Aksi Terorisme

Selain Tembak Mati Dua Terduga Teroris di Deli Serdang, Densus 88 Juga Ciduk Tiga Orang di Aceh

Kedua terduga teroris ditembak, kata Agus, karena melakukan perlawanan saat hendak ditangkap petugas Densus 88.

TRIBUN MEDAN/DEDY KURNIAWAN
Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto dan Kapolres Binjai AKBP Nugroho Tri Nuryanto meninjau lokasi pabrik mancis yang terbakar di Jalan Perintis Kemerdekaan Dusun IV Desa Sambirejo Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat, Jumat (21/6/2019) 

DUA terduga teroris tewas dalam baku tembak dengan personel Densus 88 di Desa Kota Datar, Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Sabtu (16/11/2019).

"Ada dua orang terduga teroris yang tewas ditembak personel, dan ada satu personel yang kena tembak," ujar Kapolda Sumut Irjen Agus Andrianto.

Ia menjelaskan, polisi yang kena tembak masih dirawat di Puskesmas Kota Datar.

BREAKING NEWS: Densus 88 Tembak Mati Dua Terduga Teroris di Deli Serdang, Satu Polisi Terluka

Kedua terduga teroris ditembak, kata Agus, karena melakukan perlawanan saat hendak ditangkap petugas Densus 88.

"Keduanya ditembak mati karena menyerang anggota. Semua ini harus ditindak tegas," katanya seraya menyatakan kedua jenazah telah dibawa ke RS Bhayangkara Medan.

Sampai saat ini, kata pria dengan bintang dua di pundaknya, tim Densus 88 terus bergerak mengejar pelaku terduga teroris lainnya sampai ke Aceh.

Kapolda Minta Pemerintah Pekerjakan 40 Aktivis Kampus Asal Papua di BUMN, Ini Alasannya

"Untuk detailnya nanti akan diberitahu, tim masih bekerja. Untuk yang di Aceh ada tiga orang yang diamankan,"akunya.

Untuk memberikan keamanan kepada masyarakat, sambungnya, pihaknya mengejar pelaku terduga teroris sampai ke Aceh.

"Kemarin kita sudah monitor, cuma karena belum melakukan aksi kita tidak bisa melakukan tindakan."

Pastikan Pilkada Tetap Digelar Langsung, Jokowi Dinilai Tak Mungkin Khianati Panggungnya Sendiri

"Sekarang akan kita tertibkan. Sembilan oang yang berpotensi kemarin sudah menjadi tersangka," katanya.

Irjen Agus Andrianto menyatakan, polisi akan terus melakukan penyisiran untuk mengungkap jaringan teroris yang meledakkan diri di Mapolretasbes Medan.

Ia pun menyatakan beberapa lokasi sudah dilakukan penggeledahan dan pemeriksaan secara laboratoris.

BREAKING NEWS: Ledakan Diduga Bom Terjadi di Polrestabes Medan

"Memang ada beberapa tempat ditemukan racikan-racikan bahan peledak," ungkapnya.

Sebelumnya, Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri bersama Polda Sumut, menembak mati dua terduga teroris, dalam penangkapan di Kota Datar, Kecamatan Hamparan Perak, Deli Serdang, Sabtu (16/11/2019).

Baku tembak terhadap terduga teroris terjadi sekitar pukul 11.30 WIB. Dua terduga teroris mati tertembak dan satu orang melarikan diri.

Saat kejadian, pelaku menggunakan sepeda motor dan diadang oleh Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri.

 Sudah Dapat Foto Surat Pencekalan Rizieq Shihab Via WA, Mahfud MD Tetap Tak Percaya

Dalam aksi baku tembak itu, satu anggota Densus 88 terluka akibat pahanya tertembak, dan sedang dirawat di Puskesmas Kota Datar.

Ditembak matinya dua terduga teroris dibenarkan Kapolda Sumut Irjen Agus Andrianto, saat mengunjungi Markas Brigif 7 Rimba Raya.

Agus mengatakan, dua terduga teroris ditembak mati, karena melakukan perlawanan kepada petugas saat ditangkap.

