Virus Corona Jabodetabek

Tiga Wanita Penumpang KRL Asal Bekasi yang Positif Covid-19 Masuk Kategori Orang Tanpa Gejala

Tiga penumpang KRL Commuter Line asal Kota Bekasi terkonfirmasi positif Covid-19 dalam keadaan sehat atau tanpa gejala.

Penulis: Muhammad Azzam |
WARTA KOTA/MUHAMMAD AZZAM
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi saat memberikan keterangan pers di Posko Gugus Tugas Covid-19, di Stadion Patriot Candrabaga, Rabu (6/5/2020). 

WARTAKOTALIVE, BEKASI - Tiga penumpang KRL Commuter Line asal Kota Bekasi terkonfirmasi positif Covid-19 dalam keadaan sehat atau tanpa gejala.

Hasil itu dapatkan dari tes swab PCR acak terhadap 300 penumpang KRL di Stasiun Bekasi, Selasa (5/5/2020) kemarin.

"Kita lihat kemarin itu posisinya sehat, atau masuk kategori Orang Tanpa Gejala (OTG)," kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi di Posko Gugus Tugas Covid-19 di Stadion Patriot Candrabaga, Rabu (6/5/2020).

BREAKING NEWS: 3 Penumpang KRL Commuter Line di Stasiun Bekasi Positif Covid-19

Rahmat Effendi menerangkan, hal ini bisa diartikan rentanya penularan yang terjadi di KRL Commuter Line.

Sebab, mereka yang positif dalam keadaan sehat tanpa gejala.

"Bayangkan kalau posisi sehat sebagai carrier, ke mana pun saja dia pergi sebanyak itu dia akan bisa menyebarkan ke orang lain," ungkap Rahmat Effendi.

Tangan Saksi Panas dan Gatal Saat Pindahkan Gamis Novel Baswedan Setelah Disiram Air Keras

Tiga orang itu semuanya berjenis kelamin perempuan dan warga Kota Bekasi.

Ketiganya sangat kooperatif ketika dijemput untuk diisolasi ke rumah sakit.

"Kebetulan semua sangat kooperatif, begitu dikabarin, disampaikan, disiapkan dalam waktu tertentu."

Target Jokowi: Penyebaran Covid-19 Turun Bulan Ini, Sedang pada Juni, dan Ringan di Juli

"Alhamdulilah enggak sampai dua jam sudah ada di rumah sakit kita, walaupun ada tadi yang dari Jakarta sudah berangkat kerja," jelas Rahmat Effendi.

Rahmat Effendi menyebut, hal ini menandakan pergerakan orang yang sudah ditekan sedemikian rupa masih terdapat pasien positif, khususnya mereka yang berkategori Orang Tanpa Gejala (OTG).

"Ini berarti kita masih belum selesai, belum bebas."

Belajar dari Flu Spanyol, Pemerintah Siapkan Kajian Masyarakat Hidup Berdampingan dengan Covid-19

"Oleh karena itu terus akan kita lakukan lagi."

"Saya kira mungkin 2-3 hari lagi kita akan melakukan, baik di stasiun maupun juga di sejumlah check point," tuturnya.

Rahmat Effendi mengungkapkan, angka OTG kemungkinan bisa lebih banyak lagi.

UPDATE Kasus Covid-19 di Indonesia; Pasien Sembuh Tembus 2.317 Orang, 12.438 Positif, 895 Wafat

Sebab, dari 300 tes swab PCR secara acak, ditemukan 3 orang positif.

Jika lebih banyak yang dites, kemungkinan lebih banyak lagi yang ditemukan positif.

"Sekarang ini kita punya kit PCR, RSUD ada 5 ribu, Dinkes ada 10.000, tapi sudah dipakai seiring perjalanan."

Pemerintah Izinkan Transportasi Massal Beroperasi Lagi, PKS: Sembrono dan Berbahaya

"Kita akan pesan lagi sekitar 15.000 buat kembali deteksi Corona metode PCR," beber Rahmat Effendi.

Sebelumnya, tiga penumpang KRL Commuter Line di Stasiun Bekasi positif Covid-19, setelah dilakukan tes swab PCR.

Pemerintah Kota Bekasi melakukan pendeteksian Covid-19 menggunakan metode tes swab PCR, terhadap 300 penumpang KRL Commuter Line di Stasiun Bekasi, Rabu (6/5/2020).

"3 penumpang KRL dinyatakan positif Corona."

 Dianggap Bisa Jerat Siapa Saja Tanpa Alat Bukti Kuat, Kivlan Zen Uji Materi Undang-undang Darurat

"Semuanya perempuan dan warga Kota Bekasi," ujar Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi di Posko Gugus Tugas Covid-19 di Stadion Patriot Candrabaga, Rabu (6/5/2020).

"Ketiganya sudah dijemput dan diisolasi di rumah sakit rujukan Kota Bekasi," jelas Rahmat Effendi.

Rahmat mengapresasi ketiga orang positif itu kooperatif, ketika dikabarkan dan dijemput untuk diisolasi di rumah sakit.

 Transportasi Massal Boleh Beroperasi Lagi ke Luar Daerah Mulai 7 Mei 2020 tapi Penumpangnya Khusus

Bahkan, ada salah satu yang positif, dijemput di tempat kerjanya di kawasan Thamrin, Jakarta.

"Dua orang kita jemput di rumahnya, satu lagi sudah keburu kerja, kita jemput di tempat kerjanya," ucap dia.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Bekasi melakukan pemeriksaan Covid-19 menggunakan metode tes swab PCR.

 Pejabat Negara Dibolehkan Bepergian Asal Tidak Mudik, Komisi V DPR Minta Syarat Tes Covid-19 Negatif

Tes dilakukan terhadap 300 penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line, Selasa (5/5/2020) pagi.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengungkapkan alasan pihaknya melakukan tes swab PCR, dikarenakan pergerakan penumpang KRL masih tinggi.

"Meskipun sudah turun cukup banyak, tapi masih tinggi ini."

 BIN Gelar Rapid Test di Terowongan Kendal Menteng, yang Positif Langsung Diantar ke Wisma Atlet

"Dari 100 ribu tiap hari, tersisa sekarang ini 12 ribu. Itu masih cukup tinggi," kata Rahmat di Stasiun Bekasi, Selasa (5/5/2020).

Rahmat juga tak menampik digelarnya tes swab bagi penumpang KRL Commuter Line, menyusul karena adanya penumpang KRL di Bogor yang positif Covid-19.

Tujuan utamanya adalah untuk mengindentifikasi sejauh mana peta penyebaran Covid-19 di lingkungan Kota Bekasi maupun di perbatasan.

 Koordinator MAKI Bakal Laporkan Harun Masiku ke Polisi Sebagai Orang Hilang

"PCR Bogor ada positif, kebetulan PCR-nya kita punya."

"Sampai saat ini masih tinggi pergerakan penumpang, dari 100.000 sekarang masih 12.000."

"Maka kita tes acak, Bogor lakukan itu kita juga, kita juga ingin tahu," bebernya.

 Hanafi Rais Mundur Bikin Kader yang Kecewa Berniat Dirikan PAN Reformasi

Rahmat mengungkapkan, ada 300 penumpang KRL Commuter Line yang diambil sampel secara acak untuk dites menggunakan tes swab Polymerase Chain Reaction (PCR).

Pengunaan tes swab PCR dikarenakan tingkat akurasinya hampir mencapai 99 persen.

Berbeda dengan rapid test yang hanya 60 persen.

 Pasien Positif di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran Berkurang 50 Orang dalam Sehari

"Hari ini kita gunakan reagen test kit (PCR), ini akurasinya 99 persen."

"Kalau rapid kit itu akurasinya 50-60 persen," ujar Rahmat Effendi.

Hasil sampel dari tes swab ini akan diuji ke laboraturium di RSUD Kota Bekasi dan Kantor Dinas Kesehatan Kota Bekasi.

 Ombudsman Ungkap Pasien Non Covid-19 Masih Harus Bayar Rapid Test di Rumah Sakit

Bagi yang hasilnya positif akan langsung dihubungi dan dijemput untuk dilakukan perawatan.

Namun, untuk yang negatif, kemungkinan juga hasilnya akan dikirimkan via kantor pos langsung ke rumah penumpang KRL yang ikut tes swab PCR tersebut.

"Dua tiga jam hasilnya keluar, yang positif kita akan suruh isolasi mandiri atau dibawa ke RS rujukan di RSUD," ucap dia.

 Ketua Dewan Pengawas KPK Digaji Rp 104 Juta, Anggota Rp 97 Juta, Keluarga Juga Dikawal

Jika yang positif warga di luar Kota Bekasi, Rahmat Effendi menyebut pihaknya akan menginformasikan ke pemerintah wilayah asal penumpang KRL tersebut.

"Di Stasiun Bekasi ini datang dari berbagai daerah Tambun Kabupaten Bekasi atau Jakarta."

"Kita sampaikan ke Bupati Bekasi atau Wali Kota Jakarta Timur."

 Dua Mobil Elf Disetop Petugas di Jakarta Utara, Belasan Penumpangnya Gagal Mudik

"Diminta warga itu isolasi mandiri dan dirawat di rumah sakit," cetusnya.

Rahmat Effendi menambahkan, warga yang hasilnya positif Covid-19 dari tes swab PCR ini, keluarga atau orang terdekatnya akan dilakukan rapid test.

"Dari yang positif itu kita akan tracking, ke keluarganya dan orang terdekat pakai rapid test."

 Pendiri: Apa Sih yang Dilakukan PAN Sekarang untuk Bangsa dan Negara?

"Jika hasilnya reaktif baru kita lanjutkan swab PCR," tuturnya. (*)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved