Miris, karena Kelaparan dan Kedinginan, Seorang Tunawisma Tua Sebatang Kara, Pingsan di Tambora
Karena kelaparan, seorang tunawisma ditemukan dalam keadaan pingsan dan kedinginan di Jalan Pintu Kecil RT01 RW2, Roa Malaka, Tambora, Jakarta Barat.
Penulis: Desy Selviany | Editor: Mohamad Yusuf
"Terimakasih buat semua donatur yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu semoga berkah barokah," tambahnya.
Baca juga: Crazy Rich Surabaya Menangkan Gugatan 1,1 Ton Emas dari PT Antam, Ini Kronologi Awal Mula Kasusnya
Baca juga: Airin Sebut, Penyintas Covid-19 di Kota Tangerang telah Donor Ratusan Kantong Plasma Konvalesen
Baca juga: Profil dan Jejak Karier Marullah Matali, Putra Betawi yang akan Dilantik Sebagai Sekda DKI Hari Ini
Data Ganda Penerima Bansos Tunai
WARTAKOTALIVE.COM, SERPONG - Sebanyak 90.173 Kepala Keluarga (KK) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) tercatat sebagai penerima bantuan sosial tunai (BST) program jaring pengamanan covid-19.
Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Kota Tangsel, Wahyunoto Lukman mengatakan dari jumlah tersebut pihaknya telah menyalurkan bantuan senilai Rp 300.000 kepada 70.200 lebih penerimanya.
"Angka yang sudah tersalur dari total 90.173 itu lebih kurang 70.200 sekian. Jadi sekitar 85 persen," kata Wahyu saat dikonfirmasi Warta Kota, Kota Tangsel, Jumat (22/1/2021).
Baca juga: 40 Persen Permukiman di Jakarta Ciptakan Ruang Ekonomi dan Masyarakat
Kendati telah tersalurkannya bantuan, pihaknya mengaku masih menemukan sejumlah data ganda penerima bansos tersebut.
Tak hanya itu, pihaknya juga menemukan sejumlah data bermasalah bagi para penerima bansos jaring pengamanan sosial itu.
"Jadi bukan hanya data ganda saja ya, total yang harus diperbaiki data termasuk yang meninggal, yang pindah dan ada yang perubahan NIK, jadi yang terdaftar masih pakai NIK dan data yang lama. Kemudian sekarang dia pakai yang elektronik NIK-nya baru. Itu data-data yang harus kita perbaiki, lebih kurang ada sekitar 7000-an," ucapnya.
Baca juga: Bu Risma Titipkan 15 Gelandangan Jadi Karyawan Perusahan BUMN Waskita Karya, Gaji Pertama Rp4,7 Juta
Diketahui, dalam penyaluran bansos tersebut dilakukan oleh pihak PT POS Indonesia yang dimulai pada tanggal 9 Januari 2021.
Penyaluran bantuan yang awalnya dilakukan secara door to door mengalami sejumlah kendala oleh PT POS Indonesia.
Baca juga: Pendistribusian Uang BST di Kantor RT/RW Tidak Dibenarkan, Risma Bakal Berikan Sanksi Ini ke PT Pos
Baca juga: Syekh Rajab Langsung Terbang ke Indonesia setelah Bermimpi Habib Luthfi Duduk di Samping Rasulullah
Hingga penyaluran BST jaring pengamanan sosial itu dilakukan dengan secara langsung melalui satu lokasi yang telah ditentukan kepada para penerima.
PT POS kurang SDM
Sebelumnya, Wahyunoto Lukman mengakui adanya kendala penyaluran bantuan sosial tunai (BST) sebasar Rp 300.000 dari Kementerian Sosial secara door to door.
Menurutnya tak dapat direalisasikannya penyaluran BST secara door to door itu akibat minimnya ketersediaan petugas ekspedisi oleh PT Pos Indonesia Persero.