 Bomber Polrestabes Medan Diduga Terpapar Paham Radikal Hanya dalam Waktu Enam Bulan

"Kedua terduga teroris ditembak mati karena menyerang anggota," kata Agus, Sabtu (16/11/2019).

"Apakah tindakan ini harus dibiarkan? Semua ini harus ditindak tegas," tegas Agus.

Diungkapkan jenderal bintang dua ini, saat ini kedua jenazah sedang dalam perjalanan dibawa ke RS Bhayangkara Polda Sumut di Jalan KH Wahid Hasyim, Kota Medan.

 Ahok Bakal Jadi Bos BUMN, Demokrat Minta Tingkah Laku dan Status Mantan Napi Jadi Pertimbangan

Hingga saat ini, Tim Densus 88 masih terus bergerak untuk mengejar para pelaku terduga teroris lainnya hingga ke Aceh.

“Untuk detilnya nanti saya jelaskan, tim masih kerja. Untuk yang di Aceh ada 3 orang yang diamankan,” tuturnya.

Disebutkan Agus, 9 orang berpotensi sebagai tersangka kasus bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan.

 Mahfud MD Sebut Pelaku Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan Ada Dua, Polisi Bilang Cuma Satu

"Sudah ada 14 orang yang diamankan dan tengah diperiksa terkait bom bunuh diri. Sembilan orang berpotensi sebagai tersangka," paparnya.

Sehari sebelumnya, Jumat (15/11/2019), tiga rumah di Jalan Tambak Lingkungan 20, Kelurahan Canang Kering, Kecamatan Medan Belawan, digeledah selama tiga jam, mulai pukul 14.30 WIB.

Dalam penggeledahan tersebut, Tim Inafis serta Labfor menggeledah rumah yang berukuran lebih kurang 7x12 tersebut.

 Istri Bomber Polrestabes Medan Kerap Kunjungi Napi Teroris, Diduga Tularkan Radikalisme ke Suami

Tidak lama setelah penggeledahan, petugas membawa seorang wanita pada pukul 15.30 WIB.

Namun, belum diketahui apakah wanita yang diamankan tersebut terkait peristiwa bom bunuh diri yang dilakukan Rabbial Muslim Nasution di Mapolrestabes Medan pada Rabu (13/11/2019) lalu.

Sekitar pukul 18.00 WIB, Tim gabungan Densus 88, Polda Sumut, dan Polres Pelabuhan Belawan, keluar dari lokasi yang diberi garis polisi tersebut.

 Polisi Temukan 2 Butir Peluru Kaliber 22 di Jok Motor Bomber Polrestabes Medan

Direktur Reserse Kriminal (Dirkrimum) Polda Sumut Kombes Andi Rian keluar dari lokasi penggeledahan bersama rombongan Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri.

Namun, Andi Rian mengaku dirinya tidak bisa memberikan keterangan secara resmi, perihal hasil penggeledahan dan barang apa saja yang diamankan.

"Coba tanya sama Tim Densus 88 saja ya," ucap Andi singkat.

 Ahok Bakal Jadi Bos BUMN, Zulkifli Hasan: Kalau Gitu Napi Mau Nyalon Bupati Jangan Diributin Dong!

Sementara, Lurah Sicanang Zulkifli yang juga turut hadir di lokasi mendampingi penggeledahan mengatakan, ada tiga rumah yang digeledah.

"Rumah yang digeledah, rumah milik Rudi Suharto, Anto, dan Syamsudin/Syafri," tutur Zulkifli.

Terkait benda apa saja yang diamankan dari ketiga rumah, Zulkifli mengaku tidak bisa memberikan keterangan karena bukan kapasitasnya.

 ‎Jokowi Sebut Ahok Bisa Jabat Komisaris Atau Direksi BUMN, Erick Thohir Akui Butuh Figur Pendobrak

"Soal itu saya tidak bisa memberitahukan, karena ada tim khusus dari Densus 88 yang lebih berhak menjelaskan soal tersebut," ujarnya.

Perihal aktivitas apa yang mereka lakukan di sini, Zulkifli mengaku tidak tahu.

Tapi, sebagai lurah dirinya menyebutkan setelah kejadian ini, sudah mengimbau masyarakat untuk bersikap biasa saja.

