Virus Corona
Doni Monardo Ungkap Ada Pihak Swasta Sumbang Rp 100 M untuk Tenaga Medis yang Gugur Akibat Covid-19
Doni Monardo menyatakan komitmennya untuk melindungi para tenaga kesehatan (nakes), agar tidak gugur dalam bertugas menangani pandemi COVID-19.
Dia juga meminta agar tidak semua pasien suspek dicampur dengan mereka yang dinyatakan positif COVID-19.
"Kami berharap rumah sakit dapat memilki sistem yang lebih baik."
"Kalau Pasien Dalam Perawatan (PDP) masih dikelompokkan dengan mereka yang positif COVID-19, maka sama saja membiarkan penularan menjadi semakin parah,” tegas Doni Monardo.
• Pencalonan Diumumkan Siang Ini, Gibran Diprediksi Lawan Kotak Kosong dan Menang 90 Persen di Solo
Sebagai panglima perang melawan COVID-19, Doni Monardo tidak ingin lagi para dokter dan tenaga medis menjadi korban.
Ibarat perang, Doni Monardo menganggap mereka adalah senjata yang paling penting.
"Kita sangat ingin agar dokter tidak ada yang jadi korban. Ibarat perang, dokter adalah senjata kita yang paling penting."
• UPDATE 17 Juli 2020: Indonesia Berpotensi Salip Cina, Kini Selisih 1.954 Kasus Positif Covid-19
"Dari awal kita sudah membantu dan mendukung dengan hal terbaik bagi para dokter,” kata Doni Monardo.
Dalam hal ini, Doni Monardo juga mendapat laporan para dokter yang gugur justru bukan dari mereka yang menangani COVID-19, seperti dokter gigi dan dokter umum lainnya.
Beberapa di antaranya dinyatakan terinfeksi virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19, karena melayani pasien yang ternyata mereka adalah Orang Tanpa Gejala.
• Pemprov DKI Jakarta Cabut Peraturan Gubernur Soal SIKM, Warga Diimbau Isi CLM
Oleh sebab itu, dia juga meminta agar apapun peran dokternya harus memakai APD ketika melayani masyarakat.
Doni Monardo juga mengimbau agar pembagian waktu praktik dibatasi, sehingga potensi penularan dapat dicegah.
"Harus dibatasi dokter yang melayani penanganan COVID-19. harus dibatasi hanya beberapa jam."
• IPW Bilang Djoko Tjandra Tinggal di Apartemen di Malaysia, Begini Respons Kejaksaan Agung
"Apabila perlu dapat dibantu dari luar wilayah Surabaya,” terang Doni Monardo.
Doni Monardo terus menegaskan, tenaga kesehatan mulai dari dokter, perawat, tenaga laboratorium, tenaga farmasi, dan sebagainya, adalah garda terakhir dalam peperangan melawan COVID-19.
Masyarakat lah yang justru menjadi garda terdepan, sebagai penentu apakah dokter harus menangani mereka atau tidak.
• Doni Monardo: Bukan Rekayasa dan Konspirasi, Covid-19 Mesin Pembunuh dan Malaikat Pencabut Nyawa
Oleh sebab itu, masyarakat juga diharapkan dapat menggalakkan pencegahan penyebaran COVID-19, melalui penerapan protokol kesehatan dengan baik dan disiplin.
Juga, dengan menjaga daya tahan tubuh dan imunitas melalui aktivitas olahraga dan mengonsumsi makanan bergizi. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/tenaga-medis-virus-corona-atau-covid-19.jpg)