PA 212 Minta Megawati Buang Rumusan Pancasila 1 Juni 1945 dan Bebaskan Ulama Jika Tak Mau Dicap PKI
Wakil Sekjen PA 212 Novel Bamukmin merespons kekesalan Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri, yang sering dicap PKI.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Wakil Sekjen PA 212 Novel Bamukmin merespons kekesalan Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri, yang sering dicap PKI.
Menurut Novel, jika tidak ingin dituduh PKI, maka Megawati dan PDIP harus menunjukkan penolakan terhadap paham komunisme.
"Mega kalau tidak mau dituduh PKI, maka sikapnya harus tegas menolak PKI atau paham komunisme dalam partainya."
Baca juga: Dicap PKI, Megawati: Bodo, Jelek-jelek Gini Saya Manusia Unik Loh di Republik Ini
"Juga Megawati harus jelas pembelaannya terhadap Pancasila, khusus pengamalan terhadap sila pertama," kata Novel saat dihubungi Tribunnews, Kamis (29/10/2020).
Megawati juga diminta melupakan rumusan Pancasila 1 Juni 1945.
Sebab, hal itu sempat menjadi polemik dalam RUU Haluan Ideologi Pancasila, lantaran terdapat ciri pokok Pancasila berupa trisila: sosio-nasionalisme, sosio-demokrasi, serta Ketuhanan yang Berkebudayaan.
Baca juga: Masih Ada 44,9 Juta Orang Indonesia yang Merasa Tidak Bakal Terpapar Covid-19
"Juga harus membuang jauh-jauh rumusan Pancasila 1 Juni 1945 yang malah dijadikan hari libur."
"Dan bebaskan ulama dari jerat kriminalisasi serta sikap tegas terhadap para penista agama," ucapnya.
Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri angkat bicara soal dirinya yang kerapnya dicap sebagai bagian dari PKI.
Baca juga: Megawati Soekarnoputri: Susah-susah Bikin Halte Enak Aja Dibakar, Emangnya Duit Lo?
Megawati pun membantah dirinya adalah bagian dari PKI.
Dia kemudian mengatakan bahwa dirinya adalah manusia unik karena orang tuanya adalah pahlawan nasional.
Baca juga: DAFTAR Terbaru 20 Zona Merah Covid-19 di Indonesia: Jakarta Sisa Satu, Jawa Tengah Terbanyak
"Saya dibilang PKI, dari mana asalnya PKI?"
"Bapak ibu saya pahlawan nasional."
"Ya jelek-jelek gini saya manusia unik lho di republik ini."
Baca juga: Rizieq Shihab Dikabarkan Pulang Saat Maulid Nabi, Polri: Silakan Saja, Enggak Ada Pengamanan Khusus
"Saya bilang begitu, kenapa? Bukan menyombongkan diri, tidak, orang tua saya dua-duanya pahlawan, mau diapain?"