur hanya satu kali diajak untuk rapat formasi pengurus DPP."

"Selanjutnya itu diputuskan oleh ketua umum sendiri," paparnya.

Pinangki dan Anita Kolopaking Juga Pernah Duet Urus Kasus Eks Gubernur Riau Annas Maamun

Berikut ini 5 tuntutan Gerakan Penyelamatan PPP:

1. Meminta pada Ketua Umum Terpilih di Muktamar IX dan Anggota Formatur meninjau kembali Susunan Pengurus DPP PPP 2020–2025."

"Dan mengubah susunan pengurus yang mencerminkan semua komponen dan mengutamakan kader pejuang PPP yg sudah berkiprah, dan jika sudah diajukan ke Menkumham untuk dapat menarik kembali.

Setelah Divonis 3 Tahun, Kini Brigjen Prasetijo Utomo Dituntut Hukuman 2 Tahun 6 Bulan Penjara

2. Meminta pada Menkumham untuk Tidak Mengesahkan Surat Keputusan DPP PPP sampai Persoalan Internal PPP dapat di selesaikan.

3. Sebelum dan dalam Proses MUKTAMAR IX di duga ada sebagian yang sangat Strategis namun cacat/tidak sesuai dengan AD/ART terkait pelaksana Muktamar, cara pemilihan ketua umum, dan mengubah AD/ART setelah Muktamar.

Misalnya soal perubahan lambang partai, jumlah susunan pengurus DPP dan ke bawah sampai ranting, dan hal-hal lainnya.

Pemerintah Terapkan PPKM Mikro, Petugas RT/RW Jadi Informan

4. Adanya dugaan Kuat sebelum dan pada saat Muktamar IX, intervensi Istana.

Plt Ketua Umum Suharso Monoarfa terpilih maju bukan atas panggilan untuk membesarkan dan menyelamatkan PPP, tetapi lebih pada perintah Presiden.

5. Jika tuntutan ini tidak diindahkan oleh Ketum PPP terpilih dan anggota formatur, maka kami atas nama GERAKAN PENYELAMATAN PPP dan komponen-komponen pejuang PPP lainnya, akan menempuh jalur hukum.

Permohonan Pembantaran Tak Dikabulkan Polisi, Kuasa Hukum Rizieq Shihab: Apa Mau di-Maaher-kan?

Dan, melaksanakan muktamar ulang sesuai AD/ART, dilaksanakan oleh salah satu Wakil Ketua Umum dan Sekjen/Wakil Sekjen.

Sebelumnya, Gerakan Penyelamat Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang diinisiai sejumlah tokoh dan kader partai berlambang Kakbah itu, menyatakan kecewa dengan hasil Muktamar IX.

Juru bicara Gerakan Penyelamat PPP Rusli Effendi mengatakan, sebagian besar pengurus harian (PH) DPP PPP 2016-2020 dan simpatisan PPP, kaget dan kecewa melihat hasil Muktamar IX dan susunan pengurus harian DPP PPP.

Mukatamar IX yang digelar di Makassar, Sulawesi Selatan pada Desember tahun lalu itu, memilih Suharso Monoarfa sebagai Ketua Umum DPP PPP 2020-2025.

Sosok King Maker Tak Terungkap Hingga Pinangki Divonis, MAKI Ancam Praperadilan Jika KPK Tak Bongkar

"Mencermati dan menilai proses dan hasil Muktamar IX serta susunan pengurus DPP PPP 2020-2025."

"Para senior, ulama PPP, tokoh pejuang partai, sebagian besar Pengurus Harian DPP 2016-2020 dan simpatisan PPP."

"Tersentak kaget dan penuh penasaran serta sangat kecewa melihat hasil Muktamar IX dan susunan pengurus harian DPP PPP," kata Rusli dalam konferensi pers di Resto Pulau Dua, Senayan, Jakarta, Selasa (9/2/2021).

Natalius Pigai Bertemu Abu Janda, Ini yang Ia Bicarakan

"Karena meninggalkan kader-kader pejuang partai yang punya dedikasi sudah teruji."

"Serta tidak pula mencerminkan unsur- unsur fusi sesuai dengan sejarah PPP," lanjutnya.

Bahkan, kata Rusli, terdapat pengurus harian yang merupakan pasangan suami Istri.

Maheer At-Thuwailibi Meninggal di Rutan Bareskrim, Komnas HAM Bakal Minta Keterangan Polisi

Menurut Ketua DPP PPP 2016-2020 itu, hal tersebut tidak sesuai dengan semangat reformasi susunan pengurus dan kontradiktif.

"Sehubungan hal-hal tersebut, banyak komponen tokoh senior dan kader partai melakukan silaturahmi sebagai bagian tanggung jawab moral."

