IPW Nilai Reshuffle Kabinet oleh Jokowi Terganjal Protes Kubu Maruf Amin, Ternyata Ini Alasannya

Terganjalnya reshuffle kabinet oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini adalah akibat protes dari kubu Wakil Presiden Maruf Amin.

Penulis: Budi Sam Law Malau |
Facebook/Neta S Pane
Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane 

WARTAKOTALIVE.COM, SEMANGGI - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengatakan dari informasi yang diperoleh IPW, salah satu yang membuat terganjalnya reshuffle kabinet oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini adalah akibat protes dari kubu Wakil Presiden Maruf Amin.

"Sebab sebelumnya sejumlah calon menteri yang akan ikutan dalam reshuffle sudah dipanggil Jokowi," kata Neta kepada Warta Kota, Kamis (27/8/2020).

Namun katanya, ada yang bersedia dan ada yang menolak ditawarkan posisi menteri, dengan alasan pandemi Covid 19 membuat mereka tidak akan bisa bekerja maksimal.

Wakil Presiden Maruf Amin dalam acara Talkshow Inspirasi Lebaran 'Hari Raya yang Spesial dan Optimisme di Tengah Pandemi' yang disiarkan secara langsung melalui instagram @inspiraksi.ku dan kanal youtube @inspiraksiku.
Wakil Presiden Maruf Amin dalam acara Talkshow Inspirasi Lebaran 'Hari Raya yang Spesial dan Optimisme di Tengah Pandemi' yang disiarkan secara langsung melalui instagram @inspiraksi.ku dan kanal youtube @inspiraksiku. (Dokumentasi Setwapres)

"Tidak dilibatkannya Maruf Amin dalam proses rencana reshuffle ini membuat para pendukungnya melakukan protes.

"IPW berharap memanasnya suhu politik di tingkat elit kekuasaan ini harus cepat disikapi Presiden Jokowi agar tidak berdampak ke akar rumput yang bisa menjadi ancaman bagi stabilitas keamanan, terutama menjelang pilkada serentak Desember mendatang," kata Neta.

Selain itu Neta menilai ada keresahan yang saat ini sedang melanda para pendukung Wakil Presiden (Wapres) Maruf Amin di ibukota maupun di daerah.

Mereka mempersoalkan kenapa orang orang Jusuf Kalla di lingkungan Istana Wapres tak kunjung dimutasi oleh Mensesneg.

"Akibatnya, para pendukung Maruf Amin maupun keluarganya sulit untuk bertemu sang Wapres," kata Neta kepada Warta Kota, Kamis (27/8/2020).

IPW kata Neta menilai jika kondisi ini dibiarkan akan terjadi ketegangan di elit kekuasaan yang bisa berdampak pada potensi gangguan keamanan di akar rumput.

"Terutama menjelang Pilkada serentak Desember mendatang," kata Neta.

Menurutnya, Mensesneg perlu menjelaskan kepada publik, kenapa orang orang Jusuf Kalla belum juga digeser dari Istana Wapres, sehingga posisi Wapres dibuat seperti 'burung di sangkar emas'.

"Yang tidak bisa diakses para pendukung maupun keluarganya," kata Neta.

Informasi yang diperoleh IPW, menurut Neta, sejak Maruf Amin menjadi Wapres baru pada 20 Agustus 2020 lalu, yakni Libur 1 Muharram, tim suksesnya bisa bertemu dan berdialog dengan Maruf Amin.

"Mereka komplain bahwa orang-orang Jusuf Kalla yang masih berkuasa di Istana Wapres dan selalu menghalangi mereka untuk bertemu mantan Ketua Umum MUI itu," katanya.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved