Novel Baswedan Diteror
Tangan Saksi Panas dan Gatal Saat Pindahkan Gamis Novel Baswedan Setelah Disiram Air Keras
Novel Baswedan diserang dua orang tak dikenal di dekat rumahnya, Jalan Deposito, Kelapa Gading, 11 April 2017 lalu.
Penulis: |
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan diserang dua orang tak dikenal di dekat rumahnya, Jalan Deposito, Kelapa Gading, 11 April 2017 lalu.
Jaksa Penuntut Umum (JPU) mendakwa Ronny Bugis dan Rahmat Kadir Mahulette, bersama-sama telah melakukan penganiayaan berat.
Upaya itu dilakukan dengan cara menyiram cairan berisi asam sulfat dicampur air yang dituangkan ke gelas kaleng atau mug.
• Dianggap Bisa Jerat Siapa Saja Tanpa Alat Bukti Kuat, Kivlan Zen Uji Materi Undang-undang Darurat
Cairan itu didapat dari salah satu mobil di pul Angkutan Mobil Gegana Polri.
Nursalim, tetangga Novel Baswedan, mengaku melihat cangkir berisi cairan putih tergeletak di tempat kejadian perkara.
Hal ini diungkap Nursalim saat memberikan keterangan di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Rabu (6/5/2020).
• Transportasi Massal Boleh Beroperasi Lagi ke Luar Daerah Mulai 7 Mei 2020 tapi Penumpangnya Khusus
"Waktu saya lihat begini, di dalamnya masih ada airnya."
"Semacam air gitu, kurang lebih satu setengah sendok," ujar Nursalim di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, yang disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube, Rabu (6/5/2020).
Selain cangkir, dia melihat ada dua barang bukti lainnya di lokasi kejadian, yaitu baju gamis dan peci.
• Pejabat Negara Dibolehkan Bepergian Asal Tidak Mudik, Komisi V DPR Minta Syarat Tes Covid-19 Negatif
Dia mengungkapkan, semua barang bukti itu ditemukan setelah Novel Baswedan dibawa ke Rumah Sakit Mitra Keluarga, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Dia sempat mengambil baju gamis dan peci Novel Baswedan untuk dipindahkan ke depan rumah Novel Baswedan.
Saat memindahkan gamis tersebut, dia memegang baju itu basah dan merasakan panas.
• BIN Gelar Rapid Test di Terowongan Kendal Menteng, yang Positif Langsung Diantar ke Wisma Atlet
"(Saya) melakukan sendiri, dengan tangan kosong, lalu dengan kepolosan kita, saya ambil ditaruh ke rumahnya."
"Berapa langkah tangan merasa panas, lalu dilempar ke rumahnya," ungkapnya.
Menurut Nursalim, paparan panas itu tidak melukai, tapi meninggalkan rasa gatal di tangan.
• Koordinator MAKI Bakal Laporkan Harun Masiku ke Polisi Sebagai Orang Hilang