"Dan panggilan sejarah untuk berkontribusi dan menyelamatkan PPP untuk menghadapi Pemilu 2024."

Maheer At-Thuwailibi Meninggal, Rizieq Shihab Sangat Sedih

"Serta tetap terus berkhidmat pada ummat, bangsa dan negara sebagai Partai Islam yang didirikan para ulama," tuturnya.

Turut hadir dalam konferensi itu Ketua Gerakan Penyelamat PPP yang juga Ketua DPP PPP 2016-2020 Rudiman, dan beberapa pengurus DPP PPP (2016-2020) lainnya.

Yakni, Makmun Halim dan Achmad Mustaqim, Mukhlisin (Wabendum PPP 2016-2020), Maryam Tawil, dan Joko Krismianto (Wasekjen PPP 2016-2020).

Ucapkan Selamat Hari Pers, Jokowi: Bantuan kepada Awak Media Memang Tidak Seberapa, Saya Tahu

Sebelumnya, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengumumkan struktur kepengurusan DPP PPP masa bakti 2020-2025, Kamis (21/1/2021).

Pengumuman tersebut disampaikan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa dalam acara bertema Merawat Persatuan dengan Pembangunan, yang disiarkan televisi nasional.

Berikut ini susunan lengkap pengurus PPP periode 2020-2025:

Ketua Umum

Suharso Monoarfa

Sekretaris Jenderal

Arwani Thomafi

Bendahara Umum

Surya Batara Kartika

Wakil Ketua Umum

Zainut Tauhid

Arsul Sani

Ermalena

Amir Uskara

Musyaffa Noer

Wakil Sekretaris Jenderal

Qonita Lutfiyah

Idy Muzayyad

Wabendum

Lukman Yani

Bidang Fungsional

Achmad Baidowi

Jafaruddin Harahap

Rendhika Deniardy Harsono

M Qoyum Abdul Jabar

Saifullah Tamliha

Nyoman Anjani

Bidang Isu Strategis

Habib Hasan Mulachela

Warti'ah

Illiza Sa'aduddin Jamal

Joko Purwanto

Rina Fitri

Syamsurizal

Atik Heru Maryati

Ema Umiyyatul Chusna

Gus Rojih Maimoen

Andi Surya

Anggi A Paturusi

Irene Rusli Khalil

Bidang Pemenangan Dapil

Dony Ahmad Munir

Komarudin Thaher

Futri Gayo

Dewi Arimbi

Sarah Larasati

Habib Farhan Al Amri

Syarifah Amelia

Hilman Ismail Metareum

Yunus Razak

Ainul Yaqin

Hakim Muzadi

Nadia Hasna Humaira

Hendra Kusumah

Chairunnisa

Audy Joenaidi

Yudhistira Raditya Soesatyo

Adika Lubis.

Baca juga: UPDATE Vaksinasi Covid-19 di Indonesia 28 Januari 2021: 368.318 Dosis Pertama, 5.468 Suntikan Kedua

Sebelumnya, Suharso Monoarfa terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) periode 2020-2025.

Terpilihnya Suharso secara aklamasi karena tidak ada calon lain yang mengajukan diri sebagai ketua umum saat Muktamar IX PPP.

Amir Uskara selaku pimpinan sidang paripurna VII Muktamar IX PPP, awalnya menanyakan penetapan Suharso menjadi ketua umum kepada pemilik suara yang berada di 10 zonasi.

Baca juga: Langgar PSBB Transisi dan Pengunjung Pakai Narkoba, Diskotek New Monggo Mas Ditutup Permanen

"Karena hanya ada satu calon, langsung kita tetapkan sebagai ketua umum, ketua formatur terpilih. Setuju?" tanya Amir Uskara kepada peserta Muktamar IX PPP, Sabtu (19/12/2020).

"Setuju," jawab peserta Mukatamar IX PPP.

Setelah mendapatkan persejuan, Amir kemudian membacakan keputusan dengan menetapkan Suharso Monoarfa dipilih sebagai ketua umum PPP melalui sidang paripurna Muktamar IX DPP PPP.

Baca juga: 5 dari Enam Orang yang Diamankan Saat Penyekatan Massa Aksi 1812 di Jakarta Utara Reaktif Covid-19

Selanjutnya, Suharso Monoarfa selaku ketua umum terpilih bersama anggota formatur lainnya menyusun susuaan pengurus harian DPP PPP, pimpinan majelis, dan anggota mahkamah partai.

"Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan dan mengikat."

"Ditetapkan di Makassar pada 19 Desember jam 21.00 WITA 2020," ucap Amir.

Muktamar IX PPP terselenggara dua hari di 10 daerah, yakni di Makassar, Padang, Semarang, Surabaya, Medan, Manado, Palembang, Balikpapan, Bogor, dan Tangerang. (Taufik Ismail)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved