Sahroni Minta Flashdisk Putih Miliknya yang Berisi Data Penting Untuk Segera Dikembalikan

Politikus Partai NasDem Ahmad Sahroni Minta Flashdisk Putih Miliknya yang Berisi Data Penting Untuk Segera Dikembalikan

Editor: Joanita Ary
Kolase foto
AHMAD SAHRONI -- Politikus Partai NasDem Ahmad Sahroni mengunggah permintaan yang menimbulkan perhatian publik setelah kediamannya dilaporkan dijarah massa pada akhir pekan. Dalam pesan yang beredar di akun media sosialnya pada Minggu (31/8/2025), Sahroni menyatakan pihak yang mengambil tas selempang merek Louis Vuitton boleh menyimpan barang tersebut. 

WARTAKOTALIVECOM, Jakarta — Politikus Partai NasDem Ahmad Sahroni mengunggah permintaan yang menimbulkan perhatian publik setelah kediamannya dilaporkan dijarah massa pada akhir pekan.

Dalam pesan yang beredar di akun media sosialnya pada Minggu (31/8/2025), Sahroni menyatakan pihak yang mengambil tas selempang merek Louis Vuitton boleh menyimpan barang tersebut.

Tetapi ia memohon agar sebuah flashdisk berwarna putih dikembalikan karena berisi “data penting”.

“Apa ada yg Nemu tas selempang Louis vuitton warna hitam?  Isinya ada flashdisk warna putih .

Unggahan itu muncul menyusul laporan dan rekaman yang menunjukkan sejumlah barang mewah di rumah Sahroni dibawa oleh massa.

Foto dan video yang tersebar di linimasa memperlihatkan tas bertanda merek mewah, action figure ukuran besar, serta jam tangan diangkut dari lokasi kejadian.

Peristiwa yang memicu sorotan luas tentang eskalasi protes dan aksi penjarahan.

Selain permintaan pengembalian flashdisk, Sahroni juga menyampaikan permintaan maaf terbuka kepada publik atas ucapan-ucapan yang pernah dilontarkannya.

Ia menulis bahwa dengan rendah hati ia meminta maaf dan berjanji tidak mengulangi kesalahan tersebut.

“Untuk seluruh rakyat Indonesia, saya minta maaf yang sebesar-besarnya atas ucapan yang telah saya lontarkan. Saya dengan penuh kerendahan hati, tidak akan mengulangi dan akan memperbaiki.

Namun, terkait tuntutan agar ia kembali ke Indonesia, Sahroni menyatakan belum dapat memenuhi permintaan itu lantaran alasan keamanan bagi dirinya dan keluarga.

“Untuk permintaan agar saya kembali ke tanah air, mohon maaf belum bisa saya penuhi. Karena saya harus menjaga keamanan diri dan keluarga saya,” kata dia.

Pernyataan itu lantas menimbulkan perdebatan di ruang publik.

Kepanikan dan viralnya unggahan tersebut mendorong spekulasi di kalangan warganet mengenai isi flashdisk yang dianggap sangat bernilai hingga pemiliknya lebih memilih mengorbankan tas mewah daripada data di dalamnya.

Peristiwa penjarahan terhadap rumah politisi itu menjadi bagian dari gelombang protes yang pada beberapa titik berubah menjadi anarkis dan merusak properti.

Dan saat ini pihak kepolisian dan aparat terkait tengah melakukan pendataan dan penyelidikan atas kejadian tersebut, termasuk upaya menelusuri pelaku dan barang-barang yang dibawa dari lokasi.

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved