Kasus Uang Palsu

Hati-hati Uang Palsu Kembali Beredar, Ditemukan Dua Kasus Dalam Sepekan di Jakarta Timur

Uang palsu (upal) kembali marak beredar di masyarakat. Bahkan, ditemukan dua kasus serupa di seputar Jakarta Timur dalam waktu kurang dari sepekan.

Penulis: Rangga Baskoro |
Warta Kota/Rangga Baskoro
Uang palsu pecahan Rp 50.000 yang diterima penjual nasi uduk di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Kamis (27/8/2020). 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Rangga Baskoro

WARTAKOTALIVE.COM, PASAR REBO - Uang palsu (upal) kembali marak beredar di masyarakat. Bahkan, ditemukan dua kasus serupa di seputar Jakarta Timur dalam waktu kurang dari sepekan.

Temuan pertama menimpa Pedagang Pasar Deprok, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (25/8/2020) siang.

Seorang wanita berinisial SDS diamankan pedagang setelah berbelanja menggunakan upal senilai Rp 235 ribu.

Anies Berencana Buka Bioskop di Tengah Kasus Harian Covid-19 di Jakarta Tertinggi Tembus 820 Orang

Kemudian, giliran penjual nasi uduk di Pasar Rebo yang jadi korban.

Dua bungkus nasi uduk seharga Rp 25 ribu ditukar seseorang pria tak dikenal, menggunakan selembar upal Rp 50 ribu.

Kurnia (36) seorang adik korban bernama Mala (42) menceritakan modus yang menimpa kakaknya sama seperti pada kasus upal di Pasar Deprok.

Hore, 227.613 Peserta BPJS Ketenagakerjaan Cikokol Tangerang Menerima Bantuan Subsidi Upah

"Kalau yang di Jalan Raya Tengah ini setahu saya korbannya kakak saya saja. Tapi modusnya mirip sama yang di Pasar Deprok," kata Kurnia di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Kamis (27/8/2020).

Kesamaan keduanya pelaku menyasar pedagang kelas kecil dengan pecahan uang Rp 50 ribu cetakan lama, dan mengambil untung dari kembalian.

Beda dengan pelaku peredaran uang palsu umumnya yang menggunakan uangnya dengan membelanjakan barang-barang mahal.

Selain Gelapkan Dana Pajak, Ternyata NL Tilep Uang Beli BBM Kapal Rp148 Juta, Ini Kronologinya

"Kalau yang kasus kakak saya pelaku ambil untung Rp 30 ribu dari kembalian.

"Mungkin sama ya modusnya sama yang di Pasar Deprok, saya lihat kasusnya di berita," ujarnya.

Bedanya pelaku yang menipu Mala berhasil melarikan diri karena terlambat menyadari uang diterimanya palsu akibat sibuk melayani pembeli.

IPW Nilai Reshuffle Kabinet oleh Jokowi Terganjal Protes Kubu Maruf Amin, Ternyata Ini Alasannya

Sebelumnya, Kapolsek Jatinegara Kompol Darmo Suhartono menuturkan pihaknya masih memburu komplotan pengedar uang palsu di Pasar Deprok.

Pasalnya perempuan berinisial SDS (21) yang sudah jadi tersangka mengaku beraksi bersama dua temannya saat menipu pedagang Pasar Deprok.

Namun dua temannya berhasil melarikan diri saat SDS diamankan sejumlah pedagang lalu digelandang ke Mapolsek Jatinegara.

Ruko Samping Showroom Honda di Tangerang Kebakaran, Tak Ada Korban Jiwa

"Pengakuan tersangka dia mendapat uang palsu sebanyak Rp 900 ribu dari seseorang yang dikenal lewat Facebook. Komplotan ini mencari untung lewat uang kembalian," tutur Darmo.

SDS yang mendekam di tahanan Mapolrestro Jakarta Timur dijerat pasal 245 KUHP tentang Pemalsuan Mata Uang dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.

Wanita Muda Dapat Uang Palsu dari Kenalan Facebook, Lalu Sengaja Beli Barang Murah di Pasar Deprok

Kapolsek Jatinegara Kompol Darmo Suhartono menjelaskan awal mula wanita berinisial SDS (21) memperoleh uang palsu, sebelum diedarkan di Pasar Deprok, Jatinegara, Jakarta Timur pada Selasa (25/8/2020) lalu.

