Kesehatan
Hati-hati, Mengonsumsi Singkong Mentah dan Salah Olah, Anda Bisa Keracunan Sianida
Singkong aman bila disiapkan secara benar dan dimakan dalam jumlah sedang. Ukuran porsi yang masuk akal sekitar 100 gram
Singkong memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh, seperti untuk mendapatkan kebutuhan kalori dalam tubuh Anda.
Namun, salah satu kelemahan utama singkong adalah kandungan antinutrisi atau antinutrient.
Antinutrient adalah senyawa tanaman yang dapat mengganggu pencernaan dan menghambat penyerapan vitamin dan mineral dalam tubuh.
Meski begitu Antinutrien bukan masalah bagi kebanyakan orang sehat, tetapi efeknya penting untuk diingat.
Mengonsumsi singkong lebih cenderung berdampak pada risiko kekurangan gizi terutama yang mengandalkan singkong sebagai makanan pokok.
• 5 Kebiasaan Pagi Hari Ini Membantu Anda Menurunkan Berat Badan, Lakukan Kebiasaan Ini Setiap Pagi!
• Makan Kacang Kedelai Dapat Menurunkan Berat Badan, Ini 6 Manfaat Lain Kacang Kedelai

Berikut antinutrient terpenting yang ditemukan dalam singkong:
Saponin: Antioksidan yang memiliki kelemahan seperti berkurangnya penyerapan beberapa vitamin dan mineral.
Phytate: Antinutrient ini dapat mengganggu penyerapan magnesium, kalsium, besi dan seng.
Tanin: Dikenal karena mengurangi kecernaan protein dan mengganggu penyerapan zat besi, seng, tembaga dan tiamin.
Efek antinutrient lebih menonjol ketika mereka sering dikonsumsi dan sebagai bagian dari pola makan yang tidak memadai secara nutrisi.
Selama Anda hanya mengonsumsi singkong sesekali, antinutrient tidak menjadi penyebab utama yang perlu dikhawatirkan.
Bahkan, dalam beberapa keadaan, antinutrient seperti tanin dan saponin sebenarnya dapat memiliki efek kesehatan yang menguntungkan.
• Jus Seledri Membantu Menurunkan Berat Badan, Risiko Menaikkan Tekanan Darah
• 7 Minuman Terbaik Untuk Menurunkan Berat Badan, Minuman Apa yang Anda Sukai?
Efek berbahaya
Singkong bisa berbahaya jika dikonsumsi mentah, dalam jumlah besar, atau tidak disiapkan secara benar.
Alasannya, singkong mentah mengandung bahan kimia yang disebut sianogen glikosida, yang dapat melepaskan sianida dalam tubuh saat dikonsumsi.
Bila sering makan singkong, artinya bisa meningkatkan risiko keracunan sianida, yang dapat merusak fungsi tiroid dan saraf.
Keracunan sianida bisa mengakibatkan kelumpuhan dan kerusakan organ, dan bisa berakibat fatal.
Mereka yang memiliki status gizi buruk secara keseluruhan dan asupan protein rendah lebih mungkin mengalami efek ini.
Itu sebabnya mengapa keracunan sianida dari singkong menjadi perhatian yang lebih besar bagi mereka yang tinggal di negara berkembang.
Banyak orang di negara-negara ini menderita kekurangan protein dan bergantung pada singkong sebagai sumber kalori utama.
• Tidur Nyenyak Memperkuat Sistem Kekebalan Tubuh dan Meningkatkan Kesehatan Jantung
• Sumber Makanan Terbaik Mengandung Omega 3 Untuk Menjaga Kesehatan Jantung dan Tekanan Darah
Terlebih lagi, di beberapa daerah di dunia, singkong telah terbukti menyerap bahan kimia berbahaya dari tanah, seperti arsenik dan kadmium.
Akibatnya, dapat meningkatkan risiko kanker pada mereka yang bergantung pada singkong sebagai makanan pokok.

Cara membuat singkong aman dikonsumsi
Singkong aman bila disiapkan secara benar dan dimakan dalam jumlah sedang. Ukuran porsi yang masuk akal sekitar 100 gram
Berikut ini beberapa cara agar singkong lebih aman untuk dikonsumsi:
Kupas: Kulit akar singkong mengandung sebagian besar senyawa penghasil sianida.
Rendam: Rendam singkong dengan merendamnya dalam air selama 48-60 jam sebelum dimasak dapat mengurangi jumlah bahan kimia berbahaya.
Masak: Karena bahan kimia berbahaya ditemukan dalam singkong mentah, penting untuk memasaknya secara saksama, merebus atau memanggang.
Pasangkan dengan protein: Makan protein bersama singkong bermanfaat, karena protein membantu membersihkan tubuh dari sianida beracun.
Pertahankan diet seimbang: Anda dapat mencegah efek buruk dari singkong dengan memasukkan berbagai makanan dalam diet Anda.
Anda tidak mengandalkan singkong sebagai satu-satunya sumber nutrisi Anda.
Penting untuk dicatat bahwa produk terbuat singkong, seperti tepung singkong dan tapioka, mengandung sedikit atau tanpa senyawa penginduksi sianida dan aman dikonsumsi manusia.
• Manfaat Makan Singkong, Salah Satunya Meningkatkan Kesehatan Sistem Saluran Pencernaan
• Makan Kentang Bisa Menjaga Kesehatan Pencernaan, Ini 5 Manfaat Kesehatan dari Kentang
Cara menggunakan singkong
Ada banyak cara Anda bisa memasukkan singkong ke dalam makanan Anda.
Anda dapat menyiapkan beberapa makanan ringan dan hidangan dengan singkong.
Biasanya singkong diiris kemudian direbus atau dipanggang sama seperti menyiapkan hidangan berbahan kentang.
Selain itu, akar singkong dapat dihaluskan atau dicampur dengan tumisan, omelet, dan sup.
Terkadang singkong dihaluskan menjadi tepung untuk membuat roti atau biscuit.
Anda juga bisa menikmatinya dalam bentuk tapioka, yang merupakan pati yang diekstrak dari akar singkong melalui proses pencucian dan pembuatan bubur.
Tapioka umumnya digunakan sebagai pengental untuk puding, pai, dan sup.
Penting untuk diingat, produk berbasis singkong seperti tapioka telah diproses sehingga menghilangkan bahan kimia beracun dan tidak berbahaya untuk dikonsumsi.
Secara keseluruhan, singkong bukan makanan yang perlu menjadi bagian rutin dari pola makan Anda.
Jika Anda memakannya, siapkan dengan benar dan makanlah dalam porsi yang wajar. (Healthline.com)