PA 212 Minta Megawati Buang Rumusan Pancasila 1 Juni 1945 dan Bebaskan Ulama Jika Tak Mau Dicap PKI
Wakil Sekjen PA 212 Novel Bamukmin merespons kekesalan Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri, yang sering dicap PKI.
"Mau diomongin PKI, mau apa, terserah, bodo," ujar Megawati, dalam acara peresmian 13 kantor partai, satu patung Soekarno, dan satu sekolah partai, secara virtual, Rabu (28/10/2020).
Dia menjelaskan, menjadi pahlawan nasional tidaklah mudah.
Baca juga: Anggota Brimob Bripka JH Jual Senjata kepada KKB Papua, Polri Pastikan Bukan Organik Alias Ilegal
Untuk Bung Karno, kata Megawati, harus menjadi proklamator terlebih dahulu.
Megawati juga menceritakan bagaimana dirinya menjadi anggota DPR tiga kali di zaman Soeharto yang terbilang sulit. Namun dirinya selalu berhasil lolos.
Bahkan dirinya dipilih sebagai wakil presiden oleh MPR dan juga menjadi presiden kelima Indonesia.
Baca juga: KISAH Karyawan TransJakarta Alih Profesi Jadi Pemangkas Rambut, Paling Enak Tangani Kuli Proyek
"Saya anggota DPR tiga kali waktu zaman Pak Harto itu di penelitian khusus, ditanyain urus Pancasila, segala apa, kok lolos saya, tiga kali."
"Jangan main-main lho, satu kali kan lima tahun, dikurangi dua tahun jadi wapres, dan saya presiden mandataris lho."
"Bayangkan sebagai wapres itu, oleh MPR lho, lalu naik lagi jadi presiden kelima."
Baca juga: Kisah Andy F Noya Sangat Terbantu Asuransi, Berawal dari Gaji Rp 375.000
"Sembilan honoris causa saya. Mestinya kamu bangga punya ketua umum saya," tuturnya.
Oleh karena itu, Megawati mengaku tak peduli jika disebut sebagai PKI.
Dia pun meminta pihak-pihak yang menuduhnya PKI untuk memberikan bukti.
Baca juga: Berkurang Jadi 19, Ini Daftar Terbaru Zona Hijau Covid-19 di Indonesia: Papua Tetap Mendominasi
"Ini fakta pengalaman hidup. Ngapain orang masih ngomong zaman begini PKI. Buktikan dong, ada aturannya."
"Jangan hanya untuk membohongi rakyat."
"Lama-lama saya kesal."
Baca juga: Ini 5 Provinsi dengan Kenaikan Kasus Covid-19 Tertinggi, Tak Ada Jakarta
"Saya nanya acara ini bisa viral apa tidak? Viral oke. Saya yang ngomong ini, nanti kalian lihat kalau saya di bully, lawan."