Awalnya, SDS berkenalan dengan seorang pria berinisial S melalui jejaring sosial Facebook.

"Setelah janjian, mereka bertemu di Kota Tua, Jakarta Barat."

 Bantu Hapus Red Notice Djoko Tjandra, Dua Jenderal Polri Dapat Uang, Nominalnya Dibuka di Pengadilan

"Tersangka juga membawa temannya 2 orang yang sekarang masih DPO," ungkap Darmo saat dikonfirmasi, Rabu (26/8/2020).

Dari pertemuan tersebut, S kemudian memberikan 18 lembar uang palsu pecahan Rp 50 ribu senilai Rp 900 ribu, kepada wanita yang tercatat berdomisili di Muara Angke, Jakarta Utara tersebut.

Selain memberikan kepada SDS, pria itu juga memberikan sejumlah lembaran uang palsu kepada dua orang teman SDS yang masih buron.

 Kabareskrim Surati Jaksa Agung, Minta Izin Mau Periksa Pinangki Sirna Malasari

"Setelah itu mereka bertugas untuk berbelanja di Pasar Deprok, untuk menukar uang palsu dengan uang asli dengan cara membeli barang," tuturnya.

Darmo menjelaskan, SDS yang membawa dua orang temannya, patut diduga sebagai komplotan lantaran mereka juga membawa uang palsu tersebut.

"Dua orang masih kami lidik. Kami duga mereka komplotan karena dua orang juga bawa uang palsu," jelas Darmo.

Pelaku yang masih remaja tersebut akan dikenakan Pasal 245 KUHP tentang mengedarkan uang palsu kepada masyarakat, dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

Sengaja Beli Barang Murah

Kapolsek Jatinegara Kompol Darmo Suhartono menjelaskan, SDS bersama dua rekannya yang masih buron, sengaja membeli barang murah di Pasar Deprok, Jatinegara, Jakarta Timur.

Modus tersebut sengaja dilakukan untuk menukarkan selembar uang palsu senilai Rp 50 ribu dengan kembalian berupa uang asli.

"Mereka sengaja beli barang murah agar nantinya mendapatkan kembalian uang asli," ucap Darmo saat dikonfirmasi, Rabu (26/8/2020).

 Loyalis Klaim Partai Baru Bentukan Amien Rais Rampung Desember 2020, Sekjen PAN Sangsi

Setelah berbelanja, sosok pria berinisial S yang memberikan uang palsu kepada SDS dan dua temannya, meminta pembagian hasil atas kembalian berupa uang asli setelah mereka berbelanja di Pasar Deprok.

Komplotan pengedar uang palsu lain biasanya menukarkan uang palsu dengan cara membeli barang mahal, tak demikian dengan komplotan S yang juga masih buron.

"Kayaknya modus baru, biasanya kan orang membeli barang dengan uang palsu."

 Kerabat: Informasi yang Kami Dapat, Harun Masiku Sudah Meninggal, Istrinya Empat Bulan Menghilang

"Kalau ini modusnya uang kembalian yang diambil," ujarnya.

Sebelum ditangkap, S mengaku telah berbelanja sebanyak Rp 235 ribu setelah membeli seprai dan bumbu masak.

Sehingga, ia baru mengedarkan uang palsu sebanyak 5 lembar pecahan Rp 50 ribu.

 Loyalis Amien Rais Sebut PAN Kini Bukan yang Dulu Lagi, Sudah Menjadi Kelas Jauh PDIP

"Pelaku membawa 13 lembar uang palsu pecahan Rp 50 ribu, jadi jumlahnya Rp 600 ribu."

"Sedangkan dia baru menukar 5 uang palsu senilai Rp 250 ribu."

"Ada uang Rp 15 ribu kembalian uang asli yang dipegang dan rencananya akan dibagi dua dengan S," papar Darmo.

 Giring Ganesha Jadi Capres, Sonny Tulung Bilang Peluangnya Agak Berat Walaupun Bukan Tak Mungkin

Polisi masih menyelidiki keberadaan S dan dua wanita lainnya, atas perbuatan mengedarkan uang palsu ke masyarakat.

Sayangnya, SDS mengaku tak mengetahui tempat tinggal S, lantaran hanya berkenalan di jejaring sosial Facebook, dan baru sekali berjumpa di Kota Tua saat memberikan uang palsu tersebut.

"Hubungannya kenalan dari Facebook."

 Bela Firli Bahuri di Kasus Helikopter, Neta S Pane Tuding Kelompok Taliban and The Gang

"Tersangka enggak tahu apa kerjaannya Si S ini, begitu juga dengan alamat rumahnya."

"Setelah ketemuan terus disuruh belanja pake uang palsu, begitu saja," paparnya.

Sebelumnya, wanita muda berinisial SS (21) diamankan pedagang Pasar Deprok, Cipinang Muara, Jatinegara, Jakarta Timur, lantaran diduga berbelanja menggunakan uang palsu.

 Bukan Gibran, Ini Dua Lulusan Terbaik Sekolah Partai Gelombang I PDIP

Sawijah (57), pedagang pakaian dan seprai menerangkan, awalnya SS mendatangi tokonya untuk menanyakan harga seprai.

"Awalnya dia ke toko saya, mau beli seprai."

 Djoko Tjandra Mengaku Kasih Uang kepada Dua Jenderal untuk Hapus Red Notice, Berapa Jumlahnya?

"Saya bilang harganya Rp 250 ribu," kata Sawijah di lokasi, Selasa (25/8/2020).

SS kemudian menawar harga barang menjadi Rp 200 ribu.

Sawijah menyepakatinya dan transaksi pun terjadi.

 Gedung Kejaksaan Agung Kebakaran, Kapuspenkum: Curiga Kalau Tidak Didukung Bukti Bisa Fitnah

Sayangnya, ia tak meneliti uang palsu sebesar Rp 200 ribu yang dibayarkan oleh SS.

"Awalnya saya enggak tahu. Habis bayar dia pergi."

"Enggak tahunya ada orang-orang rame, katanya pengedar uang palsu ditangkep," ujarnya.

 Sidang Praperadilan Anita Kolopaking Ditunda karena Tunggu Surat Kapolri, Kuasa Hukum Pasrah

Ketika ia melihat wajah pelaku, Sawijah terkejut, lantaran perawakan pelaku mirip seperti wanita yang baru saja membeli seprai di tokonya.

"Wah kok mukanya sama, berarti saya kena dong."

"Saya cek uangnya, ternyata memang bahannya beda, kalau yang asli agak kasar, uang yang dikasih lebih halus teksturnya," tutur Sawijah.

 Giring Ganesha Calonkan Diri Jadi Presiden, Politikus Gerindra: Lama-lama Dibilang Pansos Politik

Adalah pedagang bernama Sumarni (56) yang awalnya menyadari uang yang ditukarkan SS dalam bentuk barang belanjaan, merupakan uang palsu.

"Dia belanjanya sih cuma Rp 5 ribu, beli bumbu masak."

"Ngasih uang Rp 50 ribu, saya kasih kembaliannya."

 Harun Masiku Tak Kunjung Ditangkap, KPK Bakal Tambah Personel Satgas

"Setelah dia pergi, pas mau saya pegang uangnya halus banget, padahal bukan uang baru," ungkapnya.

Meski secara ukuran hampir sama dengan yang asli, uang palsu yang diedarkan SS berwarna sedikit lebih buram dan bertekstur lebih halus.

Ia pun langsung memberitahu pedagang lainnya.

 Giring Ganesha Dinilai Tiru Strategi Muhaimin Iskandar, Pengamat Berharap Tak Jadi Srimulat Politik

"Saya suruh kejar pedagang lain, ternyata dia udah belanja di tiga toko."

"Totalnya Rp 500 ribu, yang Rp 250 lagi dia belanja sosis," beber Sumarni.

Lantaran khawatir diamuk massa, SS yang mengaku berbelanja bersama dua temannya, langsung diamankan warga di pos penjagaan pasar.

 MAKI Bilang Ketua KPK Naik Helikopter Demi Efisiensi Waktu Cuma Alasan, Ini Argumentasinya

Saat diamankan, ia hanya tertunduk dan tak melakukan perlawanan.

Petugas kepolisian kemudian mengamankan pelaku ke Mapolsek Jatinegara. (abs/*)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved