Virus Corona

Vaksin Covid-19 Belum Ditemukan, Jusuf Kalla Bilang Wajib Pakai Masker Bisa Sampai 2 Tahun Lagi

Jusuf Kalla mengatakan, mengatasi pandemi Covid-19 hanya ada satu cara, yakni melalui penemuan vaksin.

PMI
Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla saat meninjau kesiapan Palang Merah Indonesia Jakarta Pusat di kantor Kecamatan Johar Baru, Sabtu (28/3/2020). 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Wakil Presiden Indonesia ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla mengatakan, mengatasi pandemi Covid-19 hanya ada satu cara, yakni melalui penemuan vaksin.

Jusuf Kalla menjelaskan, kalau mau dampak ekonomi dari wabah Covid-19 ini berhenti, maka vaksin harus segera ditemukan dahulu.

"Kita tahu kalau mau normal diketemukan vaksin, beri imunitas supaya tidak kena."

Novel Baswedan Ungkap Ada Saksi Kasus Penyiraman Air Keras Disuruh Hapus Foto Orang Mencurigakan

"Ini dikasih sebelum sakit, beda dengan obat," ujarnya saat teleconference, Jumat (19/6/2020).

Dia memperkirakan vaksin akan ketemu dan diakui legalitasnya mungkin pada awal tahun depan, baru setelahnya diproduksi dengan memakan waktu.

"Diketemukan makan waktu, belum distribusi, vaksinasi."

UPDATE 21 Juni 2020: 644 Pasien Positif Covid-19 Dirawat di RS Wisma Atlet, di Pulau Galang 47 Orang

"Kita juga berusaha menemukan, katakan dapat tahun depan Bulan Agustus atau September baru vaksinasi 270 juta orang," kata Jusuf Kalla.

Menurutnya, pemerintah tidak bisa langsung dengan cepat memberikan vaksin terhadap ratusan juta orang dalam waktu singkat.

"Kalau 1 juta orang per hari butuh 1 tahun, masalahnya bisa tidak?"

UPDATE Kasus Covid-19 di Indonesia 21 Juni 2020: 18.404 Pasien Sembuh, 45.891 Positif, 2.465 Wafat

"Itu sebabnya masih lama ini Anda pakai masker, bisa-bisa 2 tahun lagi," ulasnya.

Jusuf Kalla mengatakan, kebijakan normal baru atau new normal awalnya sempat banyak dipertanyakan.

Namun, menurutnya perubahan kebiasaan akibat pandemi Covid-19 sebagai hal biasa saja, karena beberapa aktivitas kembali berjalan lagi.

Penyiram Air Keras Sempat Ditegur Tetangga Novel Baswedan Saat Mengintai Rumah Korban

"Dulu bertanya apa itu new normal, sehingga dianggap sesuatu yang lain, sebenernya tidak."

"Sesuatu yang biasa, orang buka toko, restoran, rumah ibadah," ujarnya saat teleconference, Jumat (19/6/2020).

Jusuf Kalla menjelaskan, aktivitas saat new normal memang sedikit berbeda dari sebelum ada pandemi Covid-19, yakni harus dengan protokol kesehatan.

Jokowi Tak Jadi Ajukan Banding Atas Putusan PTUN Soal Pemblokiran Internet di Papua, Ini Alasannya

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved