Virus Corona Jabodetabek

Sampah Warga Jakarta Berkurang Hingga 620 Ton per Hari Selama Penerapan Work from Home

Jumlah sampah yang dihasilkan warga ibu kota selama penerapan bekerja dari rumah akibat wabah Covid-19, menurun hingga 620 ton.

Penulis: Fitriyandi Al Fajri |
Warta Kota/Adhy Kelana
ILUSTRASI: Sejumlah truk sampah milik Pemprov DKI Jakarta terlihat membongkar muatan sampah di lokasi TPA Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, Senin (22/10). 

WARTAKOTALIVE, GAMBIR - Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mencatat jumlah sampah yang dihasilkan warga ibu kota selama penerapan bekerja dari rumah akibat wabah Covid-19, menurun hingga 620 ton.

Angka itu turun selama penerapan Work from Home (WFH) sejak 16 Maret sampai 31 Maret 2020 lalu.

Kepala Dinas LH DKI Jakarta Andono Warih mengatakan, selama WFH produksi sampah yang dihasilkan warga ibu kota mencapai 8.726 ton per hari.

Kemenkumham Sudah Bebaskan 35.676 Narapidana dan Anak Demi Tangkal Penyebaran Covid-19 di Lapas

Jumlah itu lebih rendah ketika belum ada penerapan WFH pada 1 Maret sampai 15 Maret 2020, yang mencapai 9.346 ton per hari.

“Seluruh sampah itu kemudian diangkut ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Kota Bekasi,” ujar Andono berdasarkan keterangan tertulis, Kamis (9/4/2020).

Menurutnya, penurunan aktivitas masyarakat berdampak juga terhadap berkurangnya timbulan sampah.

Pengamat Nilai Subsidi Gas untuk Tarif Listrik Harus Punya Nilai Tambah Lebih

Kebijakan bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah membuat sampah berkurang, terutama dari sumber komersial, seperti dari hotel, mal, restoran, perkantoran, dan tempat wisata.

Dia juga mengimbau agar masyarakat lebih giat lagi melakukan pengurangan sampah.

Terlebih, pada kondisi seperti sekarang ini, di mana sebagian besar warga beraktivitas di rumah.

Tak Bisa Melalui Asimilasi karena Terhambat PP, Jokowi Bisa Bebaskan Abu Bakar Baasyir Pakai Grasi

“Kita sebetulnya dapat menerapkan tiga strategi pengurangan sampah yang sejak tahun lalu dikampanyekan di Jakarta."

"Yaitu program sampah tanggung jawab bersama atau Samtama,” jelasnya.

Kata dia, program tersebut menekankan aktivitas kurangi, pilah, dan olah sampah atau KuPiLah yang dilakukan oleh masyarakat sebagai penghasil sampah.

RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran Rawat 381 Pasien Positif Covid-19, 150 PDP, dan 59 ODP

Tiga strategi pengurangan sampah yang perlu dilakukan oleh masyarakat tersebut, ujar Andono, pertama, strategi pintu depan pada tahap sebelum mengonsumsi.

”Kita harus tahu dan sadar apa yang mau kita konsumsi sejak dalam pikiran."

"Jika itu menghasilkan sampah, tak akan kita pilih,” katanya.

Mira Mengaku Mencuri Setelah Dipukuli 6 Pria Kekar, Lalu Disiram Bensin dan Ditakuti Pakai Korek Api

Dia mencontohkan, setiap akan keluar rumah untuk berbelanja kebutuhan rumah tangga, kita harus membawa Kantong Belanja Ramah Lingkungan (KBRL).

Dan, memakai masker kain yang dapat dipakai ulang dengan mencucinya.

Sebelum berbelanja, kita wajib merencanakan dan mengetahui apa yang mau dibeli sesuai kebutuhan.

Kota Bekasi Siap Susul Jakarta Terapkan PSBB, Ini Persiapan yang Dilakukan

Kedua, strategi pintu tengah, semua sisa barang tidak buru-buru dibuang ke tempat sampah.

Misalnya, dengan mengambil makanan tidak berlebihan sehingga berpotensi menjadi sampah.

Jika ada pakaian tidak terpakai atau makanan berlebih, dapat didonasikan kepada yang membutuhkan.

Pembakar Transgender di Cilincing Ternyata Preman Setempat, Sering Dimintai Bantuan oleh Warga

Ketiga, strategi pintu belakang dengan disiplin memilah sampah, misal sampah organik masuk ke komposter atau lubang biopori.

Sampah anorganik yang dapat didaur ulang dikumpulkan sementara di rumah.

Ketika wabah Covid-19 mereda dan situasi sudah relatif aman, maka dapat ditabung di bank sampah terdekat.

UPDATE Kasus Covid-19 di Indonesia: 2.956 Orang Positif, 222 Pasien Sembuh, 240 Meninggal

“Sampah anorganik, seperti kaleng, botol, kardus bekas, dapat disimpan sementara dan relatif aman karena tidak membusuk,” ucapnya.

Andono berpesan, sumber daya harus digunakan dengan optimal, jangan ada yang mubazir.

“Syukur-syukur kita dapat membantu tetangga atau masyarakat yang kesulitan secara ekonomi,” ucapnya.

106.000 Warga Miskin Bakal Dibantu Jika Kota Bekasi Terapkan PSBB, Pemkot Tak Punya Dana

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memperpanjang masa status Tanggap Darurat Wabah Virus Corona (Covid-19) di DKI Jakarta selama dua pekan.

Hal itu diputuskan Anies Baswedan setelah berkoordinasi dengan Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sujana dan Pangdam Jaya Mayjen TNI Eko Margiyono, di Balai Kota DKI Jakarta, Sabtu (28/3/2020).

“Status Tanggap Darurat di Jakarta akan kami perpanjang yang semula (dari 20 Maret) sampai dengan tanggal 5 April, maka diperpanjang sampai dengan 19 April."

 PEKAN Depan Pemerintah Keluarkan PP Karantina Wilayah, Toko, Warung, dan Supermarket Dilarang Tutup

"Itu artinya kegiatan bekerja dari rumah untuk jajaran pemerintahan, Polda, dan Kodam yang terkait sipil itu akan juga terus dilakukan,” kata Anies Baswedan di Balai Kota DKI, Sabtu (28/3/2020) petang.

Anies Baswedan mengatakan, langkah ini diambil sebagai upaya antisipasi penyebaran Virus Corona.

Dia menyadari, kasus Virus Corona di Jakarta tertinggi di banding daerah lain di Indonesia, sehingga diperlukan langkah untuk memotong rantai penyebaran virus.

 PASIEN Covid-19 Tembus 1.046 Orang, Faisal Basri: Tak Ada Pilihan Kecuali Lockdown, Terutama Jakarta

“Kami di sini (pemerintahan) menyiapkan semua langkah-langkah mengantisipasi semua kemungkinan yang bisa terjadi di Ibu Kota.”

“Karena kita tahu hari ini saja, per 28 Maret 2020, jumlah kasus di Jakarta yang positif Covid-19 menjadi 603 kasus, dengan 62 orang meninggal."

"Dan dari 603 kasus positif, ada 61 tenaga medis yang terpapar di 26 Rumah Sakit di Jakarta,” tambahnya.

 Dua Cawagub DKI Sepakat Pemilihan Pendamping Anies Baswedan Ditunda Akibat Virus Corona

Dengan situasi itu, semua kemungkinan terburuk bisa saja terjadi dan perlu diantisipasi.

Karena itu, Anies Baswedan menyebut pembatasan interaksi (social distancing) maupun pembatasan operasional sarana dan prasarana publik yang dikelola DKI menjadi amat penting.

Misalnya, jadwal pengoperasian Bus Transjakarta, Kereta LRT, dan Kereta MRT dari pukul 08.00 sampai 20.00.

 Achmad Yurianto: Proses Penularan COVID-19 Masih Berlangsung di Masyarakat

Kemudian DKI Jakarta juga memperpanjang masa penutupan 20 tempat wisata yang dikelolanya sampai 19 April 2020.

“Kegiatan belajar-mengajar (KBM) dan juga tempat wisata diperpanjang. Semuanya mengikuti status Tanggap Darurat yang diperpanjang sampai 19 April 2020,” imbuhnya.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menetapkan status Jakarta sebagai tanggap darurat bencana wabah virus corona (Covid-19).

Hal itu dikatakan Anies Baswedan saat jumpa pers di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (20/3/2020) petang.

“Kita menetapkan bahwa Jakarta sebagai tanggap darurat bencana wabah Covid-19."

 Virus Corona Bikin Jakarta Bakal Batasi Operasional Tempat Hiburan Malam dan Griya Pijat

"Ini ditetapkan untuk masa waktu 14 hari ke depan dan bisa diperpanjang menyesuaikan dengan kondisi,” kata Anies Baswedan.

Menurut Anies Baswedan, keputusan ini diambil setelah pihaknya berkoordinasi dengan instansi lain.

Di antaranya, Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sujana, Pangdam Jaya Mayjen TNI Eko Margiyono, dan Ketua Gugus Tugas Percapatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo.

 BREAKING NEWS: Ketua DPRD Tunda Pemilihan Wagub DKI Jakarta Akibat Virus Corona

Keputusan ini diambil karena kasus positif Covid-19 di Ibu Kota terus bertambah.

Hingga Jumat (20/3/2020), kasus positif di Jakarta ada 215 orang, dengan angka kematian mencapai 18 orang.

“Hari ini situasi yang dihadapi di Jakarta sangat berbeda dengan dua pekan lalu ataupun pekan lalu."

 Anggota dan Tahanan Polda Metro Jaya Dipastikan Bebas Virus Corona, Tak Ada yang Libur

"Jumlah yang wafat tadi disampaikan cukup banyak dan kita semua berduka."

"Kemudian jumlah kasus itu tadi disampaikan angkanya cukup tinggi,” jelasnya.

Dengan ditetapkannya status Jakarta sebagai tanggap darurat bencana wabah Covid-19, kata dia, seluruh komponen Pemprov DKI Jakarta bersama Kodam Jaya dan Polda Metro Jaya akan bekerja lebih erat.

 Menkumham Tak Bisa Bayangkan Penghuni Lapas yang Kelebihan Kapasitas Terinfeksi Virus Corona

Dia mengaku, membutuhkan dukungan dan kerja sama dari masyarakat untuk mengendalikan wabah corona ini

“Untuk bisa mengendalikan, dikampanyekan oleh semua pihak secara disiplin yaitu menjaga jarak aman (social distancing)."

"Ini mutlak harus dilakukan semua, bila sebagian tidak melaksanakan ini maka efektivitasnya menurun dan potensi penyebarannya terus meningkat,” papar Anies Baswedan. (*)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved