Berita Tangsel
Damkar Kota Tangerang Selatan Semprot Cairan Kimia untuk Hilangkan Bau Sampah TPA Cipeucang
"Memang cukup efektif juga formulanya itu, artinya begitu disiram sampah yang kena siram itu bisa berkurang baunya..."
WARTAKOTALIVE.COM, SERPONG - Petugas Pemadam Kebakaran Kota Tangerang Selatan (Damkar Kota Tangsel) menyemprotkan cairan kimia pada gunungan sampah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang, Serpong, Tangsel.
Kepala Damkar dan Penyelamatan Tangsel Uci Sanusi mengatakan penyemprotan tersebut dilakukan demi menghilangkan bau sampah yang menyengat.
"Untuk meminimalisir bau sampah. Memang cukup efektif juga formulanya itu, artinya begitu disiram sampah yang kena siram itu bisa berkurang baunya," kata Uci saat dikonfirmasi, Tangsel, Jumat (5/6/2020).
• DLH Kota Tangsel Sebut Proses Evakuasi Longsor Gunungan Sampah TPA Cipeucang Mencapai 80 Persen
• Anggota DPRD Kota Tangsel yang Satu Ini Lebih Menyoroti Soal Bau Ketimbang Longsor Sampah TPA
• Tinjau Lokasi Longsoran Sampah TPA Cipeucang, BBWSCC Bakal Lakukan Kajian Penetapan GSS
Kata Uci, dalam setiap melakukan penyiraman pihaknya menyediakan empat unit mobil damkar.
Menurutnya, penyiraman dilakukan secara berkala dengan komando dari pihak Unit Pengelola Teknis (UPT) TPA Cipeucang.
"4 unit kapsitas 3.000 liter itu 3 jeriken cairan," jelasnya.
Uci turut memastikan bila pihaknya akan selalu siaga membantu penanganan bau sampah yang menyengat di TPA Cipeucang.
"Ya sampai sejauh mana kita dibutuhkan jika dikatakan cukup, ya kita sudah. Selama mereka membuthhkan kita siap saja membantu," tandasnya.
Longsoran sampah
Sebelumnya diberitakan Wartakotalive.com, proses penanganan longsoran sampah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel) yang menutup badan Sungai Cisadane telah berjalan dua pekan sejak 22 Mei 2020 lalu.
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup atau DLH Kota Tangsel Yepi Suherman mengatakan pengangkatan limbah sampah dari badan sungai hampir mencapai sepenuhnya.
"Laporan dari lapangan terakhir sudah mencapai 80 persen, untuk pengerukan sampah dari sungai 80 persen," kata Yepi saat dikonfirmasi, Tangsel, Kamis (4/6/2020).
• Peniadaan Ganjil Genap Diperpanjang Seminggu, Ditlantas Polda Metro Evaluasi dan Monitoring
Selain melakukan pengangkatan limbah sampah, perbaikan tatanan letak sampah turut diperbaiki oleh pihak ketiga sebagai penanggungjawab TPA.
Kata Yepi, perbaikan sementara dilakukan dengan proses penataan terasering pada gunungan sampah untuk menghambat laju air di sekitar area sampah.
"Pihak ketiga sudah mulai membuat terasering di lereng landfill-nya.
• Ini Dia Protokol Pencegahan Covid-19 yang Disiapkan Anies selama Masa Transisi di Bulan Juni
"Tujuannya untuk menghambat aliran air hujan kalau terjadi hujan," jelasnya.
Kendati telah dilakukan proses pengangkatan limbah sampah, Yepi belum dapat memastikan jangka waktu proses penanganan tersebut.
Pihaknya hanya menegaskan kepada pihak ketiga selaku kontraktor pembangunan turap yang jebol hingga menyebabkan longsornya gunungan sampah TPA Cipeucang.
• Adakan Salat Jumat Perdana Setelah Vakum 12 Minggu, Begini Persiapan Masjid KH Hasyim Asyari
"Kalau lihat kondisi ngga mungkin besok hari Jumat (selesai proses evakuasi).
"Kalau kami LH karena itu yang mengerjakan pihak ketiga, nah kita minta pihak ketiga usahakan tujuh hari selesai mungkin.
"Mereka berupaya karena bekerja siang malam," jelas Yepi.
• Akhirnya, Peniadaan Aturan Ganjil Genap Diperpanjang Mengikuti PSBB di DKI yang Diperpanjang
Sementara itu, salah satu warga yang bermukim di kawasan sekitar Kavling Serpong, Mulyawan berharap agar cepat selesainya proses evakuasi tersebut.
"Harapnya cepat selesai, kalau udah selesai enggak ganggu kita.
"Apalagi kalau hujan menimbulkan bau, jadi berharap semoga cepat selesai," katanya melalui pesang singkat saat dikonfirmasi, Tangsel, Kamis (4/6/2020).
Kritisi polusi
Sementara itu, longsornya gunungan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel) tak menjadi sorotan utama bagi anggota DPRD Kota Tangsel Fraksi Partai Gerindra, Zulfa Sungki Setiawaty.
Justru permasalahan pencemaran udara akibat bau sampah menyengat yang dihasilkan TPA Cipeucang menjadi sorotan utama bagi anggota DPRD Kota Tangsel daerah pemilihan (dapil) Serpong dan Setu.
"Saat wabah covid-19 ini fokus kita adalah masalah kesehatan masyarakat, jangan tambah lagi beban kesehatan masyarakat Serpong dan Setu dengan polusi udara dari TPA Cipeucang," kata Zulfa dalam keterangannya di Tangsel, Jumat (29/5/2020).

"Polusi udara yang mereka dapat bukan hanya ketika dinding penahan sampah itu longsor, tapi sudah tahunan sejak TPA Cipeucang dioperasikan sebagai tempat pembuangan sampah," sambungnya.
Zulfa menuturkan bila masalah polusi udara bagi warga yang bermukim di sekitar kawasan TPA Cipeucang menjadi permasalahan utama.
Ditambah, lokasi TPA yang bersinggungan langsung dengan daerah aliran sungai (DAS) Cisadane yang menjadi sumber air bagi masyarakat Tangsel.
• Remaja di Thailand Ini Curi Ratusan Sandal Warga untuk Kepuasan Sendiri, Ini Cerita Lengkapnya
• Tak Miliki SIKM, Sebanyak 5.993 Kendaraan Diputar Balik Polda Metro dan Pemprov DKI Selama Dua Hari
• Pendapatan Pajak Jeblok, Anies Pastikan Bantuan Sosial Warganya Terus Berjalan
"Bagi saya kesehatan masyarakat itu yang utama. Masayarakat Serpong dan Setu berhak atas udara yang sehat tidak berbau dan Sungai Cisadane sebagai sumber air bagi masyatakat di wilayah Tangerang Raya mutlak harus bebas dari limbah baik dari sampah maupun limbah industri demi menjamin tersedianya air bersih," jelas Zulfa.
Langkah tak tepat
Ia pun memastikan wacana segelintir kelompok akan perluasan kawasan TPA itu dinilai sebagai langkah yang tidak tepat.
Pasalnya, ia menuding wacana tersebut tidak didasari oleh kajian akan polusi udara yang tercemar akibat kehadiran TPA Cipeucang.
• Langgar Aturan PSBB, Mobil Travel Angkut 10 Penumpang Pasca Mudik Diamankan Polres Metro Depok
• Dilarang Masuk Jakarta, 256 Pemudik Ilegal Diminta Putar Balik di Kawasan Jakarta Barat
• Ngeri, Surabaya Dikhawatirkan Jadi Wuhan karena Covid-19 Melonjak, Joni: Jika Warga Tak Disiplin
"Jadi kalau ada yang mewacanakan akan diperluasnya TPA Cipeucang adalah fiksi. Itu sangat imajinatif sekali, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) pun tidak mempunyai keinginan untuk memperluas lahan.
"Jadi saya sangat menyayangkan pernyataan tersebut karena sangat tidak peka terhadap penderitaan masyarakat Serpong dan Setu akibat TPA Cipeucang," tandasnya. (m23)