 Bomber Polrestabes Medan Berjaket Ojol, Menhub Minta Rekrutmen Driver Ojek Online Wajib Tatap Muka

"Kita imbau masyarakat jangan terlalu ingin mengetahui apa yang dilakukan polisi. Beraktivitas lah seperti biasa, biarkan polisi melaksanakan tugasnya," imbaunya.

Di sisi lain, beredar informasi dari warga, selama dua bulan terakhir pengajian yang mereka lakukan cukup meresahkan masyarakat.

"Kalau soal itu coba tanya warganya saja. Karena belum ada laporan resmi yang masuk ke saya soal itu," katanya.

 Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo: Tidak akan Ada Lagi Penenggelaman Kapal

Hingga malam, tim gabungan masih terus melakukan penggeledahan di rumah tersebut, bahkan ada beberapa rumah yang juga diperiksa oleh petugas gabungan tersebut.

Pengamanan Mako Brimob Diperketat

Pengamanan di Markas Komando (Mako) Brimob Polda Sumut di Jalan KH Wahid Hasyim terus diperketat, pada Sabtu (16/11/2019).

Ada belasan petugas Brimob yang berjaga di portal pintu masuk.

Di depan portal, para pengunjung yang hendak masuk harus membuka helm dan dilakukan interogasi awal.

 Jejak Digital Bomber Polrestabes Medan Tertinggal di YouTube, Pernah Bikin Parodi Jokowi-Ahok

Tak berhenti sampai di situ, melangkah beberapa meter ke depan, sudah ada sebuah meja yang ditempatkan di tengah jalan untuk melakukan pemeriksaan.

Setiap pengunjung yang akan masuk ke dalam Mako Brimob Polda Sumut, ditanyai untuk kepentingan apa datang.

"Kita periksa dulu ya tas bawaannya," kata salah seorang petugas Brimob, Sabtu (16/11/2019).

 Aksi Teror di Polrestabes Medan, Surya Paloh: Mana Ada Orang Waras Mau Bunuh Diri?

Sementara, isu penangkapan yang dilakukan kepolisian merupakan pengalihan isu, terus dikembangkan berbagai pihak.

Ia mengaku, sebelum pelantikan Presiden, pihak Polda Sumut menangkap tiga orang.

"Dan isu yang dimunculkan adalah pengalihan isu dan sebagainya. Ternyata, ada kejadian kan?" kata Kapolda.

 Menyamar Jadi Driver Ojol Salah Satu Metode Serangan ISIS, Salah Satu Tujuannya Bikin Paranoid

Bahkan, akunya, beberapa tersangka sudah ditangkap di wilayah Polda Sumut dan akan berkembang tersangka lainnya berdasarkan hasil penyidikan.

"Mohon kepada rekan-rekan media membantu kita untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat bahwa tidak ada untungnya kita mengalihkan isu."

"Isu apa itu yang mau dialihkan? Mereka benar-benar ada di sekeliling kita dan mereka kehilangan rasa kemanusiaan, hak asasi, hak hidup sebagai hak dasar manusia mereka ambil."

 Permasalahkan Istilah Cekal Rizieq Shihab, Yasonna Laoly: Kalau Dicekal Tidak Bisa ke Luar Negeri

"Karena korbannya tidak melihat siapa, bisa saja masyarakat menjadi korban, aparat juga bisa menjadi korban," terangnya.

Teroris, sambung Agus, adalah musuh bersama. Modus mereka adalah mengontrak rumah dan kemudian mengisolasi diri dan tidak bersosialisasi dengan masyarakat lainnya.

"Ini adalah ciri-ciri mereka, dan mereka ada disekeliling kita."

 Satu Bomber Polrestabes Medan Masih Dikejar, Mahfud MD Bilang Teroris Sekarang Muda-muda

"Mohon kepada masyarakat bila melihat tetangganya dan di lingkungannya ada orang yang menunjukkan ciri-ciri mencurigakan, tolong sampaikan kepada aparat setempat."

"Karena di sana ada Babinsa, babinkamtibmas, dan ada kepala desa."

"Tidak ada ajaran agama apapun yang mengajarkan seperti ini. Ini bukan ajaran agama," tegas Agus. (Sofyan Akbar)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved