Virus Corona

Vaksin Covid-19 Belum Ditemukan, Jusuf Kalla Bilang Wajib Pakai Masker Bisa Sampai 2 Tahun Lagi

Jusuf Kalla mengatakan, mengatasi pandemi Covid-19 hanya ada satu cara, yakni melalui penemuan vaksin.

PMI
Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla saat meninjau kesiapan Palang Merah Indonesia Jakarta Pusat di kantor Kecamatan Johar Baru, Sabtu (28/3/2020). 

Sarankan Sekolah 2 Sif

Jusuf Kalla mengatakan, dampak pandemi Covid-19 dari sisi pendidikan jadi sesuatu yang tidak disangka-sangka.

Sehingga, ini berlangsung secara tiba-tiba tanpa persiapan, meski bisa diatasi dengan adanya kecanggihan teknologi lewat belajar dari rumah melalui sambungan internet atau e-learning.

"Jadi, memang tidak ada persiapan sama sekali di manapun."

CCTV Diambil demi Kasus Penjambretan, Tapi Tak Pernah Diperiksa untuk Kasus Novel Baswedan Diserang

"Untungnya ada dukungan teknologi bisa e-Learning, jadi bisa bersekolah di rumah," ujarnya.

Kendati demikian, JK menjelaskan, kemampuan masyarakat untuk menerapkan e-learning tersebut tidak merata di Indonesia.

"Tapi, tidak semua bisa, coba bayangkan Anda di kampung-kampung di Sulawesi, NTT, Maluku, Papua. Pasti tidak semua orang punya iPad, tidak semua anak punya handphone (HP)" katanya.

Jakarta Sumbang Pasien Baru Tertinggi, Ini Sebaran Kasus Covid-19 di Indonesia per 21 Juni 2020

Menurutnya, hal ini akan bisa menjadi gap dengan masyarakat mampu yang anaknya bisa dengan e-learning atau jarak jauh .

Karena itu, dia menyarankan, kalau suatu daerah masuk zona hijau atau aman dari penyebaran Covid-19, maka bisa diizinkan sekolah dengan tatap muka, tapi tetap jaga jarak.

Cuma masalahnya ketika sekolah kembali dibuka akan timbul akibat dari harus adanya pembagian jadwal kelas menjadi pagi dan siang atau 2 sif.

Komentari Luhut Polisikan Said Didu, Fahri Hamzah: Pemerintah Enggak Boleh Gampang Tersinggung

"Kalau dulu satu kelas sekolah negeri 30 sampai 40 orang, sekarang hanya boleh 20 orang."

"Akibatnya kelas ada tambahan 2 kali lipat, gimana bisa?"

"Solusinya adalah paling sekolah dengan 2 sift, jadi ada yang tetap e-learning di kota-kota, kemudian sekolah 2 sift di tempat lain," paparnya. (Yanuar Riezqi Yovanda)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved